[My Little Wife] 46

Start from the beginning
                                    

"Suttt...nanti Ajjushi terbangun". Bahkan semakin terkejut kala ia bahkan bersuara, sungguh ini adalah keajaiban yang diberikan oleh Tuhan setelah penantian selama satu bulan. Bahkan Hoseok hampir menyerah dan menyarankan pada Seokjin agar merelakan Jiwoo.



"Ji-jiwoo...".


"Eum".



"Woah jinjja...jinjja neo---hah". Hoseok mendekat dan mengusap pipi Jiwoo yang nampak tersenyum hangat padanya. Mengehala nafas lega dengan rasa bahagia yang tak bisa di ungkapkan oleh kata-kata.(Woah benarkah?Benarkah kau--hah)



"Oppa, bisakah kau memindahkan Ajjushi? Aku tak mau ia sakit pada lehernya saat terbangun". Seakan masih terkesima Hoseok gelagapan dan mengangguk untuk memindahkan Seokjin.



Selagi memindahkan Hoseok merasa jika ini adalah mimpi. Ia beberapa kali menampar pipinya, dan bagus jika ia merasakan sakit sekali. Jiwoo bahkan terkekeh sambil menidurkan Seojin perlahan di ranjangnya takut kembali terbangun. Jiwoo berusaha agar putri kecilnya tak terganggu sedikitpun.



"Jiwoo, kau---".



"Gomawoyeo oppa, berkat bantuan mu aku bisa seperti ini". Jiwoo memeluk Hoseok dan menepuk punggung yang lebih tua darinya itu. Hoseok tak bisa berkata-kata bahkan ia malah menangis karena usahanya tidak sia-sia walau hampir menyerah.(Terimakasih)




"Apa ada yang sakit? Seperti dibagian perutmu?". Tanya Hoseok setelah acara mari berpelukan itu selesai.



"Ani,kurasa aku baik-baik saja". Jiwoo mendekat ke arah Seokjin yang masih terlelap itu dengan memberikan selimut yang tadi ia gunakan itu untuk menghangatkan tubuh Ajjushi gilanya ini.



"Apa sesuatu terjadi saat aku tak bisa bersamanya?". Hoseok mengangguk serta mengela nafas lemah.



"Kau tahu jika aku selalu menjadi sasaran amuk darinya. Tapi aku berusaha mengerti jika ia seperti itu karena ingin agar kau tetap hidup dan bahagia bersamanya. Setiap hari, Seokjin hyeong selalu kemari menanyakan keadaan mu yang masih tak ada kemajuan. Kau koma selama satu bulan dan itu membuat Seokjin hyeong nyaris gila jika saja Seojin sumber kebahagiaannya itu selalu menangis seakan jika putri kecilmu itu sama merasa sedih". Jelas Hoseok dan Jiwoo memiringkan wajahnya sambil menatap Ajjushi gilanya.




"Seojin?".



"Eum, Kim Seojin. Hyeong memberikan nama itu pada putri kecilmu Jiwoo yaa". Hoseok kembali memberitahu.



"Saat itu, saat dimana aku pun bingung aku ingin jika seorang putri kuberi nama Seojin karena nama itu sangat dekat dengan Papanya. Kurasa Ajjushi melakukan apa yang menjadi keinginan ku saat itu".




"Bukankah saatnya aku memberitahu yang lain? Mereka pasti sangat senang jika kau sudah bangun dari pasca koma mu itu".


"Jangan, jangan sekarang. Aku yakin jika oppa mengatakannya sekarang pasti mereka akan datang dan aku tidak ingin tidur mereka terganggu. Besok saja emm?".

[My Little Wife]ENDWhere stories live. Discover now