VII- Casă pe pământ

Mulai dari awal
                                    

"Aku bosan disini, ingin keluar"ucap Gane mengalihkan perhatian Aace dan Argon.

"Main lagi ayo"ajak Argon

"Tidak mau, lagipula kalian berdua tidak ada kerjaan lain apa? Daritadi berada disini terus-terusan"

"Kakak izin cuti kerja untuk menemani kamu"jawab Aace.

"Kalau kakak sengaja bolos kuliah"

Gane menggelengkan kepalanya heran, bisa-bisanya mereka melakukan itu hanya untuk menemaninya.

"Gimana kalau kita turun dan keliling mansion?"usul Argon.

"Ayo"ujar Gane, sepertinya itu bukan ide buruk daripada terus-terusan berada di kamar ini seperti hari kemarin.

"Kalian kenapa?"tanya Gane yang heran dengan Aace dan Argon yang berjongkok memunggunginya.

"Kakak gendong"ucap mereka berdua serempak.

"Tidak mau"

Gane membuka pintu kamar itu dan ingin berjalab keluar.

"Maaf Tuan Muda, Anda dilarang untuk keluar dari kamar"

Ternyata ada dua orang pengawal yang berjaga di depan kamar Gane.

"Biarkan saja, nanti aku yang akan bilang pada daddy"ucap Argon.

Pengawal itu akhirnya memperbolehkan Gane untuk keluar diikuti Aace dan Argon.

Mereka berkeliling mansion, sudah seperti melakukan tour.

"Ruangan apa ini?"tanya Gane melihat sebuah pintu besar yang tertutup rapat.

"Ini perpustakaan mansion, jarang ada yang kesini karena membosankan"kata Argon.

"Apakah kita bisa memasukinya?"

"Tentu saja bisa, coba tempelkan jari tanganmu disini"kata Aace ia menunjuk sebuah kotak yang sepertinya pendeteksi sidik jari. Gane mencoba menempelkan telapak tangannya disana dan pintu itu langsung terbuka. Gane merasa takjub dia seperti melihat sihir tetapi setahunya dunia yang sekarang ini tak ada yang namanya sihir, kalaupun ada seharusnya ia masih bisa menggunakannya.

'Apa kekuatanku tersegel? atau karena aku berpindah tubuh?'batin Gane bertanya-tanya.

"Ayo kita masuk Prince, kenapa kamu malah ngelamun?"

"Oh tidak ada"

Gane melihat banyaknya buku yang ada disini, sepertinya buku disini cukup lengkap yah walapun tak sebanyak buku yang ada di perpustakaan kerajaan. Semoga saja Gane bisa mendapatkan sebuah petunjuk disini, mencoba tak ada salahnya kan?

"Disini ada banyak buku dari buku pengetahuan hingga buku dongeng anak-anak, biasanya kamu kesini minta untuk dibacakan dongeng, apa mau kakak bacakan?"kata Aace membuat Gane menepuk jidatnya frustasi, sebenarnya seberapa kekanakannya sih Prince itu?

"Tidak, kali ini aku ingin mencari buku sejarah atau ilmu pengetahuan saja"ujar Gane.

"Tumben sekali"

Gane mencoba mengambil buku yang ada di rak atas, tetapi sialnya tak bisa digapai karena tubuhnya yang sedikit kurang tinggi.

"Biar kakak saja"ujar Aace mengambilkan buku yang diinginkan Gane dan memberikannya pada anak itu.

"Terimakasih"

"Sepertinya semenjak bangun dari koma kamu jadi lebih dewasa ya"

"Benar kakak tidak rela melihatmu yang semakin dewasa ini apalagi sudah tidak mau digendong dan dipeluk"

"Aku kan tidak bisa selamanya jadi anak kecil"dumel Gane tak terima, dia meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju sebuah sofa yang ada disana. Tiba-tiba Gane teringat dengan Alan, bagaimana ya keadaannya sekarang?

"Jangan ngambek gitu"

Gane sudah anteng dengan bukunya yang berjudul sejarah peradaban dunia.

"Mau kakak suruh maid mengambilkan camilan?"

"Terserah"jawab Gane cuek, entah mengapa ia merasa Argon dan Aace adalah pengawalnya karena sejak tadi mengekorinya padahal mereka kakaknya, seperti tidak ada pekerjaan yang lebih penting lainnya.

"Ternyata semuanya sedang berkumpul disini ya"

"Ternyata semuanya sedang berkumpul disini ya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah sekian lama akhirnya wkwk

Jangan lupa vomment 🤗

Thankyou 💚

SWITCH PRINCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang