Dua

13 2 1
                                    

Seperti biasanya, Ledy masih betah duduk di balkon kamarnya. Saat ini pukul 03.15 pagi dan ia masih dengan segarnya bersenandung diiringi musik di ponselnya.

Ia membuka Instagramnya dan melihat lelaki yang akhir-akhir ini mengikuti akunnya. Lelaki itu meng-update sebuah Vidio coveran lagi dua jam yang lalu tetapi dikasih caption 'dipaksa si bawel' Ledy memutar vidionya dan benar-benar membuat moodnya naik, jarang sekali ia mendengar suara semerdu itu. Ledy menyukai Vidio itu dan meninggalkan komentar 'mood banget'.

__

Pukul 05.09 pagi Ledy sudah bangkit dari tidurnya, ia hanya tidur dua jam saja dan itu sangat membuat tubuhnya lemas. Ledy membuka ponselnya dan melihat sebuah notif. Ia melihat Briyan membalas komentarnya, yapp. Lelaki itu bernama Briyan Saputra, lelaki dengan rambut hitam yang mulus, kulit yang putih, dan tentu saja tampan. Terlihat dari postingannya, tidak tau aslinya hehe. Namanya juga virtual.

Ledy buru-buru membuka Instagramnya dan melihat balasan lelaki itu; 'makasii cantik🖤'. Tapi sebenarnya..

Ledy melotot dan memegang jantungnya yang dua kali lebih cepat berdetak, ia melemparkan ponselnya dan berlari ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah selesai ia turun ke bawah untuk membantu Bundanya memasak sarapan.

"Pagi, bunda!" sapa Ledy.

"Pagi, nak! Nih iris daun bawang dulu, ya!"  ucap Siska. Ledy mengangguk dan dengan senang mengirisnya.

Tidak lama semua hidangan untuk sarapan sudah selesai mereka siapkan di meja makan. Sebelum sarapan Ledy kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian sekolahnya.

Setelah kembali ia sudah melihat Siska dan Richard di meja makan.

"Zayn dimana, Bang?" tanya Ledy pada Richard.

"Masih mandi." Ledy mengangguk paham dan duduk di kursinya kemudian mulai memakan sarapannya.

Seperti biasa Ledy dan Zayn selalu berangkat bersama ke sekolah, walaupun sering bertengkar tetapi tetap saja Zayn yang akan menjadi ojek langganan Ledy.

Sesampai di parkiran, Ledy membuka helm yang ia kenakan dan memberikan helm itu pada Zayn.

Setelah memarkirkan motornya, Zayn menggandeng tangan Ledy berjalan menuju kelas masing-masing.

"Semalam si ketos nanyain lo," ucap Zayn seraya berjalan.

"Terus?"

"Cuma nanya aja si, 'Ledy dimana?' gitu doang,"

"Oh,"

"Nanti pulang sekolah lo nunggu gue di perpus aja ya,"

"Kenapa?"

"Tunggu aja, gue ada urusan sebentar." Ledy mengangguk patuh.

___

"Dya, kantin, yuk?" ajak Mita sebangku Ledy.

Ledy menatap Mita dan terdiam, sebenarnya ia sangat malas, tentu saja ia akan merasa canggung jika mereka hanya pergi berdua saja. Karena sebelumnya pun ia tidak pernah pergi ke kantin bersama satu kelasnya.

"Kita nggak berdua kok, gue ngajak Jane juga," ucap Mita dan menatap teman dekatnya yang duduk lumayan jauh dari mereka.

"Kenapa nggak kalian berdua aja?" tanya Ledy.

"Emang lo nggak laper?"

"Enggak," jawab Ledy.

"Ayo lah, Dya. Lo enggak bosan apa sendiri mulu?" tanya Mita.

"Ayo, Dya," ajak Jane yang baru saja datang. Ledy berpikir kenapa mereka mesti memaksanya? Padahal biasanya juga hanya mereka berdua saja yang pergi kemana-mana.

Hi! My VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang