****
William memintaku memilih film apa yang akan kami tonton. Dengan satu kotak popcorn serta senyum manis, aku menunjuk film korea yang lagi hits banget, On Your Wedding Day, tanpa keraguan. Sejujurnya aku tidak tahu jalan cerita film tersebut namun judul film tersebut menarik perhatianku
Sebelah alis William terangkat,"Film romance comedy?"
"Yap. Sesekali dong ya?"
"Em, kamu yakin nggak mau nonton X-Men – Dark Phoenix?"
"Kita nontonnya minggu depan aja. Minggu ini On Your Wedding Day dulu, okay?"
"Tapi...,"
Aku memasang raut wajah kesal sambil mengambil dua langkah menjauh. Aku tahu William paling tidak suka menonton film romantis. Baginya itu sangat grossy. Tapi bukankah dia memintaku memilih judul film yang akan kami tonton? Dia telah memberiku kekuasaan penuh memilih. Kini, dia malah menyarankan judul film lain. Huh!
"Kalau kamu nggak mau, yauda.. kita pisah saja nontonnya. Kamu nonton X-Men saja. Aku akan tetap nonton On Your Wedding Day," ujarku
William tidak menjawabku. Ia dengan menurutnya mengikutiku masuk ke ruang bioskop 2. Sebelah alisku terangkat tidak percaya. Kupikir William akan tetap bersikeras menonton X-Men. Aku mengulum senyum diam diam
Film dengan penayangan hampir dua jam tersebut berhasil membuatku terharu. Bagaimana mungkin kedua pemain utama tidak dapat berakhir bersama?
Aku meraih lengan William kemudian mengengam jemari tangannya dengan erat sesaat setelah kami keluar dari bioskop. Tangan William menjadi agak kaku hingga membuatku bertanya-tanya apakah aku salah mengengam jemari tangannya? Bukankah.. kami sudah sepakat akan mencoba yang terbaik selama tiga bulan? Atau.. mungkin aku yang terlalu dominan?
Aku berdeham pelan sambil menghembuskan napas. Aku menarik tanganku dengan berpura-pura memeriksa ponselku
"Bagaimana menurutmu film tadi?" tanyaku setelah berpura-pura memeriksa ponselku
"Mm, not bad," jawab William singkat
"Aku pikir mereka akan berakhir bahagia,"
"Well..., mereka memang berakhir bahagia dijalan masing masing,"
"Kamu benar juga. Tapi awalnya aku berpikir kedua first lead bisa berakhir menikah bersama. Ternyata...,hufttt..."
William tidak membalas perkataanku lagi. Sikapnya yang tiba tiba menjadi dingin membuatku menyergit binggung. Apakah aku salah berbicara? Atau.. oh shit! Bukankah kisah on Your Weding Day hampir mirip dengan kisah cinta William dan Yuriska? Mereka berdua sama sama telah menjalin kisah cukup lama namun.. lihat siapa yang berakhir menikahi William. Oh aku memang sudah gila. Tau gini aku tidak akan bersikeras menonton film itu. Menonton film itu sama saja membuka luka lama William. Huh!
"Liam, apa yang akan kamu lakukan malam nanti?" tanyaku ketika kami sedang menunggu lift
"Aku ada janji dengan Anggreini dan Julia," jawab William ringan sementara aku menahan napasku mendengarnya. Anggreini dan Julia dari Youth Club bukan?
Ah, aku tahu aku tidak pantas menahan kepergian William namun aku berharap Ia akan membatalkan pertemuan itu. Bahkan.. aku berharap William tidak akan pernah bertemu dengan gadis gadis itu lagi dan menginjakkan kakinya di Youth Club kembali. Well, lagi lagi semua itu hanya aku dan harapan tidak wajarku
Bagaimana mungkin aku dapat mengontrol keinginan William? Meski kami telah sepakat akan mencoba yang terbaik demi hubungan ini namun bukan berarti aku dapat memerintahnya atau memutuskan dengan siapa dia harus dan tidak boleh bertemu.
![](https://img.wattpad.com/cover/118415242-288-k823884.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool Again
RomanceKeuntungan menikahi sahabat sendiri : 1. Lebih tahan lama (Meminimalisir perceraian) 2. Lebih rukun (Saling menerima, mengerti sifat satu sama lain) 3. Sudah ada dasar perasaan (Dari friendzone menjadi pasangan hidup) 4. Tidak perlu berpura-pura (Ap...