Epilog : Kata Terakhir

1K 94 47
                                    

Sret...

Motor itu segera berhenti ketika jungwon dengan keras menepuk bahu haruto.

"Thnks"

"Won.."

"Haruto stop ya gue gak bisa, gue gak suka sama lo"

Ucapan itu total buat haruto menekuk bibirnya sedih. Sejak di motor tadi keduanya saling diam, haruto kira jungwon salting akan ciumannya, tapi nyatanya dia marah.

"Sorry"

Tanpa jawab perkataan haruto, jungwon masuk ke dalam rumahnya, mengunci kamar lalu berbaring dengan perasaan campur aduk.

Tujuan dia melakukan ini bukan untuk move on, tapi untuk mendapatkan jay kembali.


Tok tok tok!

Suara ketukan membuyarkan lamunan jungwon yang langsung membuka pintu dan tersenyum tipis saat tau siapa yang datang.

"Bunda?"

"Kenapa hujan hujanan? Ganti baju sayang nanti sakit"

"Iya bunda"

Bunda menaruh susu hangat dan roti panggang di atas nakas. Lalu merapikan ranjang jungwon yang acak acakkan tak sempat di rapikan tadi pagi akibat kesiangan.

"Jungwon sini ibu mau bicara"

Jungwon sedikit takut, karena tatapan bunda yang terlihat serius. Apa ia akan menyinggung penampilan jungwon tadi pagi?

"Kenapa bunda?"

"Bunda mau tanya boleh?"

"Boleh bunda"

"Jungwon sayang sekali sama jay ya?"
Dengan agak terkejut jungwon mengiyakan pertanyaan itu mengangguk.

"Bunda tadi pagi cari kapur ajaib buat usir semut di lemari kamu, tapi bunda nemu ini, bunda kaget "

Bunda memperlihatkan sebuah kotak berisi foto dan baju ketat dengan berbagai alat aneh yang bunda tau anaknya tidak mungkin membeli ini hanya untuk merayu pria kan?

"Bunda itu.."

"Haruto baik, kenapa kamu gak sama dia aja? Dari pada melakukan hal seperti begini?"

Alih alih menjawab pertanyaan bunda, jungwon justru menangis dan meremas tangannya pelan.

"Kamu sama jay belum.."

"Belum bunda, kak jay gak suka jungwon dia suka kak sunghoon, mana mungkin kak jay terpikat sama wajah aku yang bahkan gak mungkin bisa nyaingin kak sunghoon"

Bunda peluk anaknya itu, lalu mengelus dengan lembut kepala anaknya sayang. Tidak menyangka kalau jatuh cinta bisa buat jungwon senekat ini.

"Jungwon, mencintai itu tidak bersyarat, jika seseorang mencintai kamu karena sesuatu hal dalam diri kamu artinya dia bukan cinta tapi nafsu, jangan menjalin hubungan karena nafsu sayang"

"Tapi jungwon gak bisa lupain kak jay bunda, jungwon sayang dia"

"Gpp sayang gpp, dia cinta pertama kamu"

Ucapnya menenangkan jungwon yang sedang menangis pilu di pelukannya, sebenarnya bunda yakin bukan hanya jungwon yang seperti ini, sunghoon juga sama terlukanya. Apalagi sejak kejadian malam dimana jungwon tidur di pangkuan anak bernama jay itu, terlihat sorot mata pria itu yang sangat menyayangi dan mengkhawatirkan anaknya. Bagaimana bisa keduanya terpisah seperti ini? Apa karena sunghoon? Atau jungwon yang so kuat merelakan jay sehingga semuanya begini?

"Menurut bunda, jungwon harus terima haruto?"

"Nggk sayang, jangan terima haruto karena kasihan atau karena bunda, terima dia karena kemauan kamu"

pain in the rain || jaywonWhere stories live. Discover now