Bagaimana jika seorang Kageyama Tobio yang cuek pada sekitar menemukan seorang balita yang tengah menangis tak jauh dari rumahnya? Dan yang lebih mengejutkannya lagi, jika bayi tersebut ternyata adalah partnernya sekaligus sang matahari di timnya ya...
Kageyama semakin yakin bahwa suara itu berasal dari bayi ini. Karena buktinya sudah jelas, ada sisa air mata di pinggiran matanya.
Kageyama melihat dengan seksama bayi tersebut, dia seperti kenal dengan bayi tersebut. Tapi siapa?
Kageyama hanyut dalam pikirannya, sampai sebuah tangan mungil menggenggam celananya. Dia menunduk untuk melihat.
Di sana, terlihat bayi tersebut sudah bangun dan duduk. Bayi tersebut menggenggam celana Kageyama begitu erat, seakan dia tidak ingin Kageyama pergi meninggalkannya.
Kageyama terkejut sekaligus menjadi tidak tega, terkejut karena bayi ini tidak takut dengannya. Biasanya, bayi yang dia temui selalu menangis. Tidak tega karena awalnya dia ingin mengabaikan bayi itu.
Tapi, melihat bagaimana cengkraman dan tatapan bayi tersebut sudah jelas bahwa bayi itu ketakutan... mungkin.
Terlebih, pakaian yang dipakai si bayi sangatlah kebesaran. Jadi, bisa saja dia kedinginan. Mengingat sudah mulai memasuki musim dingin.
Sebuah jaket saja tidak cukup untuk menghangatkan tubuh. Apalagi, tubuh seorang bayi yang masih sangat rentan dan butuh kehangatan lebih.
Kageyama berpikir sejenak, apakah dia harus meninggalkan bayi ini atau membawanya?
Kageyama menghela napas, "Baiklah-baiklah, untuk malam ini saja kau tidur dirumahku. Besok aku akan mencari siapa pemilikmu." Beruntungnya, orang tua Kageyama sedang tidak ada dirumah.
Katakan saja Kageyama jahat karena menyebut 'pemilik'. Dikira balita tersebut hewan peliharaan?
Seakan mengerti perkataan Kageyama, bayi tersebut tertawa gembira. Kageyama tertegun, dia lagi-lagi tidak asing dengan tawa tersebut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Abaikan tangan)
Sialnya, dia tidak bisa ingat siapa orang itu. Mengenyahkan pikirannya, Kageyama menggendong si bayi dengan hati-hati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
