|| - 2. BUKAN PERUSAK

8K 1.1K 741
                                    

"Berstatus sahabat bukan berarti lo harus segitunya. Batasan itu ada dan itu harus lo jaga!"

Bintang

***

Gengz, santai dong jan galak-galak, hehe.

Spam komennya juga santai biar lebih menikmati jamuan yang tersedia, assekk!

Biar ada jeda 2 atau 3 hari, target vomennya dinaikin, ya.

200 vote + 500 komen. Kalo nembus bisikin.

Happy reading ^_^

***

Asap jagung rebus itu mengepul ke atas begitu bang Sata—penjual jagung rebus—mengeluarkannya dari dandang rebusan. Empat jagung rebus ia sajikan untuk Bintang dan Galaksi.

Lapak bang Sata memang tempat favorit mereka sejak zaman SMA. Banyak kenangan yang sudah tercipta di sini.

Tadi mereka sudah makan sate padang dan sekarang lanjut makan jagung rebus. Masalah telefon dari rumah sakit tadi, Galaksi abaikan karena ia tidak mau merusak mood Bintang lagi. Rasanya tidak tega, tapi Galaksi tidak sanggup melihat senyum Bintang menghilang. Setelah dari sini, ia akan kembali ke rumah sakit.

"A—udah lama banget kita nggak kayak gini, 'kan?" Senyum Bintang membuat Galaksi tersenyum juga. Gadis itu mengipasi jagung agar dingin. Kemudian kipas itu diambil alih Galaksi.

"Waktu gue di Inggris, emang lo nggak pernah main ke sini?"

Galaksi baru sekitar dua mingguan di Indonesia. Selama ini ia kuliah di Inggris. Sakitnya Venus membuat Galaksi pindah kuliah ke Indonesia.

"Main kok. Sama Mamat kalo nggak sama Angkasa," jawab Bintang menyebutkan nama temannya.

"Mulai sekarang kemana-mana sama gue. Jangan nyusahin mereka lagi." Lebih tepatnya, Galaksi ingin Bintang hanya bergantung padanya.

Bintang mengangguk patuh. Merepotkan Galaksi adalah kesenangannya.

Galaksi membuka kulit jagung, lalu memberikan pada Bintang terlebih dahulu. Dari ekspresinya, sepertinya Bintang sangat menginginkan jagung ini. Walau sedikit panas, Bintang tetap memakannya. Sesekali ia kembali meniupnya.

"Emang Papa lo udah setuju banget nih lo pindah? Bukannya cucu Wijaksana harus lulusan Inggris?"

Galaksi menggeleng. Papanya itu, dibilang setuju ya tidak, dibilang tidak setuju ya juga tidak. Bintang benar, Inggris dan keluarga Wijaksana memang tidak bisa dipisahkan.

"Tau sendiri gimana Papa kalo nggak mood." Galaksi menunduk. Ia sama sekali tidak menyentuh jagung bagiannya. Rasa khwatirnya pada Venus kian membesar karena sudah tiga kali suster penjaga Venus mengirimnya pesan.

Bintang menyadari sikap Galaksi. Tadi pun ia mendengar Galaksi ditelfon. Hanya saja, Bintang ingin egois. Ia juga ingin punya waktu lebih lama dengan Galaksi. Tapi kenapa menjadi egois rasanya sulit.

"Nggak makan?" Bintang bertanya tanpa melihat Galaksi. Ia mencoba fokus pada jagungnya. Galaksi mengangkat kepala menatapnya.

"Ini mau makan," jawab Galaksi lalu membuka satu jagung. Sekali lagi, ia tidak mau mood Bintang rusak walau sebenarnya yang terjadi mood Bintang sudah berantakan. Hanya saja Galaksi tidak menyadari itu.

Tahu Galaksi sedang mengkhawatirkan Venus, Bintang mengirimi pesan pada Angkasa untuk menjemputnya. Belum sampai semenit, Angkasa sudah membalas pesan Bintang dan berkata kalau ia akan menjemput.

Antariksa's : After Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang