Bab 18 End...

639 53 16
                                    

Hari senin sudah tiba, sekarang Junho bekerja di perusahaan milik Tanaka. Tanaka mempekerjakan Junho sebagai wakilnya. Caroline datang dan memberi pelukan hangat kepada menantunya itu. "Uuummm, menantu mama yang tampan, apa kabar nak?"

"Aku baik ma, mama apakabar?" ujar Junho.

"Mama juga baik, oh iya dimana Tanaka?" tanya Caroline.

"Itu, dia habis dari toilet... Kalau gitu Junho ke toilet dulu kebelet..." ujar Junho.

Caroline mengangguk, lalu mereke berdua berbicara. Junho tidak benar-benar pergi ke toilet, ia hanya ingin mendengar percakapan antara ibu dan anak itu, Tanaka memulai percakapan. "Bagaimana kabar ayah?"

"Ayahmu baik-baik saja nak... Tapi, apakah Junho sudah jatuh cinta padamu? Dan apakah kau mencintainya juga?" ujar Caroline.

"Aku benar-benar mencintainya ibu... Aku tidak bisa lama-lama menyimpan rahasia ini kepadanya, semakin aku menutupnya rapat-rapat aku semakin merasa bersalah bu." ujar Tanaka.

"Ibu mengerti nak, tapi ibu tidak bisa melihat ayahmu di penjara. Kecelakaan itu, Ayahmu yang menyebabkan kematian Leo. Kalau bukan karena kecelakaan itu, ibu juga tidak akan memaksamu menikahi anak malang itu." seru Caroline.

Suara tepuk tangan terdengar, lalu Casandra berbicara. "Ooooohhh, seru sekali sepertinya... Ahahahha... Aku sudah mendengar semuanya dan merekamnya. Apa jadinya jika Junho tau?"

"Kau... Apa mau mu?" Ujar Caroline.

"Aku mau kau menandatangani semua aset perusahaan atas nama diriku... Dan Tanaka harus menikah denganku." ujar Casandra.

Junho yang mendengarnya langsung tersenyum sinis. Feng Yue pura-pura kembali dari toilet, lalu berbicara. "Ada apa ini?"

Casandra langsung menyahut. "Kau tau, suamimu ini tidak benar-benar mencintaimu. Dia hanya mencintaiku dan dirinya akan segera menikah denganku... Iya kan sayang..."

"Benar..." sahut Tanaka.

Junho tertawa... "Ahahaha, ahahahhaa.... Aduuuuh... Silahkan kau menikah dengannya Tanaka... Kau pikir aku juga benar-benar mencintaimu? Hmmmm, Tanaka Hokada dan Caroline Hokada... Aku muak melihat kalian berdua."

Hati Tanaka bagai di sambar petir, sebenarnya iya menjawab benar itu hanya untuk berbohong, tapi mengetahui kenyataan kalau Junho tidak mencintainya sangat menyakitkan. Casandra berbicara. "Baiklah, aku akan memilih gedung untuk pernikahan kita..."

Tanaka hanya menghela napas, gedung semua sudah di siapkan, gaun  pengantin juga sudah di siapkan. Acara pernikahan itu beberapa menit lagi akan berlangsung. 'Junho... Maafkan aku... Aku..."

Junho datang, namun itu hanya bayangannya saja. Tanaka keluar dan menunggu di altar, lalu Casandra keluar ia terlihat sangat cantik. Mira, Jun Yung, Jun Wook, Dong Hae, Erwin, Taufan dan Tyara ada disana. Junho hanya memandangi mereka dari kejauhan lalu saat pendeta menanyakan dimana cincinnnya.

"Dimana cincinnya..." ujar pendeta itu.

"Disini..." Junho menyahut lalu membawa cincin itu, lalu membuangnya kekolam.

Jun Yung tertawa, lalu semua orang keheranan. Lalu Junho berbicara. "Ooopss... Maaf, aku tersandung.."

"Kau kau..." Casandra kesal ia tidak dapat menahan amarahnya.

Junho tersenyum misterius lalu berbicara. "Aaah... Kau ingin melihat sesuatu Casandra? Lihatlah..."

Junho memutar video hot milik Casandra dengan Lelaki lain, bahkan adiknya juga yang tengah di gerayangin oleh orang lain. Junho berbicara. "Tega sekali kau, kau bahkan menjual tubuh adikmu demi uang.... Dasar murahan."

"Apa yang kau lakukan dengan adikku? Keparat..." ujar Casandra.

"Aku tidak melakukan apapun, kau lupa? Itu yang kau lakukan padaku dulu saat aku tengah pingsan, kau pikir aku lupa? Kau bahkan menjual tubuhku untuk digilir..." ujar Junho.

Ya dulu saat Junho masih lugu, saat itu diam-diam Casandra memasukan obat tidur kedalam minuman Junho.

Tanaka yang mendengar itu langsung marah dan menampar Casandra. Junho hanya tertawa lalu berbicara. "Tanaka Tanaka, kau juga sama bajinhannya dengannya. Kau ingin melihat sesuatu juga apa yang kau lakukan padaku?"

Junho memutar Video saat Tanaka menyiksa Junho, bahkan Tanaka membawa teman-temannya untuk memperkosa Junho. Lalu Junho berbicara lagi. "Masih ada satu lagi?"

Junho memutar sebuah Video percakapan Caroline dan Tanaka. Percakapan itu membuat Mira dan kedua abangnya Junho marah dan naik pitam. Mereka langsung menghubungi polisi agar menangkap mereka. Sebelum polisi datang, Junho berbicara kepaea Sean. "Bawa dia masuk."

Sean membawa masuk Hokada, betapa kagetnya Tanaka dan Caroline saat melihat Hokada. Junho berbicara. "Kaget? Hahahaha, gampang buat aku untuk menemukan keberadaannya. Satu keluarga lengkap, kalian membunuh ayahku, bahkan merancang semua kecelakaan itu. Aku ingin memaafkan kalian, tapi rasanya itu sangat menyakitkan. Jika kalian jujur di awal, mungkin tidak akan seperti ini kejadiannya. Baiklah, bawa mereka semua pergi dari sini."

Tanaka berusaha berbicara kepada Junho. "Junho..."

"Kau ingin mengatakan kalau kau mencintaiku? Dulu aku pernah mencintaimu, tapi perlakuanmu kepadaku sangat keterlaluan. Terima saja hukumanmu," ujar Junho.

"Aku kan berubah Junho, aku benar-benar mencintaimu... Junhoooo..." teriak Tanaka.

Junho hanya tersenyum sinis, lalu ia melihat Erwin ada disana. "Maafkan aku Win, tapi mereka pantas di hukum."

"Aku mengerti... Aku minta maaf atas nama keluargaku," ujar Erwin.

Junho mengangguk, lalu Erwin pergi dari sana. Semua orang sudah bubar, lalu Mira, Jun Yung, Jun Wook, Dong Hae, memeluk Junho.

"Terimakasih anakku, kau membuka Fakta yang sebenarnya. " ujar Mira.

"Kami bangga padamu..." ujar Jun Wook.

"Terimakasih bu, bang..." ujar Junho.

Sean berdehem lalu berbicara. "Tuan Junho... Anda melupakan seseorang."

Junho tersenyum lalu langkah kaki terdengar dan seseorang dengan setelan jas hitam mewah masuk kedalam aula pernikahan itu. Itu adalah pria kaya yang tersenyum kepada Junho saat Junho pergi ke sebuah markas. Mereka bertemu di Loby appartement saat itu. Pria itu tak lain adalah Taufan.

"Ofaaan... Maaf..." ujar Junho.

Junho memeluk Tuafan, lalu mencium bibir Taufan. Jun Yung yang melihatnya langsung berbicara. "Kalian... Kalian...."

"Maafkan aku, aku mencintai adikmu, bahkan aku ingin menikahinya." ujar Taufan.

"Pendeta, langsung nikahkan mereka." ujar Mira.

Taufan dan Junho resmi menikah, Tyara yang melihatnya sangat bahagia. Saat pertemuan waktu itu, saat Taufan dan Erwin mengatakan sudah jadian itu adalah sandiwara. Tyara mendekat dan memeluk Junho dan Taufan. "Mmmmnpp... Kedua sahabatku akhirnya bersatu... Ahahahha gak sia sia perjuangan kalian."

"Hmm, lalu Tyara bagaimana?" ujar Unho.

"Tyara dengan abang Jun Wook." ujar Jun Wook.

"Apa? Heh brengsek, kalau kau berani macam-macam dengan sahabatku, aku akan membunuhmu." seru Junho.

"Unho galak banget... Hahahahha" Ujar Jun Wook.

Mereka semua tertawa bahagia, Junho dan Taufan pun akhirnya hidup berbahagia selamanya. Namun apa yang terjadi dengan keluarga Hokada?

Tanaka masuk kerumah sakit jiwa karena stres dan depresi, Hokada mati karena penyakitnya. Caroline masuk rumah sakit jiwa juga. Casandra mati bunuh diri di penjara. Junho membaca semua berita itu dan menghela  napas, Taufan menciumnya dan mereka pergi ke Amerika hidup berdua bersama selamanya...







Tamat

Hah, udah tamat aja ya kan...

Ya udah ah mau bobok dulu... Babay.





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BL- LOVE DECIDENT Where stories live. Discover now