OS-03

2.1K 205 21
                                    

Part sebelumnya

Sugawara tersadar, dia langsung menghampiri Kageyama.

"Kageyama... siapa bayi ini?"

***

Kageyama mendongakkan kepalanya untuk melihat Sugawara. Dia terdiam cukup lama. Karena sejujurnya dia sendiri pun tidak tau siapa bayi ini.

Kageyama bingung harus berkata apa. "Aku... juga tidak tau Sugawara-san." Sugawara terkejut.

"Apa maksudmu Kageyama? Bukan kah bayi itu bersamamu? Bagaimana bisa kau tidak tau siapa dia? Kau bodohkah?" Bukan, itu bukan Sugawara yang berbicara.

(Cuman mau ngasih tau, mereka yang tadi bengong udah kembali normal)

Kalian bisa menebak dari caranya berbicara seperti menabur garam. "Urusai Megane!! Aku benar-benar tidak tau siapa bayi ini."

"Lalu, kenapa kau membawanya kemari?" tanya Sugawara.

"Aku... kasihan dengannya." Kageyama mengucapkan itu dengan malu-malu. CATAT malu-malu.

Untuk yang kedua kalinya mereka dikejutkan oleh sifat Kagryama yang baru kali ini mereka lihat.

Tidak biasanya Kageyama akan berbicara malu-malu begini. Kageyama akan selalu berbicara dengan tegas dan ketus.

Dan untuk yang sedang mereka lihat berbanding tebalik dengan semua itu. Ini adalah momen sangat langka.

Kageyama yang melihat para senpai dan teman-teman setimnya terkejut dengan muka yang... ehm bisa dibilang konyol? Jadi berpikir, 'apakah aku sekejam itu?' batin Kageyama sedih.

"Ehm... oke lupakan. Kageyama coba ceritakan bagaimana bisa kau bertemu dengan bayi ini," ucap sang Kapten Karasuno Sawamura Daichi.

Kageyama yang mendengar ucapan sang Kapten pun mulai menceritakan kejadiannya, "Jadi begini Daichi-san...."

(Di bagian ini aku skip ya karena kan kalian udah tau kejadiannya)

Beberapa menit kemudian....

Kageyama telah selesai menceritakan kejadiannya. Mereka yang mendengarpun mengangguk mengerti.

"Lalu setelah ini apa yang kau ingin lakukan kepada bayi ini Kageyama?" tanya Yamaguchi.

"Entahlah, aku masih memikirkannya. Aku tidak mungkin menjaganya selama-lamanya. Tadi saja aku sudah kerepotan." Kageyama menghela napas.

Mereka semua terdiam, mereka juga bingung harus diapakan bayi ini. Karena mereka tidak punya solusi yang bagus saat ini.

Sementara itu yang menjadi objek pembicaraan hanya terdiam sambil menatap polos mereka semua. Tiba-tiba saja bayi itu tertawa riang.

 Tiba-tiba saja bayi itu tertawa riang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Our Sun Where stories live. Discover now