Bagian 10

93 14 378
                                    

hai! how's your day?

update nih!

bentar deh, yang baca ini siapa aja? ayo absen dulu sini♥

aku kasi challange ya, hwhwhw😌
coba komen apapun di setiap paragraf, nanti aku bakalan double up!

oke! aku tunggu! votenya juga jangan lupa😌

selamat membaca dan tandai typo!💜



oOo




Duduk berhadapan, keduanya enggan untuk mengeluarkan sepatah atau dua patah kata meski sebenarnya otak mereka sama-sama mencerna kalimat pembuka apa yang akan dilontarkan.

Ingin bertanya lebih dulu, namun lidah terasa kelu dan berakhir mengurungkan niatnya, memilih menunggu salah satunya membuka pembicaraan. Begitu seterusnya hingga ternyata hampir dua puluh menit mereka lalui. Gelas yang tadinya penuh dengan minuman pesanan masing-masing, kini hanya sisa setengahnya.

Hyera berdehem pelan, "Aku ingin pulang," katanya pelan karena ia mulai jengah.

"Tunggu dulu!" cegah wanita paruh baya yang berada di depan Hyera.

Hyera yang semula sudah berdiri kembali duduk dan menghela nafasnya, "Terhitung selama dua puluh menit kita duduk tanpa melakukan sesuatu, aku lelah ingin tidur, besok aku sekolah," katanya pada akhirnya.

Haeyoung menatap Hyera, sebenarnya ada sesuatu yang harus ia katakan pada puteri semata wayangnya itu, tetapi tidak, ia sudah memiliki keputusan yang paling tepat.

"Hye-ah," panggilnya pelan.

Hyera terkesiap, sudah berapa lama ia tidak mendengar panggilan itu. Jujur, dia rindu dengan sang ibu.

"Ibu ingin kau ikut bersama ibu,"

"Tidak!" sela Hyera cepat.

"Hye,"

"Aku tidak mau, bu. Aku ingin tinggal bersama ayah," cicitnya menahan isak.

Haeyoung tersenyum lalu mengangguk, "Baiklah, ibu tidak bisa memaksamu," ujarnya.

Hyera menghela nafas lega.

"Tapi," Haeyoung menjeda ucapannya, membuat Hyera mengernyitkan dahinya dan sedikit was-was.

"ibu ingin kau mengunjungi ibu nantinya, ibu harap kau bisa meluangkan waktumu," beliau meraih tangan putrinya untuk digenggam, "ya nak?" lanjutnya menatap Hyera dalam.

Hyera mengangguk, membuat Haeyoung tersenyum dan merasa sedikit lega.

"Ibu akan mulai pindah setelah aku dan ayahmu resmi bercerai," lanjutnya menatap iba sang puteri.

Hyera mengalihkan pandang, berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya, meskipun dadanya kini terasa sesak.

"Hyera, boleh ibu memelukmu?"

Hyera kembali menoleh dan mengangguk tanda menyetujui ucapan sang ibu, setelahnya wanita paruh baya itu bangkit kemudian mendekat ke arah Hyera, memeluk dan mengelus punggung putri semata wayangnya. Tanpa segan Hyera membalas pelukan itu.

Hyera sangat merindukan ibunya.

•••

"Taehyung-ah, maafkan aku"

Couple Kim [KTH] ✓Where stories live. Discover now