Cemburu

545 90 29
                                    

Suasana mobil jadi sangat hening, setelah jungwon tertidur akibat lelah menangis terus menerus dan memukuli jay tanpa ampun.

Melewati jalan pada sore begini membuat jay mengingat masa-masa saat dirinya dan jungwon pdkt dulu, menculik anak ini dari sunghoon dan membawanya ke apartemen. Melakukan banyak hal baru yang bahkan belum pernah jay lakukan, seperti membereskan apartnya dan menunggu dengan sabar jungwon yang memaksa untuk bermain alih alih berpacaran mesra layaknya pasangan lain.

Anak ini membuatnya bahagia setiap detiknya, tapi jay justru membuatnya terluka karena kebodohannya.

"Maaf won" lirihnya mengelus surai hitam itu, lalu menepikan mobil ketika sampai di pekarangan rumah besar bernuansa putih.

Saking nyenyaknya bahkan jungwon tak bangun kala jay menggendongnya dan membawa anak itu ke dalam rumahnya. Sedikit gugup ketika hendak mengetuk, namun jay mencoba menarik napas dalam dalam.

Hanya mengantar jungwon pulang, bukan selingkuh kan?

Ting nong!

Pintu terbuka menampilkan sunghoon, membuat jay beberapa detik merasa jantungnya melompat karena terkejut.

"Jay? Jungwon kenapa?"

"Tidur, nanti gua jelasin, dimana kamar jungwon?"

Sunghoon membawa jay ke arah kamar jungwon, bahkan bunda ikut kaget melihat pemandangan ini, jay tersenyum dan menunduk kala bertatapan dengan bunda si manis, lalu kembali pada tujuannya, menaiki tangga untuk sampai di kamar jungwon dan pulang.

Rasanya hari ini begitu melelahkan untuknya.



Jay menidurkan jungwon, tersenyum menatap sebentar wajah teduh yang sembab karenanya.

He so sweet

"Sleep well" gumamnya setelah mengelus rambut jungwon lembut.

Sunghoon memperhatikan semuanya, bagaimana jay menjaga adiknya itu, menatap jungwon dengan tatapan layaknya mengagumi membuat hatinya tercabik cabik sakit, haruskah jay melakukan itu pada jungwon?

"Hoon"

"Hmm?"

"Kenapa ngelamun? Ayo gua mau jelasin sesuatu"

Jay membawa sunghoon ke kamar milik pria yang terus saja terdiam dan masih mencerna baik baik apa yang barusan terjadi. Terkekeh sebentar kala sunghoon terjedot pintu karena terus melamun. Ya memang tidak ada yang lucu dan justru menegangkan, tapi ekspresi sunghoon membuatnya gemas.

"Kan, ngelamun terus sih, kenapa hm?"

"Gpp, udah cepet mau jelasin apa? Udah malem"

"Baru jam setengah 7"

"Ya udah kenapa bisa sama jungwon?"

"Tadi di mall dia sendirian, terus kebetulan aku lagi anter mama belanja, dan ada seseorang lancang lecehin dia, karena geram aku pukulin dan bawa jungwon pulang"

"Tapi jungwon gak sampai di apa apain yang mengarah ke.."

"Nggk, untung gua ada disana, dia gpp"

Sunghoon hembusin napas tenang, tapi dia masih penasaran kenapa jungwon berakhir tidur nyenyak dipangkuan jay. Mau nanya juga dia ngerasa terlalu posesif takutnya jay jengah dan ninggalin dia kaya waktu itu, sunghoon sedang berlatih buat percaya, percaya sama jay. Bisa kan jay yang sekarang di percaya?

"Jay, jangan sama jungwon lagi bisa gak?"

"Bisa"  jay elus kepala sunghoon dan bawa kepala itu ke dadanya. Ngusap pelan menenangkan pacarnya yang pasti udah mikir kemana mana.

pain in the rain || jaywonOnde histórias criam vida. Descubra agora