Part 5 . Mulai Berbahaya

13 13 29
                                    

"Oke sekarang, kita semuanya harus disini, kalau mau ke kamar mandi atau ke dapur harus di temenin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oke sekarang, kita semuanya harus disini, kalau mau ke kamar mandi atau ke dapur harus di temenin. Dilarang pergi sendiri, yang pergi sendiri sayangi nyawa. Ini demi keselamatan kita, atau ga kita bakal mati satu per satu." Jelas Jungwon. Semuanya mengangguk mengerti.

"Dan Yena, karna lo satu satunya cewe disini. Gue harap lo bener bener jaga diri, kalau mau pergi bilang bilang! Jangan main nyelonong aja pergi kesana kemari"

"Tapi bagusnya kita cari pelaku ga sih? Kenapa malah nyusut gini!" Protes Sunoo tak terima.

"Noo, gue harap lo ga ngeyel kali ini. Lo pikir gue juga mau nyari pelaku? Gue mau lah! Tapi bisa lo pikir, barang barang kita semuanya hilang! Gue bahkan gatau ada copet disini. Lo harusnya jaga tempat waktu itu, bukannya malah duduk bengong di luar."

"Harusnya lo juga mikir keadaan gue waktu itu! Apa lo ga panik hah kalau temen lo tiba tiba ilang?! Dapet surat kayak gitu?!"

"Stop. Kalau kalian bertengkar, kita ga bakal selesai selesai buat keluar dari sini. Persediaan makanan yang gue liat ada mie sekotak, tapi kita ga mungkin makan mie terus. Berburu? Hah, gue ga nyangka bakal jadi mimpi buruk kayak gini." Sahut Yena.

"Udah, kita cuma perlu persiapan untuk keluar dari tempat kayak gini. Jun, kunci mobil masih ada kan? Kalau ke copet gue jungkir balik lama lama.." ucap Soobin.

"Eum anu, sebenernya gue ga sadar jatuhin kunci pas kita kesesat waktu itu hehe.."

"Hehe palalo peyang! Ck kita jalan berarti, dan itu makan waktu buat sampe ke pemukiman rame." Kesal Beomgyu menatap sengit Yeonjun yang hanya menyengir seperti tak ada rasa bersalah.

Seketika Sunghoon terpikirkan sesuatu, "Pusat informasi emangnya ga ada? Kalau pemukiman jauh, setidaknya masij ada pusat informasi yang deket. Terus juga cewe yang ngasih kunci penginapan ke kita kemana?

Benar juga, kenapa tak terpikirkan? Pusat informasi lumayan dekat dari tempat ini. Perempuan yang memberi kunci ruangan ini seketika ghaib tanpa jejak. Bahkan Ia tak pernah memunculkan wajahnya disini. Harusnya jika perempuan itu benar benar pelayan, Ia bisa menawarkan sesuatu untuk pelanggan disini.

"Gue ngerasa tempat ini aneh banget, orang yang kita temuin cuma ini. Yang lain ga ada, bahkan harusnya tempat ini rame karna sekarang libur musim panas. Apa kita salah jalur?" Tanya Ni-ki melihat sekeliling.

Tapi seharusnya mereka melihat satu per satu dari wajah tersebut. Ada yang sedang tertawa dalam hatinya. Bahkan wajahnya terlihat puas karna melihat yang lain berpikir keras. Ah, benar benar ceroboh.

Tengah malam Yena terbangun karna kebelet. Ini salahnya juga karna terlalu banyak minum. Alasannya karna Ia tak ingin kehausan jika tengah malam. Tapi malah ini yang Yena dapatkan.

Melupakan kesepakatan, Yena salah besar. Harusnya Yena membangunkan salah satu dari mereka. Tapi mungkin karna kebelet yang membuat Yena lupa segalanya. "Ck ngapain pake kebelet tengah malem si? Ngerepotin aja," dumelnya.

"Jungwon!" Panggil Yena saat nelihat sosok laki laki yang sangat Ia kenal. "Ngapain malem malem keluar? Kok ngelanggar kesepakatan kita?"

Jungwon hanya terdiam, membuat Yena menyeringit heran. Darah tiba tiba mengalir di sekitar leher Jungwon. Yena yang panik langsung membalik badan Jungwon. Betapa terkejutnya Yena saat wajah Jungwon benar benar hancur. "JUNGWON!!" Teriak Yena mendorong tubuh Jungwon yang sudah tergeletak kaku.

"Jungwon, gue takut lho haha tapi gue ga nangis." Mata Yena bergerak kesana kemari, khawatir sesuatu berdampak buruk baginya.

"Yena!! Lo kenapa keluar? Harusnya lo gak–"

Dor!

"SUNOO!! Sunoo, bangun! Sunoo lo bisa dengar gue kan?" Yena terduduk saat Sunoo meringis kesakitan. Tangan Yena sudah berlumur darah saat membantu Sunoo menahan darah di pinggangnya tak keluar.

Membiarkan Jungwon yang telah mati, Yena tanpa berpikir panjang membawa Sunoo yang jelas jelas lebih berat darinya. Disaat genting seperti ini semuanya terasa ringan.

Yena membaringkan Sunoo di karpet. Semuanya terbangun karna lantai bergojak saat Yena merebahkan Sunoo. "Sunoo kenapa Yen?" Tanya Sunghoon khawatir.

"Gatau..beneran gue gatau, gue gatau apa apa. Bodoh banget gue ga bisa ngejagain satu orang doang..gue bodoh ya Hoon?!" Histeris Yena menghentakkan badannya ke bahu Sunghoon.

"Shuut, ini bukan salah lo Yen. Ini kayaknya udah takdir doang. Kita lalai banget ya? Gue juga lalai jagain Heeseung.." lirih Sunghoon. Yena terkekeh tak percaya. Takdir macam apa yang mereka hadapkan saat ini?

Pelakunya membuat raut muka sedih, oh apakah sekarang dia akan ketahuan dengan orang yang membaca? Tentu tidak. Cerita terlalu mudah di tebak.

 Cerita terlalu mudah di tebak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—holidie.
Btw ceritanya singkat aja, ga bakal terlalu panjang. Cuma part nya aja yang banyak. Tolong vote dan komennya<3

Holidie ft. EnhypenWhere stories live. Discover now