kejadian nggak terduga

20 5 0
                                    

Heejin beli dua potong ayam lagi untuk besok paginya, takut Jungkook mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin beli dua potong ayam lagi untuk besok paginya, takut Jungkook mau. Jadi nanti bisa diangetin pake microwave.

Makin malam, pengunjungnya pun makin banyak. Suasana jadi bising. Jisung dan Heejin pun kalo ngobrol harus teriak karena ramai.

Heejin ngebales chat dari Yeji yang nanyain dia udah pulang atau belum, sementara Jisung ngeliat pengunjung di sekitarnya.

Dia merhatiin tiga orang pemuda di belakang Heejin itu lagi mabuk. Dua di antaranya nggak terlalu, namun satu orang lagi—yang tepat di belakang Heejin itu keliatannya udah mulai mabuk.

"Jin," kata Jisung sambil melanin suaranya. Heejin mengangkat kepalanya setelah chatnya udah terkirim. "Ya?"

"Pulang yuk," ajak cowok itu karena dia udah punya feeling nggak enak.

"Ayo," kata Heejin setuju.

Baru aja dia mau menaruh hapenya di tas, dia dapet panggilan masuk dari mamanya. "Loh, mama? Bentar ya, Sung, mamaku nelpon."

"Oh, oke," jawab Jisung agak kaku.

Sebelum Heejin menjawab telepon dari mamanya, dia menutup salah satu telinganya supaya dia bisa denger suara mamanya di ujung sana. "Halo, ma? Kenapa?"

Sedangkan kedua mata Jisung mengawasi tiga pemuda di belakang Heejin yang mabuk, paling berisik juga—mana sambil gebrak meja pula. Entah apa itu faedahnya.

"Oh... boleh kok, Ma. Kak Jungkook ya? Dia sering nginep di kosan Kak Yugyeom ma, jadi jarang pulang ke apartemen. Sibuk, Ma, kasian juga sih."

Sementara Heejin lagi nelpon mamanya, salah seorang pemuda yang paling pemabuk itu pun berdiri tiba-tiba dan menoleh ke arah Heejin sambil bilang, "Hei, cantik..."

BYUR!

Tanpa ragu Jisung langsung menyiram wajah si pemuda yang mabuk itu dengan gelas bekas dia minum tadi.

Karena kaget, Heejin tanpa sadar matiin sambungan telepon dari ibunya.

"Dasar bocah kurang ajar...!"

Si pemuda mabuk itu hendak menghajar Jisung, tapi Jisung dengan cepat menangkis tangan pemuda itu dengan tangannya.

Untunglah dua pemuda lainnya langsung menangkap teman mereka dan buru-buru membungkukkan badan. "Joesong hamnida, joesong hamnida..."

Semua pengunjung yang sempat melihat tadi langsung membicarakan pemuda mabuk itu. Ahjussi pemilik warung itu juga meminta maaf ke Jisung dan Heejin.

"Aduh, saya minta maaf sekali karena bikin kalian nggak nyaman. Nona nggak papa, kan?" tanya ahjussi ke Heejin. Heejin menganggukkan kepalanya perlahan.

"Kita berdua baik-baik aja kok, Ahjussi. Untung belum saya hajar bener-bener orang itu."

Sebenernya Jisung bisa aja bikin pemuda itu babak belur, tapi yang ada Heejin malah jadi semakin takut. Jadi sebisa mungkin dia kontrol emosinya.

Setelah Jisung bayar, dia pun beralih ke arah Heejin yang dari tadi nggak mengeluarkan suara sedikit pun. Jelas dia masih ketakutan.

"Kamu baik-baik aja, kan?" tanya Jisung mastiin lagi.

Heejin mengangguk pelan banget. Kedua kakinya lemas.

"Udah, nggak papa. Udah aku hajar tadi orangnya. Jangan ajak temen-temen kamu ke sini berarti. Nanti aku ajak ke tempat makan yang lebih nyaman."

Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Jisung sebenernya pengen banget meluk cewek itu sekarang juga biar Heejin nggak ketakutan lagi. Tapi mereka kan cuman temen doang.

Akhirnya dia ngusap kepalanya Heejin dengan lembut, nggak lupa juga senyumnya. Supaya Heejin bisa tenang.

"Kita pulang ya, abis itu kamu langsung istirahat."




---




Setelah menjemur handuknya di balkon, Heejin mengunci pintu apartemen dan mematikan lampu di beberapa ruangan yang nggak terpakai. Jungkook juga nggak pulang karena dia nginep di kosannya Yugyeom, as always.

Hari ini bener-bener melelahkan, tapi Heejin tetep nggak bisa tidur.

Dia masih kepikiran kejadian di tempat makan tadi. Bener-bener nggak terduga.

Oya, dia udah telepon balik mamanya karena mamanya juga sempet khawatir karena ngedenger suara bising, ditambah Heejin matiin tiba-tiba.

Dia bener-bener nggak bisa bayangin, gimana kalo dia sendirian makan di sana, tanpa ada Jisung dan kejadian itu beneran terjadi.

Nggak tahu deh gimana rasanya.

Pasti syok banget.

Secara Heejin dibilang cukup jarang makan di luar.

Untunglah dia makan bareng Jisung, jadi Jisung bisa melindunginya. Semuanya aman terkendali gitu kalo bareng cowok itu.

"Tapi aku juga harus kuat, aku nggak mungkin ngandelin dia terus," pikir Heejin pindah posisi tidur.

Dan perlahan kedua matanya pun terpejam, akhirnya Heejin terlelap.


The Boy Next Door - Heejin & Han ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang