Part 27

904 110 32
                                    

Kini para sahabat dan keluarga berkumpul dirumah sakit, kedua orang tua Rose mendengar kabar cucu nya masuk rumah sakit karena kecelakaan dan tertembak membuat Jiyong emosi bahkan dia menyuruh orang kepercayaan nya menyelidiki siapa dalang penembakan dan penabrakan cucu nya.

Jisoo sudah menceritakan kejadian nya, bahkan Rose juga ikut menjelaskan kenapa sampai terjadi membuat Jinyong menghela nafas kasar, tatapannya emosi sedangkan Yoona menangis terisak, kenapa cobaan ini semakin berat, ia duduk disamping brankar Jennie yang belum sadar, dokter bilang kalo putri nya mengalami shock berat dan juga banyak fikiran membuat kondisi nya lemah.

Diluar ruangan mereka masih menunggu dokter keluar dari ruangan UGD, Rose menatap kosong dengan air mata yang mengalir, Lisa memeluk Rose memberikan semangat untuk tetap tegar, di dalam ruangan dokter menghela nafas kasar dan menunduk.

Ceklek

Pintu ruangan UGD terbuka, dokter menghampiri mereka yang sedang duduk, Rose menghampiri dokter yang menatap sendu kearah mereka.

"Dokter, bagaimana keadaan putri saya?" tanya Rose

"Maaf nyonya, kedua putri anda tak bisa diselamatkan, luka yang mereka dapatkan cukup parah hingga membuat mereka tak bisa bertahan, tuhan menyayangi mereka, sekali lagi maaf nyonya," jawab dokter menunduk

Deg..

Rose terdiam membeku dengan kaki yang terasa lemas bahkan yang lain juga ikut kaget. Air mata tak bisa mereka bendung lagi, Rose menggeleng tak percaya jika kedua anak nya pergi meninggalkan mereka, sungguh ia tak tahu bagaimana reaksi istri nya kehilangan kedua putrinya.

"DOKTER BOHONG, GAK MUNGKIN PONAKAN SAYA PERGI," teriak Jisoo menangis

"Maafkan saya nona, tuhan menyayangi ponakan anda," lirih dokter

Jisoo terduduk lemas di lantai dengan air mata, hati nya sakit dan hancur mengetahui ponakan nya pergi, Jinyong menangis terduduk di kursi.

Di dalam ruangan saat suster ingin membuka selang yang berada di tubuh Hana, tiba tiba mesin detak jantung berbunyi nyaring, garis di monitor bergerak membuat suster keluar memberitahu dokter.

"Dokter, bayi yang tertembak detak jantung nya kembali," kata Suster

Membuat dokter kaget, ia langsung masuk kedalam ruangan memeriksa kondisi Hana yang kembali hidup, setelah dokter memeriksa hingga Hana dinyatakan kritis.
Mereka sedikit lega namun disisi lain hati mereka sakit dan sedih mengetahui bahwa Hani sudah tiada, Rose berusaha untuk tegar namun air mata terus mengalir, ia merasa sangat bersalah dan menyesal.

Ceklek

"Putri anda masih hidup nyonya tapi kondisi nya kritis, dan untuk putri anda satu lagi dia sudah tiada," kata dokter

Mereka hanya menundukan kepala nya, tak lama Hana di pindahkan keruangan VIP, Rose bersama sahabat nya masuk ke dalam ruang putri nya terlihat Hana yang terbaring lemah. Sungguh mereka tak sanggup melihatnya, hati mereka teriris bagai sembilu melihat Hana.
Sedangkan Jinyong masuk keruang UGD, menatap cucu nya yang telah tiada, ia menggenggam erat tangan sang cucu, menangis terisak menunduk, sungguh ia merasakan sesak dan sakit.

"Hani sayang, harabeoji sangat menyayangimu, kenapa cucu harabeoji ninggalin harabeoji secepat ini hiks?" tanya Jinyong menangis

Jinyong mencium pipi sang cucu, ia mengelus lembut rambut Hani.

"Selamat jalan sayang, semoga kamu bahagia disana Nak, harabeoji selalu menyayangimu," lirih Jinyong

Setelah itu ia menutup wajah cucu nya dengan kain putih, berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
















PARK KIM FAMILY (END)Where stories live. Discover now