Part 16 . Bertemu

3 1 0
                                    

"Yen, kita perasaan nyari Jake deh. Kenapa yang muncul Jay?" Tanya Sunoo konyol.

Yena yang masih menatap orang di depannya hanya diam. Karna Yena masih curiga dengan semua orang yang ada di sekitarnya. Ya, semua itu karna Sunghoon si dedemit. Yena bersumpah Ia akan memberi hukuman berat untuk Sunghoon. Balik kepada topik di otaknya. "Lo beneran Jay kan? Bukan cosplay seseorang mirip Jay? Kalau lo bukan dia, gue tebas kepala lo asli."

Jay tersentak dengan pertanyaan Yena. "Heh anak emas! Lo bukannya nyambut gue baik baik, malah di giniin. Ga berperikemanusiaan lo ya! Harusnya gue yang marah ke lo, kenapa lo sekap gue di tempat yang sempit ga ada udara gitu?" Balas Jay membuat Sunoo menyeringit heran.

  "Gue sekap lo? Mikir dong lo harusnya, siapa yang mau cuci piring waktu itu? Gue udah kemana waktu itu? Kalaupun gue kabur, di kamar gue ga ada jendelanya! Lo– sumpah ya, ga ngerti lagi gue," sungut Yena.

"Tapi yang nyakitin gue, rambutnya panjang kayak lo! Ga salah kalau misalnya gue mau nuduh lo. Kalau aja lo bukan cewek, udah gue gebuk asli."

"Oh ngelawan lo? Sini gue ladenin, lo kira gue takut?"

Sadar dengan situasi sengit yang ada, Sunoo langsung menuju di antara mereka berdua. "Eits, untuk Abang tampan kita bernama Jay, ada suatu hal yang perlu di jelaskan secara rinci dan panjang. Abang Jay yang tampan tidak boleh marah marah dulu, karna Abang Jay yang menghilang terlebih dahulu. Dan untuk saudari Yena, kita jangan main fisik dulu. Karna saudari Yena pasti ingin menghajar seseorang jika tiba di penginapan nanti," jelas Sunoo dengan sopan santun tingkat atas.

Jay memundurkan langkahnya. Saat itu juga, Ia menghelakan nafasnya untuk meredakan emosi. Begitu pula dengan Yena, walaupun masih menatap tajam Jay.

"Apa yang bisa kalian jelasin ke gue? Kemana yang lain? Mereka ga khawatirin gue kah sampai sampai yang nemuin, ehm, lebih tepatnya jalan jalan sekitar sini cuma kalian berdua? Dan apa maksud lo ada yang perlu di jelasin?" Tanya Jay menuju kepada Sunoo.

Sunoo akui, Ia sebenarnya malas menjelaskan. Karna kebahasaannya kurang jelas untuk di mengerti orang yang emosian. Biasanya yang menjelaskan itu Yena, buktinya Ia saja memiliki banyak kata untuk menjelaskan hal remeh. "Yen.." panggil Sunoo meminta pertolongan, namun nihil, Yena membuang mukanya karna masih pundung¹ pada Jay.

¹= ngambek

"Yaelah, gue lagi yang ngejelasin. Gue harap lo ngerti aja sih, karna ya agak rumit dan tidak masuk akal di kepala."

Cukup lama Sunoo menjelaskan semuanya. Karna yang bisa dijadikan saksi hanya tiga orang. Yaitu, Yena, Sunoo, dan Sunghoon. Yena cukup puas dengan penjelasan Sunoo. Ia tak perlu susah susah menjelaskan ulang, baginya itu merepotkan dan menghabiskan banyak waktu. Sementara Jay sebenarnya antara mengerti atau tidak. Ia tak mengerti dengan kenapa Sunghoon melakukan hal itu. Namun Sunoo mengatakan mereka juga belum pasti dengan alasannya. Sudah ada titik terang untuk menuntut semuanya, tinggal kejelasan. Itu saja.

"Jadi..maksud lo itu kita semua jadi korban? Bukan bukan, kita semua kalah dalam game nya?" Tanya Jay lagi.

Akhirnya Yena bersuara. "Ini bukan soal kita menang atau kalahnya dalam permainan, ok, status kita memang udah kalah. Udah ga ada harapan lagi karna kita terlalu abai dalam semuanya."

"Tapi kita bisa menang dalam status hukum. Tugas gue cuma balik ke penginapan, sementara kalian mungkin sebisanya nyari keberadaan yang lain. Bener kata Yeonjun dan Sunoo, masih ada harapan jika yang lain masih hidup," lanjut Yena.

"Tapi Yen, bahaya banget kalau lo sendirian pergi kesana. Inget juga kalau ini hutan! Lo bisa aja keperangkap sama benda tajam dari pemburu disini," telak Sunoo kentara menunjukkan muka khawatirnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Holidie ft. EnhypenWhere stories live. Discover now