05

262 51 2
                                    

Previously

*

*

"Maafkan aku, aku kira kau maling." Ucap Patrick.

"Aku punya banyak uang, tidak perlu mencuri." Ucap Daniel dingin yang hanya dibalas dengan bungkukan tanda meminta maaf oleh Patrick.

"Aku akan tidur disini. Kau bereskan kamar tidurku agar aku bisa tidur disana besok malam." Ucap Daniel menyelonong masuk kedalam kamar Patrick.

"APA? Ttt-tunggu, tunggu. TUNGGU!" Belum sempat menghalangi, Daniel sudah terlebih dahulu masuk kedalam kamarnya.

Dan,

Brakk/

Daniel tertegun melihat banyak poster seseorang berjejer di kamar Patrick. Sangat banyak. Patrick panik karena Daniel sudah memasuki kamarnya segera menyusul Daniel. Damn, dia bahkan belum membereskan kamarnya. Bukan berarti kamarnya berantakan, tentu saja tidak. Patrick adalah anak yang sangat rapi dan suka bersih-bersih, tentu saja tidak mungkin jika kamarnya berantakan. Yang menjadi masalah adalah beberapa barang sensitif seperti dalaman dan yang lainnya yang masih berada di atas kasur kamar tersebut belum sempat ia bereskan.

Dia belum sempat membuka semua poster-posternya yang ia tempel disetiap sedut kamarnya. Dan kini Daniel sudah melihat semua poster itu sebelum ia melepaskannya. Suasana menjadi semakin aneh. Baik Daniel maupun Patrick tak ada yang berbicara ataupun mengatakan sesuatu. Namun entah mengapa tak lama setelah itu Daniel tiba-tiba tersenyum sinis padanya dan melangkah sedikit demi sedikit mendekati dirinya. Patrick yang terkejut spontan melangkah mundur.

"Ap-apa yang kau lakukan?" Ucap Patrick panik melihat sikap Daniel.

Tak ada jawaban dari Daniel untuk pertanyaan Patrick. Jarak mereka semakin dekat, semakin dekat dan semakin dekat. Tubuh Patrick mundur perlahan setiap Daniel mengambil selangkah maju kearahnya. Hingga tubuhnya tidak dapat mundur lagi karena sudah mentok di dinding dibelakang nya.

Sialnya, Daniel malah semakin mendekatinya tidak memberikan ruang gerak yang leluasa untuk Patrick. Dengan ruang gerak yang terbatas Patrick mencoba meloloskan tubuh mungilnya tersebut dengan melangkah kesamping untuk menghindari Daniel. Namun Daniel menyilangkan tangan kanannya pada sebelah pundak Patrick dan tangan kirinya sebelah pinggang Patrick.

#Patrick tersudutkan.

Patrick merasakan sensasi yang aneh dan tubuh nya mulai tidak nyaman. Ia berkeringat karena merasa panas pada tubuhnya padahal cuaca sedang dingin dan cuaca juga sedang gerimis. Detak jantungnya mulai berdetak semakin cepat, di tambah lagi saat Daniel mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Patrick. Hanya sisa beberapa centi saja hidung mereka akan saling bersentuhan.

Hembusan nafas Daniel terasa diwajah Patrick. Patrick menahan nafas sesaat ketika wajah Daniel berada sangat dekat dengan wajahnya. Terasa sangat sesak, udara yang dihirupnya sebenarnya berkurang entah karena tubuh tinggi Daniel mendominasi atau karena dirinya yang sangat gugup saat ini. Wajah Daniel bergerak menuju ditelinga Patrick dan membisikkan sesuatu yang membuat Patrick terkejut.

"Apa kau menyukai diriku?"

*

*

"Apa?" Pekik Patrick sembari mendorong tubuh Daniel menjauh darinya, tidak percaya dengan pertanyaan Daniel.

"Kau pikir aku tuli?" Ketus Daniel kembali sembari menutup daun telinganya.

"Maafkan aku Tuan. Tapi apa maksudmu dengan aku menyukai dirimu?"

I Love You Mr. Arrogant (REVISI) Where stories live. Discover now