Tok tok tok

"Sayang, ayo turun daddy dan abangmu sudah datang" ucap Adisha memberitahukan kepada putrinya itu.

"Iya, sebentar!!!" teriak Queen dari dalam kamar.

Queen pun menjeda film yang ia tonton di laptop pribadinya itu, kemudian menutupnya, setelah itu ia berjalan menuju pintu luar kamar.

Ceklek

"Mom" ucap Queen, ketika melihat mommynya yang ternyata masih menunggunya di luar kamar.

"Iya, ayok sayang, kamu pasti lapar" ucap Adisha sambil menggandeng lengan anaknya ke lantai bawah.

Mereka berdua beriringan menuju lift untuk turun kebawah, karena kata mommy ia malas berjalan ke bawah.

Ting

Lift pun berhenti ke lantai dasar, karena memang di mansion ini tersedia satu lift langsung menghubungkan ke lantai lantai atas.

Ketika pintu lift terbuka, nampak lah 2 wanita cantik yang sedang bergandengan tangan keluar sambil ketawa-ketiwi, entah apa yang di tertawakannya itu.

"Hai dad, bang" sapanya tak lupa mengecup singkat pipi daddynya dan para abangnya.

"Hai sayang" ucap mereka membalas sapaan Queen.

Kemudian ia duduk di samping mommynya, sambil menunggu giliran mengambil nasi.

Setelah mendapat gilirannya, Queen pun menyendok nasi untuk dirinya, tak lupa mengambil lauk pauk dan langsung memakannya.

💍💍

Setelah makan ia pamit untuk ke kamarnya kembali, dengan alasan mengerjakan tugas.

Semuanya pun memakluminya, kemudian mereka menganggukkan kepalanya ketika Queen akan beranjak dari meja makan.

Ceklek

Queen memasuki kamarnya, kali ini ia tidak jadi membuka laptopnya, ia keruang belajarnya, ada yang harus ditelitinya.

Ia mencari berkas dari Wiliam corp, karena sebelumnya ia sempat mengiprim berkas itu.

"Dapat!" serunya ketika melihat berkas itu.

Ia duduk di kursinya sambil membaca ajukan berkas itu, tak lama ia menyeringai devil.

Tau lah kalian dengan pikiran Queen.

Ia mengotak atik handphone miliknya untuk menelpon seseorang, siapa lagi kalau bukan Andre.

Masih ingat kan sama Andre?? Kalo gak salah ada di part belasan dehh, saya juga lupa hehe.

"Halo Queen, ada ap..."

"Selidiki perusahaan William corp, jangan sampai ada yang lewat sedikitpun" ucap Queen yang memotong pembicaraan Andre.

"Ba..."

"Satu lagi"

"Ap..."

"Tolong kamu selidiki tentang anak dari pemilik William corp"

"Hm, ba..."

Tut.

Sedangkan di sisi lain, tepatnya di markas VBW, Andre menyumpah serampahi Queen yang seenak jidatnya menyela pembicaraannya tadi.

lagi dan lagi untuk kesekian kalinya, ketika ia berbicara Queen tanpa dosa menyela pembicaraannya.

Tapi tak urung ia menyuruh sekretarisnya pribadinya untuk mencari apa yang disuruh Queennya, kalau tidak di turutin bisa ilang tangannya dari tempatnya.

Atau bisa juga nyawanya yang langsung terbang kayak mbak Kunti, eh! Tapi kan ia laki, loncat-loncat dong kayak mas pocong yang lagi menari ke sana kemari.

Memikirkan itu membuatnya bergidik ngeri binti geli, bisa berabe kalau gue lambat sedikit nih batinnya dengan cepat mengotak atik handphone miliknya.

Ia masih mau hidup, pacar aja kagak punya apa lagi doi, udah mau di bunuh aja, kan gak elit lah, mana belum merasakan surganya dunia setelah menikah, eh!!!

Tuh kan Andre, drenya nakal ih.

"Hallo bos"

"Selidiki segera perusahaan yang saya kirim dan anak dari pemilik perusahaan itu"

"Baik bos, saya tunggu berkasnya"

Tut.

Andre menghela napasnya, kemudian memijat pelipisnya, memikirkan ia yang jomblo dari dulu membuat ia kerap di sangka gay.

Bisa turun harga dirinya kalau di tuduh menyukai sesama jenis, kan gak elit, si andre kecil bertempur sama batang, gak adil mah!!.

Andre menggelengkan kepalanya karena pikirannya yang mulai astagfirullah itu.

Di sisi lain, tepatnya di mansion Pradipta, Queen berbaring di ranjang empuk dengan memakan snack sambil vidio call bersama teman-temannya.

Setelah menelpon Andre, ia langsung membaca wattpad di handphonenya, kemudian masuk sebuah video call, yang berisikan grup GRIL'S SQUAD.

Taulah kalian siapa saja orangnya mah.

"Serius!!! Mana gue belom selesai nih!!" heboh Cley, karena ia lupa mengerjakan tugas sekolah.

"Ck, Queen kan ada, tuh minta jawaban sama dia" ucap Ken dengan enteng.

Cley yang heboh sendiri tadi, sontak membetulkan rambutnya yang acak-acakan dan posisi duduknya, sambil tersenyum manis.

Tuh senyum, saking manisnya, sampe di kerubutin semut.

"Ekhemm!! Ekhemm!!" ucap Cley yang sengaja berdehem-dehem jaim.

"Kenapa lo?" tanya Ken sewot kepada Cley.

"Queen" panggil Cley selembut mungkin.

Selembut salju boleh juga tuh suara, tapi lemburan batu deh dari suara Cley batin Ken manggut-manggut sambil memegangi dagunya.

"Hm" Queen berdehem, ia sibuk melihat kelakuan Ken yang manggut-manggut dari tadi, entah apa yang di pikirkannya.

"Gue nyontek yah, pleasee!!!"

"Ck, iya iya, nanti gue kirim filenya" ucap Queen kesal melihat mata Cley yang berbinar-binar dengan muka yang di buat imut-imut.

Padahal bukannya imut, malah kayak sendal yang di beri selai tai ayam batin Ken kembali kemudiab terkikik geli.

Sedangkan Queen dan Cley menatap intens Ken yang terkikik gila, kadang gilanya sampe anjrott bengek, kadang marahnya kayak melihat singa, semuanya ada kadang-kadang deh.

Queen merasa jengah, melihat kedua yang mulai dramanya, apa lagi kalau bukan memperdebatkan si Asep tukang sate di depan gerbang.

"Gais, gue matiin ya, byee!!"

Tanpa menunggu jawaban sahabatnya, Queen langsung mengakhirinya vidio callnya itu.

Tut.

💍💍

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
YA SOBAT ❤️

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISIजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें