Makan Bersama

261 15 0
                                    

Keyna sangat senang saat Jackob akhirnya mau keluar dari kamar dan untuk makan. Matanya berbinar karena berhasil membujuk pria itu.

"Tante, Jackob mau makan. Lihatlah Keyna berhasil membujuknya," kata Keyna dengan penuh semangat saat melihat Mama Jackob di depannya.

"Benarkah? Wah hebat juga kamu Keyna bisa membuat Jackob makan. Kalian berdua tunggu di meja makan, Mama ambilkan sayurnya."

"Tidak usah Tante, biar Keyna saja yang mengambilnya," kata Kenya, menawarkan bantuan.

"Tante saja, tugas kamu menjaga Jackob biar tidak melarikan diri."

"Mama, memangnya aku anak kecil yang perlu dijaga," kata Jackob saat mendengar perkataan Mamanya. Seakan tidak mendengar perkataan Jackob, Mamanya berlalu pergi dan mengambil makanan untuk mereka.

Sepeninggalan Mama Jackob, situasi antara Keyna dan Jackob menjadi kikuk. Keyna masih malu dengan ciuman Jackob. Jackob pun tidak habis pikir kenapa dia bisa begitu menikmati ciuman bibir Keyna. Beruntung Mama Jackob tidak begitu lama meninggalkan mereka, membuat perhatian mereka beralih ke masakkan yang dibawa ke depan mereka.

"Hai... kenapa kamu yang menghabiskan makanannya? Bukankah ini untukku?" kata Jackob yang sudah kehilangan sikap lembutnya.

"Siapa bilang? Ini untuk kita berdua," kata Keyna membela diri.

"Tetapi kamu makan lebih banyak dari pada aku. Sini, mana makananmu," kata Jackob sambil mengambil piring Keyna dan memakannya.

"Jackob itu punyaku," teriak Keyna.

"Sudah... sudah... kalian ini kalau berdua, selalu bertengkar... di dapur masih banyak, kalian ambil sendiri sana. Mama sama Papa mau keluar dulu. Jangan bertengkar dan jangan berbuat aneh-aneh," kata Mama Jackob memperingatkan.

"Aneh... aneh... bagaimana maksud Mama? Ciuman saja Keyna tidak bisa," gumam Jackob lirih.

"Apa kamu bilang, Jackob?" tanya Mamanya yang tidak mendengar jelas gumaman Jackob.

"Auuuuuww..." teriak Jackob yang mendapat cubitan Kenya yang menyakitkan di pinggangnya.

"Ng... nggak pa... pa... Ma, buruan Mama berangkat, Papa sudah menunggu tuh..."

"Ya sudah Mama berangkat dulu," kata Mamanya yang kemudian meninggalkan Keyna dan Jackob di meja makan.

"Awas ya, kalau kamu bicara soal ciuman lagi," kata Keyna sambil menancapkan garpunya di piring Jackob dengan nada ancaman. Jackob hanya tersenyum sambil terus mengunyah makanannya tanpa rasa bersalah.

Entah mengapa, Keyna membuatnya bersemangat kembali. Bahkan Jackob pun lupa kalau beberapa menit yang lalu dia masih mengunci diri di kamarnya karena patah hati. Keyna selalu ada saat dia butuhkan. Jackob selalu bisa tertawa bersama Keyna, begitu juga Keyna, selalu ceria jika sudah bersama Jackob. Mungkin inilah arti persahabatan yang sesungguhnya. Tidak ada rasa sakit yang harus dia rasakan. Jackob sangat menikmati hubungannya dengan Keyna. Semoga sampai kapan pun mereka tetap bisa menjadi sahabat.

*

Kembali ke masa kini...

Setelah acara pertunangan Jackob, Keyna tidak pernah mendapat kabar lagi dari pria tersebut. Keyna pun sengaja tidak menghubungi Jackob karena sudah ada Natalie. Biasanya jika weekend, Keyna akan pergi bersama Jackob meski hanya sekedar makan bareng di luar.

Sekarang dia merasa sangat bosan karena hanya berdiam sendiri di apartemennya. Ingin pulang ke rumah Mama Papanya, percuma saja karena dari minggu kemarin Papa Mamanya berlibur ke Eropa dan entah kapan mereka pulang. Selain urusan bisnis, mereka bilang ingin berbulan madu kembali.

Love With My Best FriendWhere stories live. Discover now