26: Aku Harus Meluruskan Sesuatu

679 148 6
                                    

"Ayah akan berendam, kau lakukan apa yang kau inginkan."

Chenle mengangguk kepada ayahnya yang berjalan menuju ke kamar mandi. Selam liburan ini Chenle jadi mengetahui bahwa ayahnya senang mandi gelembung atau berendam. Biasanya, selama ayahnya berendam, Chenle akan berjalan-jalan di sekitaran hotel. Terkadang dia akan berdiam diri di pinggir kolam renang sembari memberi arahan kepada Renjun terkait pekerjaan.

Hari ini, Chenle hanya akan berjalan-jalan di sekitaran lantai tempat kamarnya berada. Dia sudah berjanji akan bermain catur dengan ayahnya setelah ayahnya selesai berendam, jadi lebih baik untuk berada di sekitaran kamar saja.

Chenle mengeluarkan ponselnya dan memotret pemandangan di luar kaca sebagai kenang-kenangan berhubung besok mereka akan kembali ke Korea.

"Chenle-ssi?"

Chenle menoleh mendengar suara asing yang memanggilnya. Dahinya sedikit mengernyit begitu melihat siapa yang berdiri di belakangnya. Lelaki yang menghampirinya di lounge di hari keberangkatan, seseorang yang Chenle ketahui sebagai seseorang yang istimewa untuk Jisung.

"Ah, jadi kita menginap di hotel yang sama." Lelaki itu berucap.

Chenle yang tidak mengharapkan kehadiran lelaki ini hanya mengulas senyum tipis dengan terpaksa. "Kelihatannya begitu."

"Chenle-ssi, aku rasa aku harus meluruskan sesuatu."

Sesuatu dalam diri Chenle bergejolak. Dari bagaimana lelaki ini berbicara, Chenle bisa memprediksi bahwa dirinya akan diminta untuk menjauhi Jisung atau semacamnya. Dia adalah Zhong Chenle, tidak ada yang bisa memerintahnya dengan seenaknya. Lagipula, bukankah dia sudah menjauhi Jisung sejak kemarin? Apa hubungan mereka masih terlihat dekat?

Chenle tertawa pelan, tawa yang terkesan sinis seraya melemparkan tatapan yang jauh lebih sinis dari tawanya. "Yangyang, benar bukan?"

Yangyang mengangguk menanggapi pertanyaan Chenle.

"Dengar, Yangyang-ssi, kau tidak perlu memintaku menjauh dari pasanganmu, aku sudah menjauhinya sejak jauh-jauh hari. Matamu pasti rabun jika masih menilai hubungan kami dekat." Chenle menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. "Jangan khawatir."

"Um, Chenle-ssi... aku bukan akan mengatakan itu."

Chenle mulanya berpikir bahwa itu hanyalah bualan belaka yang diucapkan lelaki bernama Yangyang ini sebagai alasan karena kedoknya sudah terbuka. Namun, begitu melihat ekspresi lelaki tersebut, kepercayaan diri Chenle berkurang. Yangyang tampak serius dengan ucapannya.

"Begini, Anda salah paham. Jisung, seperti yang sudah Anda ketahui, tengah menyukai seseorang, ya, bagian itu benar. Namun, Anda salah mengira orang itu. Itu benar-benar bukan saya. Saya adalah sepupunya."

Ini adalah pertama kalinya Chenle merasa otaknya berhenti berfungsi. Apa telinganya salah dengar? Lelaki ini berkata dia adalah sepupu Jisung... jadi lelaki bernama Liu Yangyang ini bukan kekasih Jisung? Chenle... salah paham?

"Saya tahu alasan Chenle-ssi menjauhi Jisung karena kehadiran saya. Sepupu saya menjadi... sedikit gila setelah Anda menjauhinya."

Apa... lelaki ini sepupu Jisung. Lalu... kenapa Jisung menjadi sedikit gila karena dia menjauhi pria itu?

Chenle menggeleng kecil. Senyum yang sedikit lebar dia berikan untuk menutupi keterkejutannya. "Maaf, ada yang harus kuurus."

"Chenle-ssi, dia menyukaimu. Park Jisung, dia menyukaimu, sangat."

Tidak... itu omong kosong.

Chenle menggeleng sekali lagi seraya terkekeh pelan. "Tuan Liu, aku permisi."

Ran [JiChen | ChenJi] ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें