Dia Memilih

2.4K 248 59
                                    

✓ Ini cerita homo!

✓ Homophobic jangan baca ya?

✓Kalau gak suka skip aja!

✓Jangan lupa vote & komen!

"hey, jaga kesehatan, ya?"

B×B
[AldousxAldo]

❗❗❗

Menatap langit yang tampak cerah di pagi hari ini, Dous berdecak kesal. Semua terlihat baik-baik saja, disaat suasana hatinya sedang buruk.

"Selamat pagi chairmate gue yang otaknya encer, lebih encer dari adukan semen!"

Dous membuang pandangannya kearah jendela. Menatap tajam seekor burung yang terlihat berkicau gembira diatas kabel listrik. Burung itu mengejeknya! Dous akan menjadi orang pertama yang tertawa jika melihat burung itu tersengat listrik nantinya. Lihat saja!

Raffa melunturkan senyumnya. Tas sekolahnya ia letakkan, kemudian duduk disebelah Dous dengan wajah bingung. Jika dibandingkan, cuaca pagi ini dengan wajah Dous sangat bertolak belakang. Cerah, dan mendung.

"Denger-denger, kemarin ada polisi bawa gengnya kak Aldo, ya?" Raffa memiringkan kepalanya penasaran.

"Iya..." Dous menopang dagunya, melirik Raffa dengan datar. "habis itu gue... putus,"

"Yang bener lo?!" Raffa melotot kaget. Kalau dilihat-lihat, wajah Dous masih mulus tanpa luka. Bagaimana bisa mereka berakhir tanpa pertikaian? Ini Aldo, loh! Si ringan tangan yang suka main hakim sendiri. "Kok bisa?"

"Kok bisa lo nggak babak belur sama kak Aldo?" Lanjutnya dalam hati.

"Udah nggak cocok," Dous mengangkat alisnya ragu. "kayaknya?" lanjutnya pelan.

Jelas nggak cocok, Aldo laki-laki, Dous juga laki-laki. DARI SANA JUGA SUDAH TERLIHAT MEREKA TIDAK COCOK! Kenapa anak itu masih bertanya? Kenapa ia tidak sadar dengan  ucapannya?

Raffa hanya bisa bermonolog dalam hatinya. Bagaimanapun, dia tidak ingin membuat Dous tersinggung, yang berakhir ia tidak akan mendapat contekan untuk ulangan kimia nanti.

"Gue padahal nggak mau, tapi dia keliatan terbebani banget sama gue." lanjut Dous. Ia menidurkan kepalanya diatas meja, lalu memandang Raffa dengan lemas. "dia nggak masuk sekarang, lagi ngapain ya kira-kira?"

"Loh, kok nanya gue?" wajah pucatnya mengkerut aneh. Dous terlihat beda, seperti orang yang habis batal menikah dengan kekasihnya. "Kak Aldo nggak jadi masuk penjara?"

"Kok lo nanya begitu?"

"Eh! Gue salah nanya kayaknya, hehe.." Raffa menggaruk tengkuknya bingung. Tidak tau mau menanggapi curhatan Dous seperti apa, karna memang dia jarang dijadikan tempat curhat oleh orang-orang disekitarnya. "lo... jangan sedih-sedih, gue yakin kalian bakal baik-baik aja. Berhubungan sama orang emang gitu, ada masa-masa sulitnya. Kalo perasaan lo sama Kak Aldo kuat, kalian bakal balik kayak dulu lagi kok."

Dous memandang Raffa lamat-lamat, sampai membuat temannya itu kikuk. Kalau memang yang dikatakan Raffa itu benar, Dous harap Aldo akan bertahan.

Mischievous : Aldous Pontus. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang