(37) WENDY

84 5 0
                                    

Hai hello annyeong, I'm back
Selamat Membaca <3

.
.
❤️
.
.

Tok tok tok!

"Sebentar!" teriak Seulgi dari dalam rumah. Ternyata Chanyeol-lah yang datang.

"Chanyeol? Ada apa? Kok lo bisa tahu rumah gue?" tanya Seulgi kebingungan.

Chanyeol belum menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Seulgi kepadanya. Ia terdiam dengan nafas terengah-engah. Wajahnya penuh keringat. Seulgi yang melihat penampilan Chanyeol yang sedikit berantakan membuatnya heran. Dia kenapa?

"Kok lo kaya panik gitu sih? Kenapa? Sekarang duduk dulu deh, gue ambilin minum ya?" Chanyeol hanya mengangguk. Tak lama, Seulgi pun kembali dengan membawa segelas air putih.

"Sekarang minum dulu," Tak butuh waktu lama, Chanyeol langsung menghabiskan air putih tersebut.

"Ada apa sih?" tanya Seulgi.

"Wendy di sini gak?" Seulgi mengernyitkan alisnya.

"Wendy? Wendy gak ada di sini," Chanyeol menghela nafasnya.

"Jangan bilang kalau..." Seulgi menatap Chanyeol dengan tatapan panik.

"Semalem gue baru pulang dari New York dan mau ke rumah Wendy, tapi dia gak ada di rumah. Gue pikir dia emang lagi pergi. Gue pun udah lama nunggu di rumahnya, tapi Wendy gak pulang-pulang. Orang tuanya juga bingung, Wendy gak biasanya pulang malem-malem. Dia pasti ngabarin kalau mau pergi. Gue udah chat dan telpon dia, dan gak ada balasan sama sekali. Saat itu juga gue panik, gue mau cari dia di mana? Apalagi keadaan saat itu udah tengah malam. Sampai akhirnya gue memutuskan untuk cari dia besok pagi,"

Mata Chanyeol mulai berkaca-kaca. Seulgi yang mengetahui keadaan Chanyeol saat itu langsung mengelus pundaknya.

"Gue gak tahu harus cari dia di mana lagi. Semua tempat yang pernah kita datengin, dia juga gak ada di sana. Gue pikir dia nginep di rumah lo, Gi,"

"Gue juga sahabat yang bodoh. Gue sama sekali gak nyadar,"

"Maksud lo?"

"Kemarin malem Wendy sempet telpon gue. Posisi gue saat itu udah tidur, dan kebangun gara-gara handphone gue bunyi,"

"Dia bilang apa???"

"Yang gue denger, dia cuma bilang buat jangan khawatirin dia. Dia juga bilang kalau mau pergi sebentar. Gue gak tahu, kalau ternyata dia bakal gak pulang. Habis dia ngomong begitu ke gue, dia langsung tutup telponnya. Karena saat itu gue ngantuk, gue iyain aja, dan tidur lagi,"

"Harusnya gue tanya dia mau pergi ke mana. Bukannya langsung mengiyakan. Gue gak tahu kalau bakal kejadian begini, Chan. Gue merasa bersalah," ucap Seulgi yang mulai menangis.

"Tolong lo jangan nangis. Ini bukan sepenuhnya kesalahan lo. Sekarang kita perlu cari Wendy. Kasihan orang tuanya khawatir di rumah. Gue udah janji sama mereka buat cariin Wendy sampai ketemu,"

"Apa lo tahu, di mana tempat yang biasanya Wendy datengin dulu kalau lagi sedih?"

Seulgi berpikir sejenak. "Gue inget. Kayanya dia ada di situ," ucap Seulgi yakin.

Setelah beberapa waktu melakukan perjalanan, sampailah mereka di tempat yang dikatakan Seulgi.

"Rumah pohon?"

Seulgi mengangguk. "Dulu, gue sama Wendy punya keinginan yang sama buat bangun rumah pohon, dan akhirnya kesampaian. Gue yakin dia pasti ada di atas,"

"Wen!! Wendy!!" teriak Seulgi sambil menaiki tangga.

HEY YOU, I LOVE YOU!Where stories live. Discover now