[43] Ngopi ngga sob?

419 68 8
                                    

✨HAPPY READING✨

✨HAPPY READING✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Salah satu pelarian karena terlalu mumet mikir tugas adalah ngopi. Bukan berarti ngopi adalah kegiatan yang harus dilakukan pada saat terlalu pusing memikirkan tugas yang menumpuk setinggi gunung Rinjani. Ada orang yang malah terlalu pusing memikirkan tugas, malah rebahan sebentar, tau-tau keterusan. Sambil scroll Tiktok atau scroll Instagram, ditemani camilan memang paling nikmat.

Wonwoo malam ini sudah pusing level akut. Selain pusing mikir tugas, ia juga sudah pusing tinggal di kostan. Kakak tingkatnya yang bernama Ong Seungwoo dan Yook Sungjae itu berisiknya minta ampun. Belum lagi jika katingnya itu sudah berulah, ia akan semakin Strong. Alias stress tak tertolong.

Pagi-pagi buta Sungjae sudah membuat penghuni kostan tepok jidat berjamaah. Bagaimana bisa, ia menggantung sprei gambar Manchester United dan baju serta almet kampusnya di pohon kresen depan kostan. Dengan alasan tali penjemur pakaian kostan putus. Tali rafia juga sudah habis, jadi mau tidak mau menjemur baju di pohon kresen saja.

Sebagai mahasiswa ilmu hukum yang baru beberapa bulan sudah pusing memikirkam tugas seharian, ia semakin dibuat pusing tinggal di kostan. Maka dari itu, ia mengajak Doyoung, Ten, Jun, dan Hoshi yang kebetulan se-kost ngopi bareng.

Walaupun hanya bermodal kopi kapal api dan bola-bola ubi bikinan ibu kost tadi sore yang digoreng kembali barusan oleh Ten. Jadinya, mereka semua nongki di halaman belakang kost.

Halaman belakang kost sebenarnya tidak luas. Hanya space kecil untuk cuci baju dan lahan sempit untuk sekedar jemur baju atau mungkin kali akan bercocok tanam. Tapi untuk sekedar leha-leha sambil bengong, halaman kost jadi tempat yang paling nyaman ketimbang di kamar masing-masing.

Hoshi muncul selagi membawa kopi hitam di tangannya. Ia lalu duduk membaur dengan Wonwoo, Ten, Doyoung, dan Jun yang sedang sibuk bengong menghadap ke langit yang malam ini cerah tanpa gumpalan mendung.

"Gue capek" ucap Wonwoo memulai pembicaraan.

"Semua orang juga capek, Nu" sahut Ten. Ia lalu mencomot satu buah bola-bola ubi isi coklat yang tadi ia goreng kembali.

"Padahal baru tiga bulan jadi mahasiswa, tapi badan gue udah kaya dipake buat romusha" sambat Wonwoo.

"Apa kabar Ten yang jadi anak DKV?" ucap Hoshi.

Setiap jurusan punya tingkat kesulitannya masing-masing. Dan tentunya punya tingkat begadang sendiri-sendiri pula.

Contohnya Ten. Cowok itu memilih untuk masuk jurusan DKV, sesuai dengan passionnya. Ya walaupun mentalnya turut kena karena waktu untuk tidur sangat sedikit. Tapi kalau dijalani dengan enjoy dan haha-hehe seperti prinsipnya, mungkin bebannya akan berkurang setidaknya lima persen.

ABOUT 96LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang