Chapter - Two

6K 620 23
                                    

Sebulan kemudian....


Sebulan semenjak kejadian nahas itu Xiao Zhan mulai menyadari ada yang berubah dari tubuhnya. Moodnya cepat berubah, ia lebih sering marah hanya karena hal kecil, ia bahkan sering menginginkan sesuatu secara tiba-tiba. Bahkan di saat malam tiba ia sering menginginkan makanan atau minuman yang di rasanya sangat nikmat.

Xiao Zhan takut apa yang di khawatirkannya sebulan ini terjadi, ia tidak mau beban hidupnya bertambah, ia sudah terlalu menderita selama ini, ia ingin mendapat sedikit kebahagiaan.

Xiao Zhan meneguk minuman soda kaleng yang di ambilnya dari lemari es dapur restoran, sekarang jam istrihata siang dan ia merasa tubuhnya sangat lemas dan ia malas sekarang, rasanya kakinya terlalu berat untuk di ajak bekerjasama.

Daikun menyodorkan sepiring salad buah, ia sengaja memesan di toko buah tadi pagi dan baru beberapa saat lalu salah satu pelayan toko buah mengantarkan pesanannya ke restoran.

" Makanlah salad buah ini, aku jamin moodmu akan kembali membaik setelah ini." Ujar daikun dengan memamerkan senyumannya.

Xiao Zhan tidak terlalu mengerti dengan maksud daikun. " Untuk apa?" Ia bertanya dengan raut tanpa dosa.

Daikun menggeram gemas. Menyuapkan sepotong buah mangga muda ke dalam mulut xiao zhan.

" Aku tahu apa yang terjadi padamu jadi diam dan nikmati salad buahnya." Cerocos daikun layaknya sang ibu pada anaknya.

Xiao Zhan tertegun. " Apa maksudmu daikun-ah?" Suaranya bahkan terdengar bergetar karena takut.

Daikun memasang senyumnya. " Kita akan membicarakan hal ini sepulang bekerja nanti, sekarang makanlah salad buah ini aku jamin kau akan bersemangat kembali." Ocehnya tanpa mempedulikan tatapan penuh tanya dari pria manis yang duduk di depannya saat ini.

Meski begitu penasaran dengan maksud daikun xiao zhan memilih memakan salad buah pemberian daikun, lagi pula ia memang menginginkan makan makanan yang asam.

Selepas istirahat siang restoran kembali sepi, mengingat sekarang baru pukul tiga siang, restoran akan kembali ramai jika sudah memasuki jam lima sore hingga sembilan malam.

Manajer gong datang menghampiri Xiao Zhan dan daikun yang tengah asik berbisik bisik di salah satu bangku koridor ruang ganti.

" Kalian berdua ini sebenarnya ada apa, kenapa selalu berbisik-bisik setiap ada waktu lengang?" Tegur manajer Gong Jun pada bawahannya.

Daikun duduk menopang dagu, menatap malas atasannya. " Kami hanya sibuk berbincang perihal pacar idaman." Jawabnya asal yang mendapatkan delikan tajam dari Xiao Zhan yang baru saja menghabiskan potongan terakhir apel pemberian koki restoran, apelnya sangat enak.

Manajer muda nan tinggi tampan itu bersidekap,  menatap kedua anak buahnya dengan tatapan tajamnya. " Kalian benar benar aneh." Ungkapnya di selingi cengiran khasnya, manajer gong bercanda rupanya.

Xiao Zhan terkekeh melihat raut masam teman kerjanya.

" Kalau begitu cepatlah ke depan lagi, kalian harus giat bekerja agar mendapat bonus besar saat libur natal nanti." Manajer gong tidak berbohong.

Daikun berubah semangat, ia sangat senang jika mendapatkan bonus gaji yang besar plus libur panjang selama perayaan Natal dan tahun baru.

" Kau tenang saja manajer gong." Cerocos daikun dengan wajah sumringah.

Xiao Zhan bahagia melihat temannya begitu sumringah saat ini.

Manajer gong tersenyum dengan begitu menawan sampai memukai daikun. Tak lama manajer tampan itupun segera kembali ke ruang kerjanya.

FALLEN LEAVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang