20

232 34 1
                                    


Previously_

*

Sebenarnya Daniel sangat ingin membantu Patrick dan Patrick mengetahui benar hal itu. Selama dua minggu terakhir ini, Patrick selalu bekerja dari pagi hingga sore, bahkan karena kelelahan, setiap malam Patrick tidak dapat tidur nyenyak, ia berbicara sendiri dalam tidurnya mengeluh sakit pada setiap bagian tubuhnya.

*

Flashback_

*

"Ouhh." Rengek Patrick sembari bergerak kekanan dan kekiri mencari posisi ternyaman untuk tidurnya.

"Ouhhh." Rengeknya kembali sembari memukul pelan kaki dan tangannya bergantian.

Daniel yang sedari tadi berada disana memperhatikan Patrick lalu berjalan kearah ranjang mendekati Patrick. Ia menyingkap selimut yang Patrick pakai lalu memijat kaki Patrick. Setelah mendapatkan pijatan dari Daniel, Patrick baru terlihat tenang dan tertidur pulas. Ketika Daniel membantu memijat tubuh Patrick, ia tak sengaja menemukan luka di telapak kaki Patrick.

"Dia terluka lagi? Pekerjaan macam apa sebenarnya yang ia lakukan. Apa dia sebenarnya adalah anggota mata-mata negara yang bertugas menangkap mafia ikan? Semacam FBI?!"

"Ah itu tidak mungkin, dengan tubuh nya yang seperti (menilik tubuh mungil Patrick yang lemah) dia tidak memenuhi kriteria seharusnya bukan?? . . . Ah apa yang aku pikirkan." Ucap nya dalam hati kemudian menatap wajah Patrick yang tampak kelelahan.

Daniel mengambil kotak obat di lemari, lalu mulai mengobati luka Patrick dengan hati-hati agar tak membangunkan Patrick. Setelah selesai, Daniel kembali menatap wajah Patrick, mengelus pipi Patrick dan mengecup keningnya.

"Jangan terlalu bekerja keras." Setelah mengatakan 1 kalimat itu ia kemudian beranjak keluar kamar meninggalkan Patrick yang sudah pulas.

*

Keesokan harinya. 

Patrick terbangun dari tidur nyenyak nya, ia menatap jam di atas nakas dan meloncat dari kasur.

"Bagaimana bisa aku bangun kesiangan. Aish aku sudah berjanji akan membantu paman pagi ini dan aku malah kesiangan."

Ketika di kamar mandi Patrick merasa aneh karena kemarin ia yakin bahwa dirinya sangat kelelahan tapi kenapa ia bisa tidur dengan nyenyak dan bahkan bangun kesiangan. Ketika membersihkan kakinya, Patrick menyadari ada sesuatu di telapak kakinya. Ia tersipu sejenak menatap perban tersebut.

"Apa kelelahan juga membuat seseorang lupa akan apa yang ia lakukan pada dirinya sendiri?" Tanyanya sendiri.

Tak ingin berpikir panjang Patrick memutuskan untuk segera menyelesaikan ritual mandinya dan kemudian bersiap siap untuk kembali bekerja.

Setelah selesai ia datang kedermaga dengan senyum merekah diwajahnya. Patrick mengedarkan pandangannya mencari seseorang, namun senyumannya memudar menjadi eskpresi kesal setelah ia menemukan keberadaan seseorang disana. Ia berjalan cepat mendekati orang tersebut, paman Zhang.

"Paman."

"Ah Patrick, kau datang?" Tanya paman Zhang canggung karena tertangkap basah.

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang