25

199 53 146
                                    

Sekarang sudah pukul sebelas malem. Mereka semua berkumpul diatas rooftop, pintu yang ada dibawah sudah terblokir semua.

Semua disini sibuk masing-masing. Ada Hyuna dan Hyunsuk yang bermain sambil makan ditemani Minsu, Kangmin, dan Woonggi sambil merekamnya di handphonenya.

"Hyunaa, liat kamera dong, lucu banget sih kamu makan coklatnya belepotan," Ucap Woonggi gemas sambil mencubit pipinya pelan. Sedangkan Hyunsuk, Minsu, dan Kangmin bermain menggunakan jari mereka agar tidak bosan.

"Yaaaa, Kak Minsu kalah, kita berdua menang," Ucap Hyunsuk kesenangan sambil bertos bersama kangmin.

"Awas aja ya, nanti Kak Minsu menang coklatnya aku ambil," Ucap Minsu bercanda.

"Ambil aja, wleeek," Balas Hyunsuk sambil memeletkan lidahnya dan hanya dibalas kekehan oleh Kangmin.

Hoyoung dan Chihoon pun hanya memantau mereka berempat namun tidak ikut bermain.

"Seung, penjagaan dibawah gimana?" Tanya Minchan yang sedang duduk bersama Gyehyeon, Yeonho, dan Yongseung

"Aman bang seharusnya. Kalopun kacanya pecah mereka bakal tetep susah masuk karena kita halangin pake rak apalagi kita juga tutupin pake sprei kasur, jadi pasti ribet juga. Justru yang sedikit bermasalahnya pintu, kalo pintunya pecah mereka bisa dengan gampang dorong kulkas minumannya. Tapi tadi kita tahan lagi sih pake kulkas es krim jadi masuknya bakal sedikit terhalang. Sisanya abang udah liat sendiri, udah banyak barang yang tumpung-tumpuk buat nahan pintu," Ucap Yongseung memberi laporan

Donggeon, Chan, Jisu dan Jeyou pun memutuskan untuk tidur karena merasa lelah. Apalagi Donggeon yang badannya pegel-pegel semua. Meskipun ia terus berada di Indomaret, namun justru kekuatannya lah yang paling banyak dipakai.

Moonbin bersama Sinb, Ryujin dan Jerome pun memilih memasak mie instan dengan kompor yang telah mereka bawa. Mereka berniat memasakan untuk beberapa orang yang masih terjaga.

Di ujung dekat pintu ada Dongheon yang terbaring diatas bed cover yang waktu itu dibawa Donggeon, Woonggi, dan Jeyou. Disampingnya ada Jaeyun yang terus berkirim chat dengan kapten Ravn sambil sesekali mengecek demam Dongheon.

Dongheon aslinya udah pasrah kalau misalnya ia berubah jadi zombie. Namun sudah satu jam berlalu tidak ada perubahan yang berarti, dia hanya demam. Ia pun sudah siap bunuh diri jika memang ia berubah. Namun ia meminta kepada Jaeyun untuk menahannya disini sementara sampai ada helikopter datang. Ia hanya ingin memastikan Kyungho selamat karena permintaan Yeeun.

Kyungho sendiri pun memilih menyendiri di pinggiran rooftop, sesekali ia terlihat mengangguk atau bahkan berbicara sendiri. Mereka semua pun membiarkan Kyungho menyelesaikan masalahnya karena mereka merasa tidak berhak mencampuri urusan Kyungho.

Kyungho terus memerhatikan kedua liontin punyanya dan Yeeun. Bentuk kedua liontin tersebut sama, namun foto didalam liontin tersebut yang berbeda. Di liontin punya Yeeun ada foto keluarga yang sedikit usang berisikan ayah, ibunya, kak Yeeun dan seorang bayi yang Kyungho tau adalah dirinya sendiri. Sedangkan miliknya sendiri berisi ayah, ibunya, Kyungho dan adiknya yang sudah menjadi zombie.

Kyungho terus melihat kebawah, beberapa zombie berlalu lalang dibawah. Ia masih berharap Yeeun datang kesini bersama mobilnya dan masuk untuk menjelaskan apa yang terjadi secara langsung, walaupun ia sudah tau semua kisahnya dari temannya Yeeun.

"Kyungho!" Panggil Jaeyun tidak terlalu kencang.

Kyungho pun menengok dan melihat Jaeyun melambaikan tangannya menyuruh ia mendatanginya.

Kyungho pun menurut dan menghampiri Jaeyun dan Dongheon. "Nih makan dulu, kata bang Dongheon kalian belom makan kan dari siang," Jaeyun pun memberikan semangkok mie yang telah matang. Disampingnya ada Dongheon yang sedang menyantap mie nya.

Run -TO1 x VERIVERY- [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz