30

1.2K 228 15
                                    

Assalamualaikum 🤗

Happy reading y'all ✨

________________

📍Apart Mark📍

▫️07.05▫️

Mark masih tertegun di balkon apartemennya. Ia melihat orang-orang berlalu lalang untuk menjalani aktivitas di pagi hari yang dingin ini.

lelaki itu mengingat kembali kejadian tempo hari saat ia berbincang dengan Abi. Perkataan abi yang tidak akan pernah ia lupakan.

"Tapi tidak untuk memimpin putri saya."

Mark tersenyum pahit tak kala hatinya ikut sakit karena ucapan abi saat itu. Tapi, ucapan abi memang benar adanya. Fakta itulah yang membuat Mark lebih merasa sakit hati dibuatnya.

"Mark lee~ mahasiswa semester akhir~ Ayo berangkat. Udah jam berapa dah ini?" Teriak Haechan dari dalam.

"Iya bentar." Ujar pria berkacamata itu lemas.

Mark pun masuk ke dalam apartemennya dan memergoki Haechan yang tengah memakai sepatu miliknya.

"Itu punya gue."

"Ya elah, minjem sehari doang."

"Lu mah minjem terus tapi ga pernah dicuci!"

"Ya elah, iya iya nanti gue cuci kok."

"Ffff..."

"Gue aja yang bawa mobil ya" ujar Haechan seraya meraih kunci mobil Mark yang tergeletak di laci dekat rak sepatu.

"Hm."

"Gue tunggu di parkiran. Jangan lama-lama."

"Hm."

"Ham hem ham hem." Haechan pun pergi menuju ke parkiran basement untuk memanaskan mobil Mark.

Mark yang ingin masuk ke dalam kamar pun dikejutkan oleh suara notifikasi yang berasal dari ponselnya.

Ada satu pesan dari ibunya.

[Mom]

"My son? Minggu depan mama sama Ayah mau pergi ke Pulau Jeju. Kamu mau ikut?"
9.10 KST

"Uhm I think I can't mom. Karena banyak banget deadline tugas dan Mark juga lagi siap-siap buat garap skripsi."
9.12 KST

"Ow... Okay... Semoga semuanya diberi kelancaran sama Tuhan ya sayang. Kalo butuh bantuan, mama sama Ayah siap bantu kamu"
9.16 KST

"Iyaaa ma, have fun ya di sana"
9.17 KST

Usai membalas pesan ibunya, Mark dengan tergesa-gesa memakai jaket tebal dan menggendong tas hitamnya itu di pundaknya. Dengan setengah berlari ia pun berjalan ke arah pintu keluar apartemennya.

📍 SNU 📍

Nindy duduk sendirian di taman dekat danau. Kedua temannya, Jeno dan Hanna pergi keluar untuk mencari beberapa camilan.

Berdampingan | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang