Part 28

1.1K 136 23
                                    

Ashley yang ketahuan membuat ia kabur dari korea pergi keluar negeri membuat jejak nya menghilang dan polisi gagal menangkap nya. Dirumah sakit saat suster akan membawa jenazah Hani keruangan Jenazah tiba tiba jari mungil itu bergerak pelan membuat suster terlonjak kaget. Dengan cepat ia keluar ruangan memanggil dokter karena bocah kecil itu masih hidup padahal sudah dinyatakan meninggal setelah 3 jam lama nya.

Orang tua Rose telah sampai dirumah sakit bersama Suzy yang menangis pergi keruangan VIP, sesampai disana terlihat lah keluarga Jennie beserta sahabat dan juga Rose yang terduduk di sofa menatap kosong. Mereka berjalan menghampiri yang lain hingga Jisoo menoleh.

"Mommy, Daddy," panggil Jisoo memeluk Chaerin menangis

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Jiyong dingin

Jinyong pun menjelaskan kejadian tersebut hingga menyebutkan pelaku dalang dibalik semua nya membuat Jiyong murka dan benar benar emosi memuncak. Suzy mengelus bahu Jiyong agar sabar namun ia tetap emosi tak terima jika cucu nya terluka apalagi meninggal dunia.

"Mommy, Anak aku hiks" Jennie menangis memeluk  Chaerin

"Tenang sayang, ikhlasin putri kamu sayang," ucap Chaerin menangis

Jennie menggeleng keras dan menangis terisak pilu, ia tak bisa merelakan Hani pergi, ia tak mau karena dia masih merasakan perasaan bersalah pada putri kecil nya.




Sinb bersama Joy yang baru datang melihat suster bersama dokter berlari kearah ruangan UGD membuat mereka penasaran lalu bertanya pada suster yang membawa alat alat medis.

"Suster, kenapa dokter dan suster tadi berlari kearah UGD?" tanya Joy kepo

"Ada pasien bayi yang tadi kecelakaan di tabrak mobil dan sempat dinyatakan meninggal setelah tiga jam tapi sekarang dia hidup kembali, pasien masih diberikan kesempatan hidup oleh tuhan," jawab suster tersebut lalu pamit meninggalkan mereka

Joy dan Sinb terdiam bungkam dan masih meloading apa yang di ucapkan suster hingga mereka saling tatap hingga mereka tersenyum bahagia.

"Berarti si Hani masih hidup Joy," kata Sinb

"Benar Sinb, Hani masih hidup, HUAAAA SINB" pekik Joy

Mereka berlari kearah ruangan Hana untuk memberitahu Rose.

Brakk..

Membuat mereka di dalam tersentak kaget lalu menatap tajam kearah Joy dan Sinb, hingga Irene menjewer telinga mereka berdua membuat mereka kesakitan ..

"Awww... Eonnie sakit,, ampuuun," ringis Joy dan Sinb serentak

"Kalian bikin kaget aja, kalo pintu nya rusak kalian mau ganti hah," hardik Irene

"Mianhe eonnie," ujar mereka menunduk

Irene melepas jeweran nya lalu menghela nafas samar dia pun duduk di sofa bersama Lisa, Nayeon dan yang lain nya. Joy dan Sinb mengusap telinga mereka yang sakit di jewer Irene hingga Jiyong membuka suara.

"Kenapa kalian membuka pintu kasar?" tanya Jiyong

"Itu anu em.. Anu.. Em"Joy bingung

"Anu apa Joy?" tanya Seulgi

"Itu Hani anak lu Rose, em.." Sinb malah lola

"Hani kenapa?" tanya Jennie

"Anak lu Jennie eonnie, masih hidup," jawab Joy

Membuat mereka terdiam kaget menatap Joy.

"Gak mungkin Joy, jelas jelas dokter bilang Hani udah meninggal," kata Irene

"Enggak eon, ini benaran kami gak bohong," ujar Joy

"Benar eonnie, tadi saat kami mau kesini pas di koridor rumah sakit, kita ngelihat suster dan dokter berlari kearah ruang UGD, terus kita tanya sama suster yang membawa alat alat medis, dia bilang kalo pasien bayi yang kena tabrak mobil, hidup kembali setelah dinyatakan meninggal tiga jam yang lalu." penjelasan Sinb

"Benaran Sinb, anak gue masih hidup?" tanya Rose

"Benar Rose, kalo gak percaya sono pergi keruangan UGD pasti dok-" ucapan Joy terpotong

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan Suster dan dokter masuk dengan mendorong brankar Hani yang terpasang selang dan kabel pada tubuh sang bocah, membuat mereka menatap tak percaya bahkan air mata mengalir karena bahagia. Jennie beranjak dari duduk nya berjalan perlahan menghampiri brankar anak nya tepat disamping Hana.
Setelah dokter selesai mengurus dan memasang semua nya, ia pun membuka suara

"Tuan, nyonya, sungguh ini mukjizat tuhan karena ia masih memberikan kesempatan pada cucu dan putri kalian untuk tetap hidup lagi bersama kalian padahal ia telah meninggal tiga jam lama nya," ucap dokter tersenyum haru

"Iya dok hiks, makasih kami bersyukur Hani masih hidup," ujar Yoona menangis

"Untuk saat ini pasien mengalami kritis dan sebuah mukjizat tuhan karena cucu anda kondisi tubuh nya bahkan semua organ dan otak nya tak ada yang terluka serius, padahal awal kami periksa tubuh dan bagian otak cucu anda mengalami kerusakan parah, namun sekarang tak perlu di khawatirkan karena kondisi nya tak terlalu parah." tutur dokter

Membuat mereka bernafas lega dan tersenyum bahagia, dokter pun pamit meninggalkan ruangan VIP, Jennie mengelus tangan Hani lembut.

"Terimakasih sayang kamu menepati janji mu untuk menyusul kami pulang," ucap Jennie menangis

"Maksud kamu apa Jen?" tanya Jisoo heran bersama yang lain

Jennie menatap kearah mereka lalu menceritakan mimpi nya sebelum ia tersadar membuat mereka kaget dan bahagia ternyata cucu nya menepati janji terhadap mommy dan adik nya. Rose memeluk Jennie erat bahkan ia menangis terisak di pelukan Jennie, sang istri mengelus punggung Hubby nya lembut.

"Maafin aku hiks, semua karena aku sayang hiks, aku janji tak akan membohongi kamu dan berjanji akan menjaga dan melindungi kalian, aku akan membahagia kan kalian, menjadi suami dan Daddy yang baik hiks" Kata Rose menangis

"Semua sudah terjadi Hubby, tak perlu kamu merasa bersalah lagi yang penting si kembar masih bersama kita," ujar Jennie tulus

Rose mengangguk memeluk istri nya membuat yang lain menatap haru dan ikut tersenyum.

"Sekarang kalian fokus saja terhadap si kembar, masalah Ashley biar kami yang mengurusi nya, " ucap Jinyong

"Benar Rosie, kalian fokus lah pada Hana dan Hani, jangan fikirkan masalah gadis sialan itu," ujar Yoona

"Nee Eomma, Appa, kami akan fokus pada si kembar," ujar Rose mengangguk tersenyum

Akhirnya mereka pun bercerita dan tertawa bersama hingga mereka pun pamit pulang tinggal lah Jennie dan Rose diruangan sang anak. Suasana hening dan tenang, tak ada yang membuka suara jam telah menunjukan pukul lima sore .
Mereka sibuk menatap kosong kearah putri nya, perasaan bersalah dan menyesal terus hinggap di hati Rose, ia tak bisa menghilangkan perasaan bersalah nya, karena dia yang tak tegas dan bijak membuat semua ini terjadi hingga hampir kehilangan kedua putri nya. Sedangkan Jennie merasa emosi terhadap Ashley, ia menatap sedih melihat kondisi anak nya dengan berbagai selang dan kabel di tubuh putri kecil nya, ia berusaha tegar dan tabah, terus berdoa agar anak anak nya cepat sadar dan sembuh.





Votement

Double 

PARK KIM FAMILY (END)Where stories live. Discover now