6. Asisten Manajer Bukan Babysitter!

1.3K 193 3
                                    

6.

Asisten Manajer Bukan Babysitter!

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Mbak Lova mau info, yah kalo September Edition-nya Jelita Magazine, untuk photoshoot yang bareng Feliang itu lokasinya kan di Semarang. Mbak Lova atau Pak Rajata bisa ikut enggak?" Arimbi yang kubikelnya berada tepat di sampingku kontan mendorong mundur kursinya demi dapat melongokkan kepala.

Aku sendiri masih lumayan sibuk mengecek satu per satu merayapnya daftar e-mail yang masuk, saat memutuskan menyahut, "Kapan sih itu? Buat seri produk make up confidence glam kan, ya?"

"Iya. Lusa sih jadwalnya," balas cewek yang kalo nggak salah ingat, tadi pagi datang ngantor pake kerudung merah cabe, celana totol-totol motif sunflower, sambil nenteng tote bag Zara yang coraknya persis taplak meja. Mostly, teramat mencolok mata lah.

Meresponsnya, aku hanya menggumam asal.

Gimana, ya? Waktu sama Bu Felicia, urusan tugas luar kota tuh, biasanya beliau sih yang paling demen. Walau prepare-nya ribet kek, sekali pun di sana cuman sekedipan mata kek. Tapi, untuk manusia tipe extrovert akut macem Bu Felicia, bekerja di dunia luar jelas adalah sebuah kenikmatan yang hakiki! Apa pun pasti beres.

Namun, kalo Si Kampret ini ... please deh, aku aja masih nggak yakin dia becus kerja!

"Biar nanti bisa segera aku bantu ngurus buat tiket, surat tugas dan lain-lainnya, Mbak," ujar Arimbi lagi.

"Ntar gue diskusiin dulu ke Pak Rajata deh, Bi. Ntar gue infoin lagi, oke?" putusku sambil diam-diam melirik kursinya Si Kampret yang sedari pagi dibiarkan menangis kedinginan gegara nggak kunjung diduduki.

Hish!

Lagi, ke mana dah doi? Ngilang melulu perasaan?

Sementara itu, sekilas kutangkap Arimbi mengangguk di tempatnya. "Iya, Mbak syukur bisa hari ini, yah, Mbak!"

Andai kata kemarin aku lah yang nanjak jadi Manajer, jangankan hari ini, detik ini juga pasti udah kukasih dia jawaban pasti.

Ugh! Sialan banget!

"Mbak Lova?"

"Ya?" Aku yang terkejut refleks mendongak cepat.

Kutemukan Paris, Si Videographer yang baru gabung dengan Feliang sekitar dua minggu lalu mulai petantang-petenteng sambil menggaruk-garuk rambut gondrong ala iklan shampoo-nya.

SelovaWhere stories live. Discover now