The Circuit and Thing Behind

9 4 0
                                    

haleyincarnate

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

haleyincarnate.tumblr.com

Bagi sebagian banyak pria, khususnya yang mampu serta senang mengendarai sepeda motor, sepertinya sirkuit adalah tempat yang cocok untuk berelasi dengan banyak orang. Memiliki ketertarikan, ambisi, dan rasa penasaran yang sama tidak sulit untuk membuat mereka merekat, meski hanya melalui satu dua kali pertemuan.

Kio di umur 18 tahun dan Kiel di umur 16 tahun. Mereka adalah dua dari banyaknya pemuda yang berteman lewat kesamaan itu, lewat tempat itu. 

"What?"

"Gue kayaknya salah."

Tribun yang mereka tempati itu cukup sepi. Kebanyakan para pengunjung sirkuit menempati bagian bawah. Tribun-tribun dibiarkan tak berpenghuni karena kesibukan mereka lebih menanti untuk diurusi daripada duduk-duduk tanpa tujuan. Kecuali dua orang selisih dua tahun itu.

"How about to erase 'kayaknya'?" Kiel menyeringai. Dia menyenderkan punggung ke sandaran kursi dan meluruskan tangan ke masing-masing sisi. 

"Man, you know why I did it."

"No one asks you to, Jan," kepalanya menoleh. Rambut ikal pendeknya terbawa angin yang lumayan kencang di atas tribun, membuat matanya sedikit terhalang hingga menyipit.

Kio tertawa meringis. Mengingat Eva yang marah tadi, Kio masih belum bisa meluangkan dirinya untuk tenang. Ditambah lagi awalan dari berbicara dengan Kiel seperti tadi. "You're too naive." 

"I am." Pembawaan keduanya tidak memburu, mereka terlihat seakan-akan hanya mengobrol biasa.

Selepas pulang dari perjalanan yang batal ke bandara, Kio langsung memasukkan mobil dan mengeluarkan motor dari garasi. Ia mengontak Kiel melalui instagram untuk bertemu di sirkuit, tempat yang menjadi awal dan alasan dari beberapa hal di antara mereka. Salah satu diantaranya, tentu saja, Eva.

Sirkuit bukan tempat yang asing bagi dua orang yang memiliki nama panggilan diawali huruf K itu. Hanya bermodal sebut satu kata saja, mereka sama-sama yakin di mana tempat yang di maksud.  Alasannya adalah mereka--Kio saat 18 tahun dan Kiel saat 16 tahun--pernah bertemu dan terlibat sesuatu, pada saat itu.

Satu tahun yang lalu.

"Zayden, it's your time. Decryptire just only has one outlook." Pemuda belum genap 17 tahun itu mengangguk di balik helm yang menutup seluruh wajahnya, Kiel menatap race line sirkuit dengan pandangan tajam. Sebagaimana timnya berekspetasi, demikian juga dirinya sendiri. Decryptire sudah banyak kehilangan pembalap sebelum masuk ke babak ini. Sebagai satu-satunya yang tersisa, Kiel tidak masalah dengan harapan teman-temannya.

Bannya sudah berada di titik starting grid. Ia memutar-mutar stang sebelah kanan sehingga ada bunyi derum yang dihasilkan.

"Decryptire?" Kepalanya menoleh melihat racer lain yang ada di satu grid dengannya.

Eva's PrideWhere stories live. Discover now