01

726 124 22
                                    

Terlihat pemuda yang baru saja bangun dari tidurnya, ia pun melihat kearah dinding ruangan,

Pukul 01.35

Ia pun pergi kedapur dan melihat kedua abangnya tengah bersiap.

"Udah mau jalan bang?"

Woonggi melihat Chan dan Kyungho yang sedang mempersiapkan senjata di meja makan.

"Iya, persediaan makanan mulai abis. Inget, kalo kita gak pulang, jangan dicari, dan jangan keluar rumah. Gua ama Kyungho pergi dulu."

"Iya bang."

"Eh gi, dibelakang lu ada apaan tuh?"

"Aaaa, Bang Chan, liat noh nakut-nakutin."

"Shuuut! berisik ih. Nih juga atu, jan suka ngeledek, dikasih liat beneran aja lu."

"Ada yang lebih serem dari dia bang."

Woonggi pun pergi dari dapur menuju kamar Jerome dan kembali tidur, ia sedikit takut mendengar ucapan Kyungho.

Di dapur Chan dan Kyungho sedang mempersiapkan persenjataan, tidak banyak yang dibawanya, hanya dua buah pisau dapur dan tombak buatan yang mereka buat.

Sudah sepuluh hari mereka tinggal di rumah yang ntah siapa pemiliknya.

Sudah sepuluh hari pula mereka bertujuh tinggal bersama.

Kisah buruk lah yang mengantarkan mereka bertujuh bertemu dan akhirnya memilih berjuang bersama.

Zombie

Ntah berasal dari mana pertama kali makhluk itu menyerang hingga menyebabkan kekacauan besar.

Kini sudah ketiga kalinya Chan dan Kyungho pergi untuk mencari bahan makanan. Namun mereka belum pernah bertemu orang normal ditempat yang mereka kunjungi.

Mereka pun berjalan menuju pintu belakang rumah ini. Mereka beruntung menemukan rumah yang dikelilingi pagar tembok, sehingga memungkinkan mereka untuk berlindung dari kumpulan monster yang telah menyerang selama sepuluh hari terakhir.

Chan dan Kyungho pun sudah siap memanjat tembok, mereka tidak bisa menggunakan pagar depan karena beresiko mengundang zombie karena suara yang dihasilkan dari pagar tersebut.

Sebelum memanjat Kyungho menoleh ke atas genteng, ia menemukan Minsu dan Jaeyun memberikan kode menggunakan senternya.

Klik klik klik klik

Senter itu berkedip dua kali. Melihat kode yang diberikan Minsu, Chan dan Kyungho mulai memanjat tembok tersebut dengan bantuan meja.

Yang dilakukan Minsu bukan lah sandi morse, para pemuda di rumah itu bukan lah anak pramuka, tidak ada yang hapal. Itu adalah kode yang mereka buat sendiri.

Tidak ada penerangan sedikit pun yang menemani mereka jalan tentu saja justru memudahkan mereka menjalankan aksinya.

Sama seperti film, zombie sangat buta saat malam dan itulah mengapa Chan dan Kyungho menjalankan aksinya saat tengah malam seperti saat ini.

Hanya keheningan yang tercipta diantara mereka. Sebenarnya Kyungho sangat tidak suka suasana sunyi seperti ini, namun ia juga tidak ingin berlarian karena dikejar zombie hanya karena ia membuat keributan seperti 8 hari lalu.

Kejadian tersebut membuat mereka berdua tidak pulang dan membuat orang-orang di rumah khawatir, dan mencari keberadaan mereka berdua. Namun hal itu justru hampir membuat Minsu dan Jisu hampir menjadi zombie.

Mereka pun sampai di depan mini market yang tak jauh dari rumah mereka. Mereka berdua sudah pernah disini 5 hari lalu, dan tentu saja mereka tidak memborong semua makanan di mini market ini. Mereka berdua berfikir akan ada orang lain yang memerlukan makanan sehingga tidak pernah mengambil banyak.

"Kyungho, lu pergi ke gudang, semua roti disini udah habis. Kita harus mengambil roti karena kadaluwarsa roti cepet. Daripada basi, mending buat kita makan. Gua bakal ambil mie instan dan minuman."

Yang disuruh pun hanya mengangguk dan segera pergi menuju gudang.

Chan pun pergi menuju tempat kulkas, tapi ia memberhentikan langkahnya begitu melihat seseorang yang sedang duduk di lantai tepat didepan kulkas.

Chan pun segera siap siaga menggunakan tombak yang ia bawa sampai ia pun menghentikan niatnya.

"Sial, rotinya udah pada kadaluarsa semua. Mana udah lebih dari sepuluh hari lagi. Biar amat lah, belom sebulan ini, masih aman dimakan. Semoga Chihoon nemu banyak mie instan."

"Yaudah gak usah dimakan lagi rotinya, itu kadaluarsa udah lama makanya gak gua ambil," Chan pun segera menghampirinya. Ia senang karena masih menemukan manusia lainnya.

Orang yang tadi duduk di lantai pun langsung berdiri dan tersenyum ramah, akhirnya ia menemukan orang lain.

"Hai, gua Donggeon."

"Chan."

Hening, tidak ada yang melanjutkan kalimat diantara mereka. Chan sibuk memasukan beberapa minuman, dan pemuda bernama Donggeon pun hanya memakan roti yang ditemukannya. Ia tak peduli kadaluarsa, sayang jika tidak dimakan walaupun sudah kadaluarsa, karena keadaan sekarang sangat tidak mendukung untuk membuang-buang makanan.

"Bang gua ketemu orang nih, ajak gabung aja gimana?" Chan menoleh begitu mendengar suara Kyungho dan menemukan Kyungho bersama laki-laki yang tubuhnya lebih kacil darinya.

"Boleh gak?" Tanya pria itu

"Chihoon lu yakin mau gabung ama mereka," Ucap Donggeon

"Yap, lagi kita cuman berdua, lagian semakin rame semakin baik, kita juga bisa aman."

"Yaudah, gabung aja kalo gitu, kita juga gak keberatan," Kali ini Chan angkat suara. Ya, tanpa curiga sedikit pun ia memperbolehkan mereka gabung, melihat wajah mereka yang sepertinya baik-baik.

Beda lagi dengan Donggeon, ia justru curiga sama Chan. Ia khawatir Chan adalah orang jahat dan nantinya berubah jadi zombie karena ditinggal. Apalagi liat badan Kyungho yang tinggi disertai wajah songongnya, tentu saja ia harus berhati-hati.

Memang tidak baik menilai orang dari wajahnya. Namun Donggeon hanya berhati-hati.

"Yaudah lanjut ambil bahan makanan aja, karena nambah orang, ambil yang banyak sekalian."

Ketiganya pun menganggukan kepala mereka dan segera berpencar. Tidak ada satu pun zombie di mini market tersebut sehingga memudahkan mereka untuk mencari makanan.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Run -TO1 x VERIVERY- [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora