Bab 9

330 46 10
                                    

~Pergi menjauh darimu.
~



Tanaka masuk dan menyuruh Erwin, Taufan, dan Tyara keluar. "Kalian bertiga lebih baik pulang kerumah. Junho biar saya yang urus."

Mendengar kata-kata itu bulu kudug Junho langsung merinding. Erwin, Tyara, dan Taufan mau tidak mau harus menurutinya. Sekarang tinggal Tanaka dan Junho berdua di ruangan itu, bibir Tanaka paling tidak tahan untuk mencibir atau berbicara. Salah satu pertanyaan terbesarnya adalah, bagaimana Junho bisa tau kalau Tanaka dan Casandra sedang indehoi di hotel.

"Bagaimana kau bisa tau aku dan Casandra sedang..." pertanyaan konyol dan pasti Junho akan mencibirnya.

"Ppppfffff ahahahhahaha... Oops, maaf. Aiiiih, kau pikir aku kurang kerjaan harus menguntitmu sedang, ena ena dengan gadis jalangmu itu? Bukan urusanmu aku tau dari mana." ujar Junho sambil terkekeh geli.

Tanaka nampak kesal, Junho bahkan bisa melihat urat-urat wajah Tanaka yang sudah menegang. Junho duduk, lalu ia melepas paksa selang infus di tangannya yang mengakibatkan darah keluar dari bekas tusukan jarumnya. Tanaka kaget, lalu berbicara. "Apa yang kau lakukan?"

"Pergi menjauh darimu, karena aku muak melihat wajahmu yang emosian itu." seru Junho.

Tanaka sedikit tersirat darahnya, ia mengejar Junho dan menarik tangan Junho. "Aku antar pulang,"

Park Shu melihatnya dari kejauhan, sedikit ada rasa cemburu tapi ia tidak berhak. Sebelumnya Junho pernah mengatakan kalau Junho di jodohkan. Dan sekarang dokter Park Shu tau siapa laki-laki yang di jodohkan kepada Junho. Wajar jika sikap Junho menunjukan rasa ketidaknyamanan dan berusaha membuat Tanaka membencinya juga. Walau pada awalnya Junho menerima perjodohan itu dengan kerumitan, kini Junho juga membuat kehidupan Tanaka akan lebih rumit. Bagaimana perasaanya, dan bagaimana akan memutuskan cintanya kepada siapa. Tapi disini yang di khawatirkan Junho sendiri adalah, ia takut terjebak dalam permainannya sendiri.

Di dalam mobik, Tanaka menempelkan plaster untuk menghentikan darah yang mengalir dari tangan Junho. Mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit, sesampainya di rumah Tanaka yang biasanya tidak pernah mampir atau singgah, kini ia singgah dan masuk kedalam rumah Junho. Di dalam ibu Junho menyambut Tanaka dengan sekarela, padahal Tanaka pernah menyakiti hati mereka. Jun Yung datang dan tersulut emosi langsung meninju wajah Tanaka.

Buuuuk

"Bang..." teriak Junho.

"Jun Yung udah, hentikan." seru Mira.

"Itu pantas buatnya ibu, kau sudah menyakiti hati kami sekeluarga, sekarang kau datang seenaknya kerumah ini." Seru Jun Yung.

Junho tidak bisa berkata apa-apa, lalu Tanaka pergi begitu saja. Junho memeluk Jun Yung agar lebih tenang, dan benar saja Jun Yung menjadi tenang seketika. Saat itu juga Lee Jung muncul di hadapan mereka. Mira yang melihatnya langsung senang dan menyambut dengan hangat.

"Lee Jung, kapan kau datang nak?" seru Mira.

"Kemarin tante, dan sekarang Lee dapet kerja mengajar di sekolah tempat Junho sekolah." ujar Lee.

"Mmmmppp sepupu Lee... Gendong..." ujar Junho sambil berlari dan bergelayutan di tubuh Lee.

"Kau bukan anak kecil lagi, berat..." sahut Lee.

Jun Yung yang tadi emosi kini tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Junho. Lee sebenarnya menyukai Junho sudah sejak lama, bahkan sekarang ia hadir kerumah itu juga ingin bertemu Junho dan melindungi Junho dari apapun. Usia Lee beda satu tahun dari Jun Yung, setelah berbincang-bincang mereka pun makan malam bersama.

BL- LOVE DECIDENT Where stories live. Discover now