13

2.1K 191 5
                                    

.
.
.

Halilintar terkejut atas apa yang dilakukan oleh Gempa.Dilihatnya pecahan vas bunga dibelakang nya.Kembali melihat kepada Gempa yang sedang membelakanginya.

Dengan perlahan Halilintar berjalan mendekat kepada Gempa.Memeluk sang empu dengan erat agar Gempa tak kehilangan kendali seperti tadi

"Ada apa..? Jika ada yang menganggumu bicaralah" Ucap lembut Halilintar dibelakang nya.

Yang ditanya hanya diam,dia sedang berusaha untuk mengatur nafasnya agar lebih tenang.Terus berpelukan sampai tiba-tiba mereka mendengar banyak suara langkah kaki mendekat

"Gempa!!"

Mendengar suara teriakan yang nyaring, dengan cepat mereka melepaskan pelukannya.Dilihat nya orang-orang yang berada dibawah memasuki kamar Gempa.Walaupun diantara mereka ada yang tidak peduli akan kejadian ini.

"Kau tak apa..?"tanya pelan sang kakek, yang sama sekali tak Gempa jawab pertanyaan tersebut.

Yang bertanya hanya bisa menghela nafasnya pelan,sampai sebuah tepukan terasa di pundak kanan nya.

"Biarkan Glacier yang bicara" ucap Amato kepada sang ayah

Tok Aba melihat kepada Glacier, sementara yang dilihat menganggukan kepala nya yakin.Dia akan berbicara kepada kakaknya itu.

Setelah mendapat persetujuan dari sang kakek,Glacier maju menghampiri sang kakak.Gempa yang melihat Glacier mendekat ke arah nya dengan pelan mundur mendekati Halilintar yang berada dibelakangnya

"Kak.."panggil pelan Glacier

"Pergi"

Semuanya terheran mendengar jawaban dari Gempa yang bisa disebut dingin

"Maaf kak...aku tak mengerti" masih dengan kelembutannya, berharap sang kakak mengerti

"Pergi kau penipu!" kini suara Gempa sedikit membesar,berusaha untuk tetep mengawal emosi nya yang sudah berada di ubun-ubun nya

Glacier masih tegar,berusaha mendekati sang kakak.Baru saja dia ingin memeluk Gempa, dengan kasar Gampa menepis tangan nya cepat

"Sudah aku bilang..pergi kau penipu!!"kali ini Gempa menyentak kepada Glacier yang membuat semua orang terkejut melihatnya.

Berusaha untuk menahan agar air mata yang sudah menumpuk di matanya agar tidak jatuh, kembali Glacier mendekat kepada gempa

"Ini aku kak..adikmu,kembaranmu,keluargamu, apa kau tak mengenali aku?"Tanya nya masih berusaha untuk lembut

Emosi yang sudah tak terkontrol, menyebabkan tangan Gempa tanpa sadar akan memukul Glacier. Tapi sebelum tangan nya terkena kepada Glacier, Halilintar dengan cepat menghentikan nya, dia memeluk gempa dengan satu tangan nya yang memegang tangan Gempa

"Tenangkan dirimu Gempa.."ucap Halilintar di belakang nya.

"Aku sama sekali tak mempunyai ADIK!! Ucap lantang Gempa yang membuat hati Glacier berdenyut sakit.

"Apa kau lupa dengan ku kak? Kita selalu menghabiskan waktu bersama dengan keluarga kita, sampai dimana dia muncul.."

"Kau..." geram Gempa pelan

saudara angkat(END)Where stories live. Discover now