PRECIOUS [SASUKE X READER X NARUTO]

[初めて]

Konohagakure.

Desa yang dikenal dengan hutan di sekelilingnya sebagai salah satu ciri khasnya. Pemimpin mereka, yang mereka panggil dengan Hokage adalah orang terkuat di Konoha yang terpilih untuk melindungi dan memimpin para penduduknya. Tak heran banyak anak-anak kecil yang bermimpi menjadi shinobi terkuat untuk menjadi seorang Hokage. Desa Konoha juga tidak jarang melahirkan shinobi-shinobi hebat. Salah satunya yang paling menjadi legenda di dunia shinobi adalah Hashirama Senju, Hokage pertama sekaligus Dewa Shinobi di masanya.

Meskipun Hashirama sudah tiada, tapi tekad apinya selalu mengalir untuk generasi baru yang akan menjadi masa depan desa tercinta mereka, Konoha. Tapi.. err.. mungkin itu tidak berlaku bagi manusia langka satu ini.

Anak perempuan berumur 13 tahun itu masih menggulung tubuhnya di dalam selimut tanpa memikirkan matahari yang sudah meneriakinya untuk segera beranjak dari tempat tidurnya. Ia berusaha memejamkan matanya sekuat tenaga, tapi apa daya ketukan dari arah pintu kamarnya sungguh menjengkelkan. Bibir tipisnya berkedut kesal dengan kerutan yang tercetak di dahinya.

'Tidak bisakah dia membuatku tenang sehari saja?'

Dia menatap kosong langit-langit diatasnya berniat mengumpulkan nyawanya sebelum menutup wajahnya dengan selimut lagi saat gedoran pintunya semakin mengganas. Waktu berlalu seiring ketukan pintunya mulai menghilang, bocah itu menghela nafasnya lega. Dia berterimakasih pada siapapun atau apapun yang membuat monster satu itu menyerah dan pergi.

Kini, dia bisa meneruskan kegiatan membolos-

"Mau sampai kapan kau membusuk disini Itobo (Name)?"

"GGYAAAAA!!!"

Gedubrak.

Bocah bernama (Name) itu terjengkang jatuh karena kagetnya melihat seseorang sudah berjongkok di jendela nya. Ia memekik kesal dan melempar selimut bau laknatnya pada orang di depannya.

"Iruka!"

Satu tarikan di telinga dan kamar perempuan itu kembali menjadi heboh karena teriakannya.

"I-ITT-ITTE!!"

Iruka semakin menarik telinganya ketika (Name) memberontak berusaha memukulinya. "Dasar tidak sopan! Aku ini guru mu! Iruka-sensei bukan Iruka!"

(Name) mengkerut melihat orang ini lagi-lagi berceramah tentang itu. "Kau bukan guruku! Dari awal aku tidak mau ke Akademi dan menjadi shinobi. Katakan itu pada kakek tua!" Ia mengusap telinganya yang memerah, bergumam telinganya terasa kebas.

"Beliau itu Hokage, bocah!" dua kepalan tangan Iruka menguleni kepala (Name) karena gemas. "Dia kan emang udah tua, masa ku panggil onnichan?!" protes (Name) membalasnya berteriak.

Iruka menghentikan 'hajarannya'. Dia memijit pangkal hidungnya, berhadapan dengan makhluk semacam (Name) memang butuh tenaga dan waktu ekstra. Sekelibat pikirannya terbayang murid bandel nya yang satu lagi. Entah dia punya dosa apa dengan Sandaime sampai Iruka harus mendidik kedua bocah ini bersamaan.