04

5.8K 815 244
                                    

Assalamualaikum~

Hai semua!💚 Apa kabar?

Semoga semuanya selalu disehatkan di tengah Pandemi saat ini yaaa😭💚 huhu. Pengen beraktivitas seperti biasa gak mau di rumah terus😭💔

Sebelum baca ceritanya hendaknya Kita awali dengan membaca basmalah terlebih dahulu🙂🤲

Bismillahirohmanirohim

Amin🤲

Oke berdoa selesai,

Selamat membaca🤗💚

_______________________________

📍Jalan Utama Kampus - SNU📍

"Mark, noh si Nindy"

"Mana?"

"Tuh sama temen-temennya" Haechan menunjuk ke arah Nindy dan teman-temannya itu.

"Ekhem!" Mark berdehem dan mengambil termos kecil berisi minuman yang ada di dalam tasnya, entah apa isi minuman itu.

Mark menenggak minuman itu hanya dalam satu kali tegukan saja.

Pria itu mengusap bibirnya kasar, "Ahhhh, oke bagus."

"Bagus apanya?" Tanya Haechan yang terheran-heran dengan sikap Mark saat itu.

Mark menoleh, "Minumannya"

"Emang itu minuman apaan?" Tanya Haechan.

"Minuman pembangkit kepercayaan diri." Ujar Mark seraya menutup kembali tutup termos kecil itu.

Haechan menautkan alisnya kebingungan, "maksudnya?"

"Gue siap ngungkapin semuanya ke Nindy." Kata Mark penuh dengan ambisi dan tekad yang kuat.

Haechan membelalakan matanya, "Sekarang?"

"Iya." Jawab Mark tegas.

"Disini?" Tanya Haechan, ia masih tidak percaya dengan temannya itu.

Haechan menaruh telapak tangannya di dahi milik Mark, kemudian menyamakan suhunya dengan bokong miliknya.

"Sssppp... Suhunya sama kok."

Mark menatap Haechan dengan tatapan datarnya, "Ngapain?"

"Ngecek temperatur suhu badan lu."

"Ngapain pegang pantat lu juga?"

"Katanya suhu pantat sama jidat itu sama."

"Kata siapa?"

"Ng...kata gue."

"..."

Haechan rupanya masih kebingungan dengan sikap Mark saat ini, "Ini anak gak kesurupan kan? Kalo kesurupan, dia bisa baca ayat Alkitab sendiri kan?"

"Semoga ini anak mandiri, biar gak nyusahin gue." Batin Haechan.

Sedangkan Mark sekarang tengah sibuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya saat berhadapan dengan Nindy, nanti.

Berdampingan | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang