Prolog

7.9K 1.8K 583
                                    

Tidak tahu bagaimana semuanya bermula.

Aku dan hunter lainnya, tahu-tahu dijadikan buronan atas tuduhan dari kekacauan yang terjadi di seluruh koloni Tearth bulan lalu.

Sekarang, aku dan hunter lainnya seperti kotoran binatang di mata para masyarakat.

Kami dianggap sampah.

Kami dianggap penyebab 10 ribu jiwa melayang dilahap Chronos.

Julukan pahlawan sekaligus penjaga Tearth yang kami dapatkan selama puluhan tahun ini, dalam sekejap lenyap akibat sebuah konspirasi.

Kami adalah korban yang sesungguhnya, tapi kami justru dianggap penyebab banyaknya korban berjatuhan.

Lebih menyakitkannya lagi, kami dijadikan kambing hitam.

Penghianat itu, mengambil alih Neozone dan CO-organisasi.

Dan hari ini, aku medapati diriku terbaring lemah. Sekujur tubuhku penuh luka, wajahku penuh lebam dan goresan, darah tak berhenti mengalir dari hidungku, bahkan aku bisa merasa tulang temporalisku retak.

3 Chronos mendekat ke arahku, siap memangsa. Kutarik pelatuk G17--senjata terakhir yang kumiliki--mengarahkannya ke salah satu Chronos. Begitu dibidikanku tepat sasaran, aku melepas tembakan.

Namun, hanya uapan asap yang keluar.

Haha, sial.

Peluruku habis dan tidak ada amunisi lagi.

Sudah jelas, aku tinggal menunggu kematianku.

Apa yang bisa kulakukan dengan tubuh selemah ini? Melarikan diri? Para chronos itu masih sanggup menangkapku.

Meminta bantuan timku? Aku keluar dari kota bawah tanah secara diam-diam, jadi mereka tidak tahu bahwa aku tengah melakukan misi rahasia ini.

Bodo amat, aku memutuskan menunggu ketiga chronos itu datang dan mencabik-cabikku.

Persis seperti yang Asahi lakukan saat peperangan 2 bulan lalu.

Lagi pula, aku sudah tidak punya harapan, tujuanku menjalani hidup telah lenyap setelah Ayah dan Kakekku tewas di depan mataku.

"Ayah, Kakek, Asahi... kita akan segera ketemu."

Kupejamkan mata setelah berkata demikian.


































"Kita sudah bertemu."

Seperti kejut listrik, seluruh tubuhku bergetar mendengar ucapan barusan.

Mataku lantas terbuka lebar, dan makin terkejut melihat sosok di depanku.

Tidak mungkin! Dia jelas sudah tewas saat di medan tempur 2 bulan lalu!

Aku berteriak dengan sisa-sisa tenagaku, tapi dia tidak memberi respons. Dapat kulihat wajah lelahnya, juga mata sayunya yang seolah tidak pernah diistirahatkan.

Entah bagaimana, di tangannya sudah ada anak panah milikku yang kupakai untuk memanah para chronos tadi.

Dan tiba-tiba saja, anak panah itu menancap di mata kiriku, membuatku seketika menjerit lantang akibat rasa sakit dari tusukan tersebut.

Hal terakhir yang kulihat, wajah nelangsa Asahi yang kini dipenuhi cipratan darahku.

























***

Sama seperti Revenge pada awalnya, Ghoul sebenarnya gak ada sequel. Tapi karena kalian yang minta seri kedua, gue pun mutar otak untuk bikin cerita lanjutan dari Ghoul ini.

Sebenarnya, gue juga bingung kalo Ghoul ada sequel, bakal kayak gimana?

Setelah baca ulang, gue akhirnya nemu plot hole, pertama, teman-teman dan keluarganya belum tahu kalo Asahi masih hidup, kedua belum terungkap siapa yang melepas chronos dan menjatuhkan bom nuklir, ketiga, kalian pasti ingin tahu bagaimana siklus kehidupan Tearth setelah bangsa Ghoul berdamai dengan bangsa manusia dan para hunter, tul?

Karena itu, gue akan berusaha bikin sequel Ghoul sampai tamat (walau mungkin harus nunggu berbulan-bulan/setahun lebih)

Sequelnya ini juga akan lebih fokus ke action, jadi gak perlu khawatir bakal disuruh mikir keras sama cerita ini lagi, karena gak bakal ada sesi alur saling mencurigai lagi atau pun clue-clue membabikan.

Gue seneng dengan antusias kalian sama cerita ini.

Tapi tolong jangan berekspektasi terlalu tinggi. Season 2 ini bisa jadi lebih bagus dari S1-nya, tapi besar kemungkinan lebih buruk dari S1.

Gue saranin juga, baca cerita ini setelah ending, karena gue sering slow update.

Tapi kalo tetap mau ngikutin dari on going-nya, gapapa juga, yang penting mental sabar kalian nunggu update-an cerita ini kuat.

Start : 24 Agustus 2021
End:

Ghoul 2 | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang