Part 5

3 1 0
                                    

Malam ini Nam Joon memutuskan untuk menunggu Ji Hee di tempat kerjanya tanpa sepengetahuan Ji Hee. Jam masih menunjukkan sekitar pukul delapan malam, tapi Nam Joon sudah menunggu Ji Hee sejak setengah jam yang lalu.

“Ji!” panggil seseorang dari belakang Ji Hee.

“Kau sedang ada janji dengan temanmu malam ini?” tanyanya sambil lebih mendekat ke arah Ji Hee.

“Eh? Tidak ada sama sekali, kak. Memangnya kenapa?” tanya Ji Hee balik kepada seseorang yang dipanggilnya kakak itu.

“Sepertinya kau sedang ditunggu oleh temanmu. Sudah dari tadi.” Jelasnya.

“Siapa?”

“Aku juga tidak tahu, yang biasanya selalu denganmu.”

“Dua orang?” tanya Ji Hee lagi.

“Tidak. Hanya satu Ji, laki-laki.” Jelasnya lagi.

“Oh oke kak, terima kasih. Akan aku temui nanti setelah aku menyelesaikan ini.” Balas Ji Hee.

“Kudengar sebentar lagi dirimu akan melaksanakan ujian kelulusan ya, Ji?” tanya seseorang yang Ji Hee panggil kakak.

“Iya, minggu depan ujiannya dilaksanakan.” Balas Ji Hee jujur.

“Oh, kalau begitu cepat temui temanmu sekarang, sekalian pulanglah lebih cepat hari ini. Kau butuh lebih banyak waktu untuk belajarkan? Aku mengizinkanmu pulang cepat hari ini, Ji setelah ini pulanglah.” Titah seseorang yang dipanggil Ji Hee kakak dan ternyata kakak itu adalah pemilik cafè dari tempat Ji Hee bekerja.

“Memangnya tidak masalah, kak?” tanya Ji Hee tidak percaya.

“Iya, tidak apa-apa, Ji. Lagi pula sudah tidak terlalu ramai. Pulanglah lebih dulu.”

“Kalau begitu setelah ganti baju aku akan pulang, terima kasih, kak.” Sambil membungkukkan badan kepada kakak pemilik cafè, Ji Hee pun pulang setelahnya.

Setelah enam menit berlalu, Ji Hee keluar dari arah dapur sambil membawa dua minuman di tangannya. Setelah menemukan seseorang yang menunggunya Ji Hee sempat terkejut, “Nam Joon?”

“Oh? Haii.” Balas Nam Joon sambil melambaikan tanganya ke arah Ji Hee yang sekarang mulai berjalan menuju dirinya.

“Tidak kusangka ternyata yang menungguku adalah seorang Kim Nam Joon.” Canda Ji Hee setelah dirinya duduk di depan Nam Joon dan menyerahkan satu minuman yang dibawanya.

“Kenapa kalau aku yang menunggumu?” tanya Nam Joon yang kini menikmati minumannya.

“Karena, bukankah hari ini dirimu ada jadwal belajar di luar?” jawaban beserta pertanyaan dari Ji Hee.

“Iya memang ada, hanya saja aku pulang lebih dulu setelah mengumpulkan tugasku sebelumnya. Dan juga aku sudah meminta ijin, jadi tidak masalah.” Terang Nam Joon.

“Eh? Tapi, tunggu sebentar. Ohh, berarti kau menduga bahwa yang menunggumu adalah Jimin?” tanya Nam Joon lebih lanjut.

“Dugaanku yang sebenarnya 50:50, Joon. Kau tahu sendirikan sekarang Jimin sudah hampir seperti dirimu, mengambil banyak kelas belajar di luar jam sekolah setelah dirinya mempunyai kesepakatan dengan ayahnya yang entah itu apa. Sedangkan dirimu yang kini semakin menambah jam belajar.”

“Iya juga,sih. Dan juga, Ji dirimu yang kini malah menambah jam kerja part time mu, padahal sebentar lagi ujian akan dilaksanakan.” Imbuh Nam Joon.

“Iya-ya, sekarang kita jadi jarang sekali bercanda dan berkumpul bersama ya, meskipun kita satu sekolah bahkan aku dan juga dirimu satu kelas pun kita akan fokus dengan pelajaran. Waktu Istirahat pun akhir-akhir ini kita malah sering ke perpustakaan untuk belajar.” Ji Hee yang baru sadar akan perubahan mereka bertiga semenjak ujian kelulusan semakin dekat.

Can't Choose 》 PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang