2. A S H A R A

25 11 10
                                    

JANGAN LUPA SPAM VOTE DAN KOMENT, JANGAN JADI SIDERS PRENN.

HAPPY READING.

.........

"Ngga tau mau apa. Sabar menyakitkan, diam menyiksa,
bicara juga percuma."
_Ashara Queenie Margharet._

♡♡♡☆♡♡♡

Angin berhembus menerjang kulit. Hingga siapapun bisa merasakan dingin pada malam ini, tapi tidak di rasakan oleh Ashara. gadis itu duduk di balkon kamarnya sambil melihat kebawah, sesekali ia berpikir salah apa dirinya hingga hidup nya berjalan tidak sesuai keinginan nya.

Saat dirinya sibuk dengan pikirannya tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang begitu kasar. Ashara segera membuka pintu kamar nya, yang pertama kali ia lihat adalah ayah tirinya dengan penampilan acak-acakkan.

"Papah!!" sebut Ashara.

Laki-laki paruh baya itu mendekatkan dirinya kepada Ashara, membuat dirinya mundur beberapa langkah.

"Sayang kenapa mundur," ucap laki-laki itu.

"Jangan mendekat, atau gue bakal teriak!!" ujar Ashara tetap mundur perlahan, hingga mentok di tempat tidurnya hingga membuat dirinya terduduk di tepi kasur.

"Gak usah takut, temanin papah malam ini sayang," ucap laki-laki itu, memegang pundak Ashara, Ashara mendang perut laki-laki itu hingga meringis kesakitan.

Ashara gak mau buang waktu, ia memanfaat kan waktu itu untuk lari keluar kamar.

"Heh tungga anak sialan!!" teriak laki-laki itu lalu mengejar Ashara.

Ashara terjatuh dari anak tangga hingga dahi sebelah kanan nya terbentur lantai, membuat kebiruan disana.

"Mau kabur kemana kamu?" laki-laki itu memegang lengan Ashara dengan kuat.

"Lepasin gue, TOLONG!!" teriak Ashara, laki-laki itu membekap mulut Ashara dengan tangan nya.

Ashara terus memberontak sekuat mungkin, ia menggigit tangan ayah tirinya setelah lepas Ashara lari keluar rumah.

Setelah berlari mungkin sudah 2 km ia lari dari jarak rumah nya, Ashara mengambil ponselnya di saku baju, untuk menghubungi seseorang.

Bundaa.

"Hallo Assalamualaikum bunda?"

"Waalaikumsalam ada apa nak?" jawab di sebrang sana.

"Bunda kapan balik?

"Bunda masih ada kerjaan, kemungkinan nanti jam 12."

"Ada apa sayang?" tanya Anggun.

"Hm, gak ada apa-apa kok bund, yaudah Ara matiin ya, night bunda," Ashara segera menutup telpon nya.

Kini Ashara berjalan di atas trotoar, ia hanya nemakai baju tidur lengan pendek dan celana tidur yang pendek, jangan lupa ia tidak pakai alas kaki.

AsharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang