_ALFAREZI KAVINDRA 📍 11_

Comincia dall'inizio
                                    

"Kak Alfa senyum, aaaaaa sayang deh."girang Aleen menatap wajah tampan Alfa.

Alfa yang sadar langsung menetralkan wajahnya seperti biasa, datar. Membuat Aleen mendengus kesal.

"Baru aja senyum udah datar lagi. Kak Alfa itu gantengan senyum tau. Ayo lah senyum lagi Aleen suka,"cerocos Aleen menarik bibir Alfa ke atas untuk tersenyum dengan kedua tangannya.

Aleen terkikik geli melihat Alfa. Ada ada aja emang dirinya. "Udah,"ucap Alfa.

"Udah kak udah, maaf."jawab Aleen tersenyum senang.

"Kaya gini terus,"ucapan Alfa barusan membuat Aleen bingung.

"Jangan pernah sedih, ada gue." Lanjutnya membuat Aleen mengerti.

Aleen tersenyum dan mengangguk. Ia tak tau harus berucap apa. Sebenarnya ia takut untuk menaruh hati lagi kepada seseorang. Tapi sepertinya hatinya sudah jatuh kepada Alfa kakak kelasnya. Semenjak kejadian dua tahun lalu ia merasa lelaki sama saja. Yang hanya mencintai karena nafsu bukan cinta karena benar benar sayang. Dimana dulu ia pernah hampir saja dilecehkan oleh mantan pacarnya dan setelah itu tak tau kemana cowo itu pergi. Trauma? Tentu, Aleen mengalami trauma beberapa bulan dan ia bertemu Astrid dan Amanda yang mampu membuat dirinya bangkit lagi. Masalah itu ia tak memikirkan lagi sekarang, toh ia tidak terjadi apa apa.

"Kenapa?"tanya Alfa melihat tatapan Aleen yang sendu. Aleen menggeleng, ia belum siap untuk bercerita.

Alfa mengangguk "kalo udah siap cerita, cerita aja."

"Iya kak,"jawab Aleen.

"Ayo,"ajak Alfa.

"Kemana kak?"

"Pulang udah jam dua,"

"Ayo,"Aleen mengambil pot bunga lagi.

Melihat Aleen yang kesusahan, Alfa mengambil pot bunga Aleen untuk ia bawakan. Aleen tersenyum meski kakak kelasnya itu dingin, datar tapi perhatian. Aleen suka.

Mereka masuk mobil, setelah itu Alfa langsung melajukan mobilnya untuk mengantar Aleen pulang. Tak butuh waktu lama mereka sampai dirumah Aleen. Alfa membawakan pot milik Aleen kerumahnya.

"Taruh sini aja kak,"ucap Aleen memberi tahu Alfa.

Alfa mengangguk, menaruh pot bunga Daisy putih itu didepan rumah milik Aleen.

"Makasih kak,"

"Hmm,"

Hanya deheman yang Alfa berikan. Kadang Aleen heran sendiri, kenapa bisa dingin seperti itu kakak kelasnya.

"Gue pulang,"

"Hati hati kak,"

"Hmm,"

Alfa langsung kembali ke mobilnya. Melajukan motornya dengan sedang. Ia tersenyum. Ia merasakan bahagia semenjak kenal dengan Aleen. Ia berharap ini akan berterusan sampe ia pergi nanti. Tapi ia takut untuk meninggalkan Aleen. Gadis yang mampu membuat ia tersenyum.

Tak sadar air matanya meluruh "bunda Alfa sayang Aleen, tapi Alfa bakal ninggalin Aleen. Terus Aleen siapa yang jagain bunda,"

ALFAREZI KAVINDRA (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora