Trial and Error

Prolog

Trial and error.

Sebuah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan berbagai cara. Kegagalan yang terjadi dievaluasi dan dijadikan pembelajaran ke depan. Jadi, apakah seburuk itu sebuah kegagalan?

Teknologi di balik otak-otak pintar, sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Mereka bilang, dengan usaha dan berdoa, maka yang tidak mungkin, bisa menjadi mungkin. Satu hal dalam diri manusia yang lebih rumit dan membingungkan, isi hati. Tidak ada yang tahu kecuali manusia itu sendiri dan Tuhan.

Satu lagi; cinta.

Dibandingkan kalus, sel amorphous yang terus berkembang dalam kultur in vitro, maka cinta adalah amorf yang bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih indah atau hancur menjadi debu yang tidak beratur.

“Laboratorium kami menerapkannya; metode trial and error. Kalian enggak perlu takut gagal. Apalagi langsung menyerah. Hal itu wajar saja. Di sini kita memang perlu melakukan banyak percobaan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Gagal? Coba lagi. Kalian mungkin pernah menemukan itu ketika menggosok tutup minuman kemasan gelas. Atau sekarang gak ada lagi, ya?”

Suara itu terdengar ramah, penuh candaan.

“Nah, di sana, jika kalian gagal, akan menemukan sederet kalimat ‘coba lagi’. Apa artinya? Ya, kalian coba lagi. Beli minuman itu banyak-banyak. Teknik marketing yang bagus, bukan?”

“Ya!”

“Lalu, apa artinya bagi si pembeli? Bagaimana menurut kamu ….”

Lelaki dengan jas berwarna putih itu membenarkan kacamatanya, sedikit mendekat pada gadis yang duduk di hadapannya. Matanya melirik pada name tag yang ada di jas laboratorium gadis berambut pendek itu.

“ … Triana Le Monna?”

Untuk sesaat, mata mereka bertemu, saling bertubrukan, menyisakan kesan mendalam. Semburat merah jambu meronai wajah gadis itu.

“Jangan menyerah.”

***
Tbc