Ursa dan Hukum Newton 3

710 23 35
                                    

Penulis: chocolavan
Genre: Teen fiction

***

Status sudah berubah. Ursa Persivel dan Orlena Electra resmi berpacaran. Kabar itu menjadi perbincangan hangat di SMA Kertayasa. Bagaimana tidak? Ursa memang sudah famous karena kecerdasannya pada fisika dan matematika. Beberapa kali ia juga memenangkan olimpiade.

Namun sayang, hubungan mereka tak seperti pasangan pada umumnya. Tidak ada kata romantis dalam hubungan mereka. Justru, diberi julukan 'Pasangan Ambis'. Ursa yang tidak romantis dan selalu mengutamakan belajar, Orlena selalu menurut jika diajak belajar.

Sebelum Orlena menjalin hubungan dengan Ursa, Orlena selalu dituntut ini dan itu oleh mantan kekasihnya, sampai ia tidak bisa bebas melakukan hobinya. Setelah berpacaran dengan Ursa, ia merasa sangat bebas dan tentunya merasa bahagia.

Bel istirahat berbunyi, membuat para murid berlomba-lomba ke kantin. Tidak dengan Ursa yang bertengger di perpustakaan bersama laptop dan buku. Orlena menghampirinya sambil memakan keripik kentang.

"Ursa." Orlena memanggil Ursa setengah berbisik.

Ursa menoleh sebentar dan tersenyum tipis. Tampaknya, cowok berkacamata itu teramat sibuk sampai tak ingin melihat Orlena lebih lama.

Orlena duduk di kursi sebelah Ursa. Melepaskan headphone kesayangannya yang melingkar di leher ke atas meja. Lalu mencondongkan kepala agar ia tahu apa yang dikerjakan Ursa.

"Ngerjain tugas?" Orlena menyodorkan keripik kentangnya ke mulut Ursa.

Ursa membuka mulutnya, menerima makanan dari Orlena. "Bukan. Aku lagi ngecek Canopus Mayor."

Canopus Mayor adalah suatu brand yang sedang Ursa rintis. Tersedia berbagai macam stand akrilik dengan unsur aesthetic. Tentunya menjadi incaran para remaja yang menyukai hiasan aesthetic. Desainnya, Ursa buat khusus dan dibuat unik. Ada yang berbentuk hewan, idol Korea, dan masih banyak lagi.

Namun, akhir-akhir ini Ursa mengalami penurunan omset. Ursa harus mengandalkan dirinya sendiri untuk menormalkan kondisi Canopus Mayor. Karena Ursa hanya memiliki beberapa orang yang bekerja dengannya, itu pun dapat dihitung dengan jari dan semua sedang disibukkan dengan bagian pekerjaan masing-masing.

Orlena hanya mengangguk. Ia mengerti, hal itu sangat penting bagi Ursa untuk mengubah ekonomi keluarganya. Walaupun Ursa memang berprestasi dan dijamin akan mendapat beasiswa, itu tidak menutup kemungkinan dirinya ingin sukses di usia muda.

Tak lama kemudian, kedua sahabat Ursa datang. Dengan lancang, Orion mengambil headphone milik Orlena dan dipakainya begitu saja. "Na, lagu dangdut dong."

"Original sialan!" damprat Alfa. Original adalah nama pelesetan Orion dari Alfa.

Orion yang dikatai langsung menoleh. "Gak jelas lo, Minimarket!"

Penjaga perpustakaan lantas menatap horror Orion dan Alfa yang baru datang. Alfa dan Orion tersenyum kikuk, mereka langsung memelankan suara.

"Ribet, noh, cewek lo! Nanyain lo terus," bisik Alfa. Orion mencibir, ia juga pusing dengan pacar bucinnya.

"Heh! Jauhin tangan dekil lo. Kotor headphone gue nanti," peringat Orlena.

"Gue hitam manis, bukan dekil." Orion membenarkan.

"Ini perpustakaan, jangan berisik!" Ursa bersuara.

Orion menoleh. "Payah lo, pacaran di perpus. Mana asik."

"Bacot, Anda!" cetus Ursa.

Di sisi lain, Alfa sudah berbincang dengan Orlena tentang drama Korea. Seluruh drama yang booming saat ini dibahas oleh mereka, sampai Ursa terusik dan tidak bisa fokus.

AMBISIWhere stories live. Discover now