Prolog

19.2K 823 58
                                    

Suara denting peralatan masak, antara wajan dan spatula saling bersahutan seiring bergesekannya benda tersebut. Aroma bumbu nasi goreng telah menyeruak ke seluruh ruangan hingga beberapa orang yang masih terlelap terbangun karena mencium aroma yang membuat perut keroncongan.

Nasha tersenyum lebar melihat nasi goreng buatannya. Ia rela bangun pagi-pagi membuatnya karena kalau tidak, ia akan mengantri untuk masak di dapur umum tempat kosnya. Nasha pun naik ke lantai dua, letak kamarnya berada, lebih tepatnya kamar sang pujaan hati.

Mengangkat tangan lainnya yang tidak memegang piring, Nasha hendak mengetuk pintu di depannya, tapi diurungkan saat pintu terbuka dan menampilkan sang pujaan hati yang menjulang tinggi di depannya menatapnya heran.

Nasha memasang senyum terbaik, menengadahkan piring nasi goreng di hadapan Bara.

"Pagi Bar! Aku buatin kamu nasi goreng spesial pake bumbu cinta!"

"Maaf ya Sha, aku buru-buru. Bos di kantor udah ngomel-ngomel suruh aku pergi secepatnya." Senyum Nasha langsung pudar. Punggungnya mendadak layu. Nasha menggeser tubuhnya agar Bara bisa keluar. Bara mengunci kamar kosnya lalu kembali menatap Nasha yang cemberut.

"Maaf ya Sayang. Lain kali aja kita sarapan sama-sama. Oke?" ujar Bara mengusap puncak kepala Nasha. Nasha mengangguk lesuh. Kemudian Bara pun mulai melangkah menuju tangga. Nasha menghela nafas panjang, menatap nanar nasi gorengnya.

Nasha terkesiap saat Bara kembali berdiri di hadapannya lalu mejejalkan satu suap ke dalam mulutnya. Nasha seketika tersenyum, apalagi saat Bara mencium keningnya kemudian pamit sambil berlari menuju tangga.

"Hati-hati Bar! Jangan lupa beli air minum, nanti kamu keselek!" Teriak Nasha menunduk ke bawah lantai satu, tepatnya parkiran motor yang ada di tengah, memisahkan kamar kos yang berada di sisi kanan dan di sisi kiri.

"Iya Sayang!" balas Bara teriak kemudian melajukan motornya. Nasha senyum-senyum sendiri. Bara memang sangat menghargai dirinya. Apapun yang dibuat Nasha walau tidak terlalu enak, Bara akan memakannya. Bara adalah pria yang selalu sabar jika Nasha mulai curhat selama berjam-jam karena masalah di tempat kerjanya. Selelah apapun Bara, kekasihnya itu akan selalu siap siaga jika Nasha tiba-tiba mau makan martabak manis di larutnya malam. Bara adalah kekasih yang terbaik untuk Nasha dan Nasha sangat menyayangi Bara.

Awalnya mereka teman sekelas saat SMA dulu, lalu saat naik ke kelas sebelas, Bara menyatakan perasaannya dan mengajak Nasha menjalin hubungan. Tentu saja Nasha langsung menerimanya karena memang Nasha juga menyukai Bara.

Siapa coba yang tidak menyukai pria seperti Bara, walau warna kulitnya khas Indonesia sekali, yaitu sawo matang. Itulah yang membuat Bara menjadi pria maskulin. Mereka telah menjalin hubungan hampir sepuluh tahun.

Sama sekali tidak ada drama putus nyambung. Jika mereka bertengkar, maka Baralah yang selalu mengalah dan meminta maaf meski Nasha yang salah.

Nasha sangat mencintai Bara...

Saking cintanya ia rela tidak kuliah. Bekerja dan membantu biaya kuliah Bara karena menurutnya, ia adalah seorang wanita. Buat apa tinggi-tinggi sekolah jika nantinya hanya akan berurusan di dapur. Mengurus anak serta suami.

Makanya Nasha sangat mendukung Bara untuk kuliah hingga S2 dan mendapatkan pekerjaan yang layak agar bisa beli rumah, barulah mereka menikah.

Saat Bara masih menempuh pendidikan S2, Bara berjanji akan menikahinya setelah itu. Tapi ketika lulus dan pekerjaan Bara telah mendapat gaji yang lumayan tinggi, Bara mengatakan untuk mengumpulkan uang dulu, barulah mereka membeli rumah kemudian melamarnya.

Astaga!

Kekasihnya itu pekerja keras sekali, tidak ingin membuatnya menderita. Tidak ingin nantinya jika mereka menikah tinggal di rumah mertua ataupun rumah orang tuanya.

Sungguh Nasha semakin mencintai Bara.

***

Hati" lho Sha, laki" yang banyak janji biasanya itu omong doang👀🤭

Hehe...

Anw, ini seri ketiga Bittersweet. Kisahnya Nasha.

See you the next chapter
Salam manis dari NanasManis😉
17/08/2021

Bittersweet PromiseDove le storie prendono vita. Scoprilo ora