Bab 16 Awal dari segalanya

413 49 19
                                    

Tujuh tahun kemudian...



Eits, belum End ya...

Hiruk pikuk kota Korea semakin padat dan tak dapat di hindari lagi. Hingar bingar keindahan dan kemegahan kota Korea membuat siapa saja nyaman dengan kehidupan yang tak dapat di hindari. Di sebuah Appartement yang mewah itu terlihat seorang pria tengah sibuk mengurus dirinya sendiri.

"Junhooo, tolong buatkan aku kopi..." seru pria yang tak lain adalah Tanaka.

Seorang wanita cantik keluar dari kamar dan berbicara. "Ciiih, sudah tujuh tahun kau masih memanggil-manggil namanya. Apa kau lupa kalau dia sudah meninggalkanmu? Dan itu semua karena salahmu sendiri,"

Dia Casandra, bahkan setelah tujuh tahun Tanaka tidak menikahinya. Mereka hanya tinggal satu atap, alias kumpul kebo. Tanaka hanya menghela napas lalu berbicara. "Ya aku tau, sekarang aku akan mengantarmu pulang."

"Kapan kau akan menikahiku?" ujar Casandra.

Tanaka hanya diam, ia tidak yakin bahwa dirinya akan menikahi Casandra atau tidak. Bahkan sekarang ini, dirinya merindukan Junho. Tanaka sudah jatuh cinta dengan Junho, bahkan dirinya sudah berusaha mencari Junho kemana-mana. Ingatannya selalu tertuju kepada dirinya saat kecil dan mengatakan kalau dirinya akan mencintai Junho. Casandra kesal, dan akhirnya membuang cincin tunangannya dan mereka putus. Tanaka berbicara. "Casandra, kau..."

"Aku sudah muak denganmu Tanaka... Kita putus, aku lebih baik menerima tawaran ibumu saat itu, mungkin aku sudah bahagia dengan laki-laki yang lebih mencintaiku. Sekarang, nikmati saja hidupmu dalam kegalauan yang melanda hatimu. Aku yakin, jika kau bertemu dengan Junho sekalipun, dia pasti sudah bahagia dengan orang lain, Itu karma buatmu." seru Casandra.

Tanaka Frustasi, ia meninju tembok dan  memberantakan semua apa yang ada di depannya. Ia melihat photo Junho dan dirinya di tergeletak dan terselip di sebuah buku. Tanaka mengambil photo itu, ia teringat dengan kata-kata Junho. "Jika mau merindukanku, jika sudah tidak ada lagi yang menyayangimu. Tutuplah matamu, maka aku akan berada di sampingmu."

Tanaka benar melakukannya, ia memejamkan matanya. Saat itu juga ia melihat bayangan Junho, ia membuka mata dan Junho duduk di sampingnya. "Junho.... Kau..."

Junho tersenyum kearahnya, lalu berbicara. "Kau merindukanku?" 

Tanaka mengangguk, lalu saat ia memeluk Junho, Junho hancur bagaikan debu. Tanaka panik, lalu memanggil-manggil Junho. "Junhoo... Aku mohon jangan pergi, Junhoooo... Junhoooooooo..."

Tanaka meneteskan air matanya, dirinya Frustasi. Ia memeluk photo itu, Tanaka tak dapat menahan kerinduannya terhadap orang yang sudah di sia siakannya. Ia belum pernah merasakan kerinduan yang teramat sangat seperti ini, baik dengan Casandra sekalipun. Tiba-tiba, bell pintu Appartementnya berbunyi. Tanaka berdiri lalu membuka pintu, ia melihat Erwin datang mengunjunginya. Erwin khawatir. "Bang, kau kenapa... Kau baik-baik saja?"

Tanaka oleng, kepalanya sangat pusing Tanaka pingsan. Erwin membawa Tanaka masuk kedalam kamar dan membaringkan Tanaka di tempat tidur. Melihat rumah yang berantakan, Erwin tau apa yang dirasakan abangnya. Lalu ia menemukan sebuah photo Tanaka Dan Junho di tangan Tanaka.

"Kau pasti merindukan Junho..." Gumam Erwin.

Lalu tiba-tiba seorang laki-laki masuk kedalam Appartement. "Pergilah, aku akan merawatnya."

BL- LOVE DECIDENT Where stories live. Discover now