15

1.9K 183 3
                                    

.
.
.

Jam menunjukan pukul 21:00, hari sudah semakin larut.Saat ini Gempa sedang berada dikamarnya,memandang kosong taman belakang rumahnya di jendela.

Entah apa yang sedang dipikirnya, apakah dia sedang memikirkan orang yang baru saja mengaku sebagai adiknya?

Aku rasa begitu

Dia bingung dengan hari ini. Saat dia melihat secara langsung orang yang sangat mirip dengan adiknya, dari mulai wajahnya, cara bicaranya, bahkan perilakunya. Itu semua sangat mirip dengan adiknya

Tapi, bukan kah adiknya telah meninggal? Baik itu adik pertamanya ataupun adik nya yang masih berada dikandungan

Sebenarnya dia bahagia melihat adiknya ternyata masih hidup, nyata berada didepan nya. Tapi kenapa otak nya sama sekali tak menerima hal ini. Apa yang salah dengan nya?

Memikirkan nya sudah membuat otak nya hampir meledak. Dia butuh sesuatu untuk dijadikan refreshing.

Tapi apa?

Kembali melihat ke halaman belakang rumah. Matanya secara tiba-tiba fokus kepada gang kecil di sebrang rumah nya, cukup jauh. Tapi itu cukup untuknya

Dengan tanpa rasa takut dia langsung meloncat melewati jendela kamarnya. Mendarat dengan mulus kehamparan rumput hijau di taman belakang rumahnya.

Berjalan dengan santai menuju gang sempit yang dilihatnya. Gelap. Tanpa rasa takut gempa berjalan masuk lebih dalam dan dia melihat beberapa orang sedang berkumpul disana

"Oy oy, apa-apaan ini? Seorang anak kecil masuk kemari?"

"Hei nak, apa kau tersesat? Aku harap tidak, jika kau tak ingin menjadi santapan kami..hahahahaha"

"Hei lihat lah, aku rasa anak itu sama sekali tak memiliki rasa takut"

Terus tertawa tanpa menyadari yang ditertawakan sudah menyeringai dalam diam.

'Dasar tak tahu diri'

Bugh

"Tunggu apa?!" kaget salah satu orang didepan nya.

Karena dengan tiba-tiba gempa memukul teman nya tepat di bagian muka

"Berani-berani nya kau bocah! Apa kau ingin kami hajar?!"

"Tentu.. untuk mengobati rasa bosan ku, aku rasa kalian sudah cukup" Ucap nya santai melihat kepada 4 orang yang sedang menatapnya jengkel

"Apa kau bilang!"

"Aku harap kau tak menyesal dengan ini bocah!"

"Heh..tentu"

.
.

Diruang tamu

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Kembali dari lamunannya, dia melihat saudara tirinya solar berapa tepat di samping nya

"Tidak.." jawab nya pelan

"Apa kau sedang memikirkan gempa?"

saudara angkat(END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن