Ini adalah cerita baruku, aku tidak tau harus memulainya dari mana. Tapi dari kemarin ide ini sudah ada di otak ku dan ingin segera di publish...
"Aku tidak akan pernah mencintaimu." seru Tanaka.
"Aku tau, tapi aku akan berusaha untuk membuatmu men...
Junho sampai di Tanaka's Group, saat ia ingin turun ia melihat ibunya sedang berjalan berdua dengan Caroline. Junho melirik kearah kiri mobilnya dan melihat Tanaka sudah turun dari mobil bersama Casandra. Kebetulan Casandra adalah Sekretaris di kantor Tanaka. Junho tidak jadi turun dari mobilnya karena ada ibunya.
"Pergi dari sini, ada ibu. Aku tidak ingin menyakiti hati ibu." ujar Junho.
Pria itu mengangguk, lalu berbicara. "Tuan ingin kemana?"
Junho tersenyum manis kearahnya, lalu saat melihat senyuman itu pria itu tau ia mau kemana. Pria itu menjalankan mobilnya kembali, mereka pergi kesebuah tempat, lebih tepatnya rumah pribadi milik Junho sendiri. Bisa dikatakan itu markas milik Junho.
Mereka sampai dirumah yang tampak sederhana dari luar, namun kalian akan tercengang ketika melihat isi dalam rumahnya. Rumah itu di penuhi keamanan otomatis, cctv di setiap sudut, dan beberapa penjaga berbadan besar. Junho dan pria itu masuk keruang kerja, kemudian Junho menyalakan komputer untuk melihat kantor Tanaka.
Junho sangat ahli akan hal ini, mirip seperti film So Close, ia adalah bidadari komputer. Namun Junho adalah Dewa Komputer. Junho meretas semua jaringan sistem kantor Tanaka, sehingga semua masalah di kantor Tanaka bisa tau. Bahkan saat ini sebenarnya, Tanaka sedang melakukan pelelangan untuk membeli saham atau proyek kerjasamanya.
"Sean, pergi kepelelangan dan beli harga proyeknya dengan harga tertinggi." ujar Junho.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia adalah Sean, orang yang selalu membantu Junho.
"Baik tuan, laksanakan." ujar pria satu lagi yang bertugas sebagai penyamaran dan bertindak sebagai big boss.
Pria yang bersama Junho tersenyum dan berbicara. "Kau tidak menugaskanku?"
Junho tersenyum lagi, lalu berbicara. "Apa kau merindukan tubuh gadis jalang itu?"
"Ck, kau yang menyuruhku melakukannya." sahut Pria itu.
"Lakukan tugasmu, Jun wook..." ujar Junho.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
