Part 10 . Yeonjun

10 5 4
                                    

Ini sudah hari ke 10 mereka tinggal di tempat sesat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini sudah hari ke 10 mereka tinggal di tempat sesat ini. Mereka, ya, mereka yang bertahan. Sejenak Yena tersadar, waktu mereka hanya tinggal 4 hari lagi dan setelahnya mereka harus kembali ke kegiatan sekolah. Yena tak khawatir tentang dirinya akan mati atau yang lain. Yena hanya khawatir dengan status sekolah, dan orang tuanya. Kenapa Yena tak khawatir dengan kondisinya sendiri? Karna semuanya Yena anggap santai. "Kalau di bunuh, ya tinggal mati aja, ketemu sama tuhan lagi. Ribet amat takut ama mati." Begitulah kata Yena saat Ni-Ki ketakutan.

Sejenak Ia merindukan adik kecilnya itu, meski mereka hanya sebatas sahabat sekolah tapi bagi Yena Ia sudah di anggap sebagai adik sendiri. Karna Yena anak tunggal yang ingin punya Adik tapi ga di kabulin karna Papa dan Mamanya bilang males. Yena juga sedikit merasa bersalah karna mendumel dalam hati bahwa Ni-Ki yang melakukan ini semua.

Pagi ini, Yena merasa apa yang sudah Ia lakukan selama 16 tahun itu sia sia. Apa gunanya pintar kalau ini saja tidak selesai selesai? Marah kepada dirinya sendiri, itu yang Yena rasakan. Bukankah seharusnya mereka langsung keluar dari tempat ini ketika ada tanda bahaya? Kenapa malah bertahan dan mencari pelaku? Malah sekarang itu sia sia dan berakhir dengan nafas terakhir dari setiap anggota.

Yena mengkerutkan dahinya. Benar juga, harusnya sekarang udah gesa gesa mau keluar. Siapa yang nyuruh bertahan disini waktu itu ya? Ck, dasar pikun.

Karna tak tau ingin melakukan apa lagi, Yena memutuskan membuka Hp nya dan Ia terbelalak saat banyak notif panggilan tak terjawab dari seseorang. "Jaringan disini udah baik kah? Please semoga udah baik, tapi kenapa ga ada notifnya?" Gumam Yena.

"Bego banget gue! Kenapa sok sok an matiin notif sama aktifin jangan ganggu si. Gue harap banget yang nelpon itu nelpon lagi, gue harap ini bantuan." Harap Yena menatap Hp nya.

Jika ditanya kemana Sunghoon dan Sunoo, mereka kembali berjalan jalan. Katanya sih biar ga gabut aja. Bangsatnya itu Yena ditinggalin karna takut Yena kenapa napa. Malahan harusnya mereka itu sama sama, biar bisa saling jaga. Siapa yang nyaranin kayak gitu? Biasalah, Sunoo yang terdakwa sebagai orang terbego yang pernah Yena kenal.

Ting!

Yena! Ini nomor lo kan? Bener ga sih ini Yena yang waktu itu di hutan? Kalau bener, please Yen stay disana ok! Jangan pergi kemana mana dulu. Suruhan Papa bakal kesana buat nyelametin lo sama yang lain. Save no gue, Yeonjun😭🤞🏻

"Yeonjun? Yang kemaren? Oh my god! Makasih banyak sampe mau nangis gue please akhirnya ada bantuan." Yena rasanya ingin menangis karna ada bantuan dari orang lain. Mereka sudah terlalu lama dan lelet hanya karna urusan ini

Yena:
Ini lo? Makasih bangett pls gw bersyukur banget akhirnya ada bantuan dari orang lain..
Mau nangis gue asli😭😭😭

Yeonjun penyelamat hidup:
Iya ini gue, yen lo sama yang lain tetep di sana ya? Biar suruhan papa sama gue bisa nemuin lo dengan mudah (:

Yena:
Ahahah okk gw stay disini sampai sekarang

Holidie ft. EnhypenWhere stories live. Discover now