Chapter 7

194 27 0
                                    


Bertarung

Rosé, Jennie, Lisa dan Jisoo telah bangun dari ditidur mereka. Mereka memutuskan untuk membersihkan diri—seperti biasa Rosé dengan Jennie dan Lisa dengan Jisoo. Mereka mencuci muka lalu menggosok gigi.

Setelah mereka membersihkan diri. Mereka pun makan—dengan mie instant yang tinggal tersisa hanya empat biji—cukup untuk mereka yang memang ber-empat.

Keadaan Rosé dan Jennie sudah mulai membaik. Rosé sudah tidak merasakan sakit akan lengannya. Lalu, Jennie sudah tidak perlu di papah lagi—ia bisa bejalan sendiri.

Karena Rosé dan Jennie membaik maka dari itu. mereka ikut memasak. Rosé dan Jennie merebus air serta menyiapkan mie instant tersebut. Lalu, Lisa dan Jisoo yang bertugas untuk mencari kayu bakar.

Lisa dan Jisoo membawa beberapa kayu bakar yang mereka temukan. Lalu, memberikannya pada Rosé dan Jennie yang sedang menyalakan api. Mie pun di masukan. Beberapa menit kemudian mie telah matang. Lantas Jennie memasukan mie itu ke dalam empat mangkok yang ada di depannya.

"Kau bawa dua mangkok itu, untuk Lisa dan Jisoo."

Rosé mengangguk pelan lalu berucap, "Oke."

Rosé mengerti bahwa Jennie masih belum menerima Lisa maupun Jisoo. Terlepas, dari Jennie yang pernah dibantu oleh Lisa. Jennie masih belum bisa menerima sepenuhnya Lisa.

Terutama untuk Jisoo. Jennie seperti memang tidak suka dengan gadis itu. Kentara sekali terlihat.

Rosé pun membawa dua mangkok dan Jennie juga membawa dua mangkok. Rosé membawa untuk Lisa dan Jisoo. Sedangkan Jennie membawa untuk dirinya sendiri dan untuk Rosé.

"Ini mie kalian berdua."

Lisa meraih sodoran itu sembari tersenyum lalu berucap, "Terimakasih."

Jisoo pun juga meraih sembari bercicit pelan terimakasih pada Rosé. Meskipun pelan, namun Rosé bisa mendengarnya. Rosé senang mendengar kata itu keluar dari mulut Jisoo. Sebab, dia pendiam sekali.

Namun, sejak Rosé menyelematkan Jisoo dari serigala buas yang akan menerkamnya itu. Jisoo menjadi lebih berbicara padanya. Walaupun, hanya dalam bentuk ucapan singkat, namun Rosé tetap mensyukuri hal itu.

Rasa sakit yang Rosé rasakan, akibat dari gigitan serigala itupun menjadi tidak terasa. Sebab, Rosé senang bisa dekat dengan Jisoo.

Rosé pun senang juga. Sebab, Lisa juga menjadi bisa berbicara dengan Jennie. Meskipun, Jennie masih pada sifatnya yaitu dingin dan ketus pada orang lain. Setidaknya, ia mau berbicara pada Lisa.

Lisa senang Jennie mau meresponya meski belum sehangat respon milik Rosé. Lisa juga bertambah senang ketika tahu, bahwa Rosé dan teman dekatnya Jisoo sudah mulai bisa akrab.

Jennie sebenarnya masih belum mau menerima Lisa. Namun, karena Lisa membantu Jennie kemarin, maka dari itu ia harus setidaknya bersikap baik pada orang yang pernah menolongnya. Dan untuk Jisoo sendiri, Jennie masih tidak suka dengan gadis itu. Entah mengapa ia masih belum bisa dekat dengan Jisoo.

Jisoo sangat bersyukur sekali bisa selamat dari terkaman serigala buas. Dan itu berkat Rosé. Gadis itu memang baik. Dia rela mengorbankan dirinya demi Jisoo. Padahal pada saat itu nyawanya juga sangat terancam. Jisoo pun memutuskan untuk mulai mendekati Rosé. Namun, pelan-pelan. Sebab, Jisoo bukan tipikal orang yang mudah akrab.

"Ini mie mu, Rosé."

Rosé meraih sodoran itu lalu berucap, "Terimakasih."

Jennie mengangguk pelan, lalu mendudukan dirinya dekat dengan Rosé. Sedangkan Lisa mendudukan dirinya dekat dengan Jisoo.

Kill Or Die (Blackpink) - ENDWhere stories live. Discover now