Menghela nafas pelan, Danisha berjalan menuju pintu yang terkunci.
Cklek
"Non--Eh..,?"
Wajah datar Danisha muncul dari balik pintu membuat Bik Ris sedikit mundur dengan gelagapan. Mungkin cukup kaget akan ekspresi yang biasa hangat diwajah nonanya berganti dengan raut kelam.
"Kenapa?" Tanya Danisha heran melihat tingkah aneh Bik Ris.
"Itu Non." Tunjuk Bik Ris ragu-ragu kearah wajah Danisha.
"Itu apa?" Tanya Danisha tanpa intonasi. Tapi dua alisnya menyatu penasaran.
"Muka Non serem--eh!" Bik Ris dengan segera menutup mulutnya. Kemudian dua tangannya yang berjemari montok digerakkan panik didepan wajah Danisha yang hanya diam melongo. "Bu-bukan Non, Non Gladis cantik. Cantik banget loh, sumpah." Lalu dua jari Bik Ris diangkatnya membentuk huruf V dengan wajah meringis takut.
Danisha mengangkat alis lalu mengulum senyum. Sadar diri sudah membuat Bik Ris takut dengan ekspresi yang ada diwajahnya. Maklum, ini semua karena sisa emosi dari perdebatan semalam nyatanya masih menempeli Danisha.
"Biasa Bik, hari pertama datang bulan saya cosplay jadi singa." Gurau Danisha dengan seutas senyum tipis.
Bik Ris menghela nafas lega kala melihat senyum Danisha. Lalu dia maju selangkah untuk mengutarakan maksudnya.
"Itu Non, didepan sudah ditungguin sama den Takshaka."
Byar!
Sedetik kemudian senyum Danisha lenyap tak tersisa. Terbitlah raut lebih mengerikan yang membuat Bik Ris makin merinding di tempat.
Nona nya sedang diselimuti aura gelap!
"Ngapain bocah itu kesini?" Tanya Danisha menatap tajam kearah pintu masuk dari atas tangga.
"Pangeran Nona mau jemput Tuan Putrinya." Balas Bik Ris riang, bermaksud ingin menyenangkan hati sang nona dengan berita kedatangan seseorang yang selalu di idam-idamkannya, tapi Bik Ris gigit jari, perkiraannya mungkin salah karena yang didapatinya sekarang malah raut syok Danisha yang jauh dari kata senang.
"Apa?!"
Bik Ris melirik takut-takut, tuh kan Nona nya kini malah terlihat seperti kedatangan rentenir yang ingin menagih hutang. "ii-itu..."
"Siapa yang pangeran dan siapa yang tuan putrinya??" Danisha melangkah ke Bik Ris sembari menuntut jawaban, tapi Bik Ris yang gugup memundurkan langkahnya.
"Nona dan den Taksha--"
"Astaga sejak kapan?!" Danisha meraup wajahnya frustasi.
"Se-sejak dulu, duluu...Non Gladis bilang pangeranku--"
"Stop!" Danisha melebarkan lima jarinya didepan wajah Bik Ris yang berjingkat kaget.
"Ck! Gladis selebay itu??" Apa Gladis pikir dia sedang berada dalam dunia Disney sampai menamai dirinya dan Takshaka bak seorang pangeran dan tuan putri. Apa Gladis pikir Takshaka akan menunggangi kuda putih dan membawa nya keluar dari rumah besar yang sudah seperti neraka ini? Lalu mereka akan hidup bahagia? Ck, khayalan Gladis terlalu bodoh. Kalaupun iya Takshaka akan membawa Gladis menunggangi kuda, Danisha yakin pemuda itu akan dengan licik menggulingkan Gladis menuju jurang. Dan lagi, Bagaimana mungkin dia bisa berkhayal semanis itu dengan Takshaka si anak cowok dengan tempramen tinggi, punya mulut serta sikap kasar pada perempuan serta kepercayaan diri yang Danisha tafsir setara dengan tinggi gunung, menjulang tinggi dan terlihat angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Plot Twist
ChickLitPlot Twist ; an unexpected shit Danisha ; the plot twist itself _________________________________________________ Danisha Mahiswa, Bussines Woman yang memiliki zero experience dalam hal percintaan karena terhalang prinsip 'money comes first, men com...
Part 17
Mulai dari awal
