"Aku duluan ya" pamit gempa

"Ya hati-hati" ucap mereka serempak

.
.

Keadaan dirumah masih tak berubah, mereka semua masih menunggu gempa. Ada yang sedang membaca buku, menonton tv, dan ada yang sedang Mabar.

"Apa gempa masih belum pulang juga?" Tanya sang kakek, dia sedari tadi khawatir karena cucunya itu belum juga pulang

"Belum" ucap lesu glacier.

Supra yang melihat adiknya itu sedari tadi mengkhawatirkan kakak nya hanya bisa mendecak pelan.

"Dia pasti akan pulang, kau tak usah sekhawatir itu dengan nya"

"Tapi kak..sudah berapa kali aku bilang kalo orang tua tadi itu keji, dia bahkan tak segan-segan membunuh anak buahnya dulu"

"Terserah" ucap malas Supra. Sebenarnya dia itu sedikit cemburu. Pasalnya perhatian glacier sekarang bukan hanya kepada dirinya serta frotsfire, tapi kepada gempa juga. Dia tau kalau gempa adalah kakak kandung nya, tapi apakah dia tidak boleh egois?

Belum lama setelah Supra mengatakan itu, terdengar suara pintu terbuka dari depan. Glacier yang mendengarnya dengan cepat bangkit dari sofa dan mulai berlari ke arah pintu

Membuka pintunya pelan, gempa melangkah masuk berharap tak ada siapapun di dalam. Tapi tak seperti yang ia harapkan, saat ia membuka pintu dia dikejutkan oleh adiknya yang tiba-tiba saja memeluk nya erat

"Kakak darimana saja?!" Tanya nya sembari membenamkan wajah nya di dada sang kakak.

Gempa tak menjawab, dia hanya memandang glacier yang sedang memeluknya. Mendapati kalau kakak nya tak menjawab glacier mengangkat kepala nya dan pandangan mereka pun bertemu

"Apa kakak terluka? Apa ada yang berdarah? Apa ada yang sakit? Apa yang kakak rasakan? Kenapa kakak tak menjawab ku?!" Tanya glacier panik

Mendengar adiknya yang terus menanyakan dirinya, gempa dengan pelan membalas pelukan dari glacier.

"Aku tak apa glacy..."

Mendengar kakaknya yang kembali memanggil dirinya dengan sebutan glacy membuatnya bahagia, sangat-sangat bahagia.

Tersenyum lebar, glacier kembali membenamkan wajah nya di dada sang kakak dan mempererat pelakukan nya.

Tanpa disadari oleh keduanya, mereka sedari tadi diperhatikan oleh banyak pasang mata.

"Mereka lucu sekali" ucap sang bunda sembari mengusap air mata nya pelan.

"Kau benar mara, walaupun mereka bukan anak kandung ku, aku bisa merasakan kehangatan dari keduanya"

"Kurasa cerita ini berakhir bahagia bukan?" Tanya taufan kepada trio nya

"Aku rasa" ucap blaze

"Mungkin" ucap polos thorn.

Mereka terus saja memperhatikan kedua adik kakak itu sampai ada suara yang menghentikan kegiatan mereka.

"Sudah berpelukan nya?" Tanya frotsfire

"Kau pengganggu" ucap solar

Gempa yang merasakan aura tak mengenakan segera melepaskan pelukan nya. Dia memandang datar kearah Supra serta frotsfire yang sedari tadi memandang nya tajam

"Ku rasa ada yang cemburu disini" ucap datar ice dan ia pun pergi dari sana.

"Yah kurasa" tambah solar

Mendengar perkataan ice, gempa berjalan mendekat kepada tok aba dan bersalaman. Bermaksud kalau dirinya sudah pulang, tak lupa kepada orang tua angkat nya.

"Apa kau baik -baik saja gempa?" Tanya mara, terlihat dari sorot matanya bahwa dia sangat khawatir

"Tentu bunda, aku baik"

Kembali melangkah, dia berhenti tepat didepan kakak angkat glacier.

"Tenanglah, aku tak akan merebut nya dari kalian" ucap nya berbisik diantara Supra dan frotsfire.

Setelah mengatakan hal itu, gempa pamit untuk pergi ke kamar nya. Karena ia sudah merasa lengket sedari tadi.

"Apa yang kalian katakan itu tak baik" ucap mara kepada kedua anak nya

"Ya ya terserah" ucap frotsfire lalu pergi diikuti oleh Supra

"Mereka itu.."geram sang bunda.

"Sudahlah mara...mereka memang seperti itu" ucap amato menenangkan sang istri.

.
.

Setelah selesai mandi, gempa keluar dari kamar mandi dan mendapati halilintar yang sedang tiduran di atas tempat tidur nya

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya gempa sembari menuju lemari untuk berpakaian.

"Melihat mu" ucap nya, sembari melihat gempa yang sedang memakai baju. Semua itu tak luput dari pandangan halilintar, seolah olah dia adalah harimau yang sedang menargetkan mangsa nya.

Setelah berpakaian gempa perlahan mendekati halilintar, dia duduk disamping halilintar yang masih saja melihat nya.

"Bagaimana keadaan mu?"

"Kau lihat aku baik-baik saja bukan?"

"Heh, hanya basa basi" ucap halilintar sembari terkekeh kecil.

Dia menarik pelan tangan gempa, menidurkan nya di samping dirinya. Memandang lembut kepada gempa yang menatap nya balik.

Dia dengan cepat menenggelamkan wajah nya di dada gempa, mencoba mencari kenyamanan dan menghirup aroma gempa pelan.

Dia benar-benar suka dengan aroma milik gempa.

"Apa kau kesini hanya untuk bermanja dengan ku?" Tanya gempa, dia mengelus lembut surai halilintar.

"Ya..biarkan seperti ini"

Gempa pula hanya tersenyum, sambil terus mengelus surai halilintar lembut.

.
.
.

TBC


saudara angkat(END)Where stories live. Discover now