st. mungo's

1.8K 160 9
                                    

Author : acciodracoo.tumblr.com (RIP her account):

Intisari : Draco di St. Mungo setelah bertengkar dengan Y/N.

.


"Disini, Ms. Y/L/N,"

Kau mengikuti sang penyembuh, merasa setengah sadar. Seakan kau sedang bermimpi. Mimpi buruk. Seraya berlarian sepanjang koridor St Mungo menuju ruangannya, kau mencubit diri sendiri untuk memastikan kalau kau betul-betul bangun.

Sakit. Kau, sayangnya, sama sekali tidak sedang mimpi.

Saat kau berjalan masuk ke kamar Draco, kau melihat hampir seluruh batang tubuhnya dibungkus perban, kepalanya juga, meski perbannya kuyup oleh darah. Matanya tertutup.

"Apa dia akan baik-baik saja?" tanyamu, suaramu meninggi dan terdengar putus asa.

"Masih belum bisa dipastikan," si penyembuh berkata padamu dengan serius. Ada beberapa penyembuh lain di tepi ranjang, mengayunkan tongkat sihir mereka dengan panik. Kau mencoba untuk tidak memperhatikan mereka. Ekspresi yang terpampang di wajah mereka tidak begitu meyakinkan.

"Kenapa?" tanyamu serak, air mata mulai bercucuran di pipimu.

"Luka dalamnya sangat parah," kata penyembuh. "Tangganya runtuh saat duel, dan dia tertumbuk banyak marmer. Tim penyembuh bekerja secekatan yang mreka bisa, tapi kalau ada gagal organ..."

"Tidak akan ada," selamu sengit, berjalan ke sisi ranjang Draco dan berlutut, menatap wajahnya yang sangat, sangat pucat. "Draco?" bisikmu dengan sangat lembut. Kau harap kau bisa menyingkirkan rambut yang terjatuh ke dahinya, tapi kau terlalu takut untuk menyentuhnya dengan semua penyembuh yang masih bekerja mengobati Draco.

Mata Ddraco berkedip terbuka. "Y/N?" gumamnya.

"Ini aku," katamu dari balik tangisan, mengenggam tangannya.

"Kupikir.... Kau tidak akan peduli dengan apapun yang terjadi padaku," katanya pelan, dan sukar. Kerutan di wajahnya dipenuhi rasa sakit.

"Itu konyol," kau menghela nafas, mengedipkan mata untuk memperjelas pandangan. Satu bulir air mata jatuh ke tangan kalian yang saling bergenggaman. "Kalau kau pikir aku tidak punya rasa apapun tentangmu, kau jauh lebih bodoh dari yang aku kira,"

Mendengarnya membuat Draco tersenyum, tapi senyumnya begitu lemah, dan keningnya masih berkerutan karena penderitaan dari rasa sakit. "Semuanya berakhir buruk," gumam Draco. "Aku minta maaf,"

"Shh," kau mendiamkannya," Kita akan membicarakannya nanti saat kau sudah sembuh. Santai saja, okay?"

Tapi mata merah Draco tiba-tiba melebar dengan horor, dan dia menjerit kesakitan sebelum kepalanya jatuh ke sisi, matanya tertutup dan jelas tidak sadar. "Draco?" jeritmu, menyentuh dan menangkup wajahnya. "Apa yang terjadi?" tanyamu panik.

Tapi para penyembuh sibuk bicara dengan dengan satu sama lain, berteriak, tepatnya, ada banyak aktifitas dan ayunan tongkat penuh keputusasaan, dan seseorang meraih lenganmu dan menarikmu keluar dari ruangan.

"Tidak!" serumu, mencoba menahan dengan kaki. Tapi tetap tidak berhasil. Kau melihat satu kali kilas pemandangan Draco tergolek di ranjang rumah sakit sebelum pintu tertutup, dan kau sudah berada di koridor dengan penyembuh yang mengantarmu sebelumnya. "Tidak!" kau berseru lagi, menatap sang penyembuh dengan marah. "Biarkan aku masuk," kau berkata penuh ancaman.

"Kau hanya akan menghalangi," jawabnya penuh penyesalan. "Oergilah ke ruang tunggu, Ms. Y/L/N. Kami akan segera menemuimu begitu kami mendapat informasi lebih lanjut,"

Dan begitu saja, dia meninggalkanmu berdiri sendiran di koridor. Suasananya berubah muram. Perlu sekitar lima menit sebelum kakimu bisa kembali bekerja dan kau berbalik dan dengan kaku berjalan menuju ruang tunggu.

Saat si penyembuh kembali ke ruang tunggu satu jam kemudian, kau membuang majalah yang tidak bisa kau baca ke samping dan menatap si penyembuh penuh harap.

Kau bahkan tidak perlu bertanya. Wajah dipenuhi simpatisme di wajahnya sudah cukup untuk memberitahumu.

Draco meninggal.

Draco Malfoy One Shots Collection [bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang