RC1_Bintang Yang Bersinar

106 20 11
                                    

Woho!
Aku comeback dengan cerita baru.
Cerita ini akan ada di event AGT jadi dukung ya!:-)

RC1_Bintang Yang Bersinar

Di sebuah taman ada sepasang kekasih yang tengah menikmati waktunya untuk bersama. Mereka melihat kearah langit yang penuh dengan gemerlap bintang.

"Kenapa kita kesini, Vin?" tanya seorang gadis dengan dress birunya.

"Ra, lo lihat kesana!" Kevin mengarahkan Rara untuk melihat keatas, "bintang disana bersinar..."

"Cut!"

"Semuanya istirahat! Biar semuanya tenang dulu," ucap sutradara membuat semuanya mengeluh.

Sejak tadi mereka terus mengulangi take. Rasya selalu lupa dengan dialog yang harus diucapkannya.

"Rasya, jangan lupa hafalin! Biar kita nggak ngulang terus. Capek nih!" Ujar sutradara.

"Siap, bang. Maaf!" Jawab Rasya dengan menyesal apa yang ia pikirkan tadi.

"Tenang Rasya! Lo, bisa!" Rasya menyemangati dirinya untuk bisa fokus kembali.

"Rasya, lo kenapa?" tanya Dista lawan mainnya yang penasaran dengan keadaan Rasya. Entah, apa yang membuatnya tak fokus.

"Sorry, gue cuma inget sama seseorang yang pernah ada dalam hidup gue. Dia, bilang kalau bintang yang bersinar akan selalu membuatnya bahagia, makanya dia suka melihat bintang di malam hari. Karena bintang adalah penerang dalam kegelapan malam," ucap Rasya dengan menatap bintang yang benar-benar bersinar diatas angkasa.

"Dia, pasti cantik ya? Sampai-sampai lo belum move on," kata Dista membuat Rasya tersenyum. Ia, kembali mengingat bagaimana masa lalunya yang indah bersama dia.

"Dia, cantik. Dia, beda dari yang lain," jawab Rasya membuat Dista semakin yakin bahwa di hati Rasya hanya ada masa lalunya.

"Udahlah, Sya! Move on! Masa lalu cuma bawa luka buat lo. Dia, aja nggak peduli saat lo kecelakaan," ucap Dino asisten Rasya membuatnya mendapatkan tatapan horor dari Rasya.

"Gue, yakin dia punya alasan."

°°°°


"Cinta!" Teriak Ayu sejak dari depan pintu cafe membuatnya terkejut.

"Kenapa sih? Kuping gue pecah nih gara-gara suara lo," keluh Cinta pada Ayu yang benar-benar membuat telinga berdengung.

"Hehehehe, udah malem nih. Balik, yuk!" Ajak Ayu dan Cinta langsung membereskan barang-barangnya.

"Iya, bentar." Ayu menganggukinya, dan duduk di sebelah Cinta.

"Gue, nginep ya? Males balik," ucap Ayu diangguki Cinta.

"Kenapa lagi? Ada masalah?" tanya Cinta membuat Ayu termenung.

Ayu adalah sahabat Cinta sejak awal mereka masuk kuliah. Mereka sangat dekat sampai saat ini. Ayu adalah sahabat yang memberinya pekerjaan dan sering membantunya.

"Ehhhh," Ayu menghembuskan nafasnya "biasalah," lanjutnya.

Cinta tersenyum dan langsung menepuk pundak Ayu. "Ayuk! Malem ini lo boleh nginep di rumah gue," jawab Cinta membuat Ayu senang.

"Ayuk!"

Mereka tertawa walaupun saling menyimpan luka masing-masing. Mereka berjalan menuju rumah Cinta yang tak jauh dari Cafe milik Ayu. Di tengah jalan mereka senang melihat bintang-bintang di langit yang sedang bersinar.

"Malam ini ada bintang, ya."

Cinta langsung mengalihkan perhatiannya ke langit melihat bintang disana. "Iya."

"Kata orang melihat bintang akan membuatmu bahagia," ujar Cinta membuat Ayu tersenyum.
Mereka langsung melanjutkan perjalanannya ke rumah Cinta.

Sementara itu Rasya keluar dari restoran dan kembali ke lokasi syuting. Ia, kembali fokus ke langit melihat bagaimana bintang bersinar disana.

"Bintang kalau lo bisa bicara tolong tunjukan dimana dia berada!" Ucapnya yang masih berharap tentang Cinta.

°°°°


Cinta melihat kearah Ayu yang sudah tertidur lelap. Ia, masih belum bisa tidur karena masih harus belajar.

"Hakim, pengacara, jaksa. Gue, milih mana ya?" tanyanya sendiri ketika melihat buku-buku yang bertumpuk di depannya.

"Gue, harus cari tahu tentang semuanya. Mereka harus bertanggungjawab." Cinta mengarahkan pandangannya ke sebuah figura yang berisi foto keluarganya.

"Cinta, janji akan menemukan pelakunya dan menghukumnya."

"Cinta, lo belum tidur?" tanya Ayu yang melihat Cinta masih ada di meja belajarnya.

"Belum, lo duluan aja!" Jawabnya yang langsung membuat Ayu kembali tertidur.

"Bisa-bisanya ni anak," Cinta menggeleng melihat Ayu yang langsung tertidur.

"Gue, tahu masalah lo. Kita, sama-sama punya luka." Cinta berjalan kearah jendela dan melihat bintang lagi.

"Apa kabar? Bintang masih sama. Apa lo juga masih sama?" Cinta mengingatnya. Dia yang dulu berhasil membuatnya kembali percaya tentang cinta yang sebenarnya.

"Gue, harap semuanya nggak akan pernah berubah."

Malam ini rasanya mereka yang terpisah kembali merindu karena bintang. Bintang yang bersinar membawa kisah mereka kembali.

"Gue, kangen Cinta!"

"Gue, kangen Rasya!"

°°°°

Pagi ini Rasya masih ada di lokasi. Dari kemarin dia tidak tidur karena terus menghafal dialog. Rasanya melelehkan.

"Din, gue capek. Gue, pengin berhenti karena gue pengin cari dia lagi."

Dino, langsung berhenti memainkan handphonenya saat mendengar ucapan Rasya. "Tapi, Sya..."

"Oke! Kalau lo mau itu. Gue, bisa bikin lo berhenti. Masa depan lo masih ada." Jawab Sutradara Bang Rio .

"Bang Rio!"

"Gimana?" tanya bang Rio.

"Iya, terserah lo bang." Jawab Rasya.

"Lo, beneran?" tanya Dino dan Rasya menganggukinya.

"Iya, gue mau kuliah dulu."

"Dan, gue harus temuin dia," tambahnya.

Rasya melihat isi galeri hpnya. Disana terlihat foto dari Cinta.

"Cinta!"

Sementara itu Raka dan Reza terkejut dengan apa yang diucapkan Dino. Rasya berhenti dari drama seriesnya.

"Kenapa ya?" tanya Raka.

"Mungkin dia. Cuman dia yang bisa ngebuat Rasya bisa ngerubah pikirannya dalam sekejab. Meskipun harus bayar mahal," jawab Reza yang sangat tahu apa yang menyebabkan Rasya berubah.

"Bener, juga."

"Cinta Dewi Pratiwi! Bisa ngebuat bintang yang bersinar redup sementara."

Sedikit dulu ya!



Rasya Cinta(End)Where stories live. Discover now